Angkatan Laut AS Cari Pelaut yang Hilang di Laut Arab
Jum'at, 19 Juli 2019 - 01:25 WIB
Angkatan Laut AS Cari Pelaut yang Hilang di Laut Arab
A
A
A
DUBAI - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan sejumlah kapal lainnya sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan untuk seorang pelaut AS yang hilang di Laut Arab. Demikian yang dikatakan Armada Kelima AS yang berbasis di Bahrain.
"Pelaut telah terdaftar sebagai Status Tugas Keberadaan Tidak Diketahui (DUSTWUN) setelah seorang lelaki jatuh ke laut dalam sebuah insiden di atas kapal, Abraham Lincoln saat beroperasi di Laut Arab, 17 Juli," bunyi pernyataan Armada Kelima, tanpa menyebut nama pelaut itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/7/2019).
Sebuah kapal angkatan laut Spanyol dan Pakistan membantu dua kapal angkatan laut AS dalam operasi pencarian.
Ketegangan di wilayah Teluk saat ini tengah tinggi, dengan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan Iran dapat tersandung ke dalam perang.
Amerika Serikat (AS) menuding Iran atas serangkaian serangan sejak pertengahan Mei terhadap sejumlah kapal tanker di sekitar Selat Hormuz, arteri minyak paling penting di dunia, yang ditolak Teheran.
Teheran juga menuduh Inggris melakukan pembajakan dan memperingatkan dampak setelah pasukan Marinir Kerajaan menangkap sebuah kapal tanker Iran dari Gibraltar pada 4 Juli dengan dugaan pengiriman minyak ke sekutu Iran, Suriah, yang dianggap melanggar sanksi Uni Eropa.
"Pelaut telah terdaftar sebagai Status Tugas Keberadaan Tidak Diketahui (DUSTWUN) setelah seorang lelaki jatuh ke laut dalam sebuah insiden di atas kapal, Abraham Lincoln saat beroperasi di Laut Arab, 17 Juli," bunyi pernyataan Armada Kelima, tanpa menyebut nama pelaut itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/7/2019).
Sebuah kapal angkatan laut Spanyol dan Pakistan membantu dua kapal angkatan laut AS dalam operasi pencarian.
Ketegangan di wilayah Teluk saat ini tengah tinggi, dengan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan Iran dapat tersandung ke dalam perang.
Amerika Serikat (AS) menuding Iran atas serangkaian serangan sejak pertengahan Mei terhadap sejumlah kapal tanker di sekitar Selat Hormuz, arteri minyak paling penting di dunia, yang ditolak Teheran.
Teheran juga menuduh Inggris melakukan pembajakan dan memperingatkan dampak setelah pasukan Marinir Kerajaan menangkap sebuah kapal tanker Iran dari Gibraltar pada 4 Juli dengan dugaan pengiriman minyak ke sekutu Iran, Suriah, yang dianggap melanggar sanksi Uni Eropa.
(ian)
