Angsa-angsa Milik Ratu Elizabeth Dihitung dan Diperiksa
A
A
A
SHEPPERTON - Para petugas Kerajaan Inggris memakai baju merah saat menggunakan perahu tradisional di Sungai Thames untuk upacara tahunan “Mengangkat Angsa”. Tradisi yang berusia 800 tahun itu merupakan acara tahunan untuk menghitung angsa-angsa milik Ratu Inggris Elizabeth II. Beberapa tim dengan pakaian tradisional akan berbaris di sepanjang sungai selama lima hari mendatang untuk melakukan sensus tahunan pada angsa-angsa di sungai itu.
Para petugas akan meneriakkan “semuanya” saat mereka melintasi seekor angsa dan keluarganya. Angsa-angsa dan anak-anaknya kemudian dihitung, ditimbang, dan diperiksa kondisinya jika mengalami luka. “Saya senang melihat bahwa musim berkembang biak dimulai sangat bagus tahun ini dengan jumlah aktivitas bersarang yang tinggi di sungai itu,” kata David Barber, Penanda Angsa Kerajaan Inggris.
Tradisi kuno itu sudah ada sejak abad 12 saat Kerajaan Inggris mengklaim sebagai pemilik semua angsa dengan leher panjang, paruh oranye, dan bulu putih itu. Angsa jenis itu dianggap sangat enak saat dimasak dan menjadi jamuan makanan. Saat ini warga Inggris tidak lagi makan angsa-angsa yang dilindungi undang-undang tersebut.
Kini upacara penghitungan angsa itu pun menjadi daya tarik wisatawan yang bertujuan untuk konservasi satwa liar dan pendidikan anak. Barber menjelaskan, ada banyak angsa mati atau sarangnya dirusak anjing. Dia pun meminta pada warga yang membawa anjing mereka jalan-jalan untuk mengontrol peliharaannya agar tidak mengganggu angsa-angsa dan sarangnya.
Ratu Elizabeth II merupakan pemilik angsa-angsa di Sungai Thames bersama asosiasi dagang Vintners dan Dyers yang juga menggelar tradisi penghitungan angsa itu. Kerajaan Inggris juga tetap menjadi pemilik sah untuk angsa-angsa yang belum diberi tanda dan hidup liar di perairan terbuka. Biasanya, angsa-angsa itu hidup di sepanjang Thames.
Para petugas upacara itu pun memulai sensus angsa di Sunbury, barat London, dan akan berakhir di Jembatan Abingdon, Oxfordshire, barat London, pada Jumat (19/7). Angsa-angsa yang tertangkap petugas akan diberi cincin penanda untuk data British Trust for Ornithology (BTO). Angsa yang tertangkap Dyers dan Vintners akan mendapat cincin serupa di kaki lainnya.
Sebelumnya, angsa-angsa itu tidak diberi cincin, tapi ditandai dengan alat dari logam. Ratu Elizabeth II menghadiri upacara itu untuk pertama kali pada 20 Juli 2009. Ini pertama kali kerajaan secara pribadi mengawasi kegiatan yang telah berlangsung ratusan tahun itu. Pada 2012, karena kondisi air sungai tinggi, beberapa kegiatan itu dibatalkan sebagian, yakni antara Sunbury dan Windsor. Ini pertama kali pembatalan dalam 900 sejarah tradisi itu.
Para petugas akan meneriakkan “semuanya” saat mereka melintasi seekor angsa dan keluarganya. Angsa-angsa dan anak-anaknya kemudian dihitung, ditimbang, dan diperiksa kondisinya jika mengalami luka. “Saya senang melihat bahwa musim berkembang biak dimulai sangat bagus tahun ini dengan jumlah aktivitas bersarang yang tinggi di sungai itu,” kata David Barber, Penanda Angsa Kerajaan Inggris.
Tradisi kuno itu sudah ada sejak abad 12 saat Kerajaan Inggris mengklaim sebagai pemilik semua angsa dengan leher panjang, paruh oranye, dan bulu putih itu. Angsa jenis itu dianggap sangat enak saat dimasak dan menjadi jamuan makanan. Saat ini warga Inggris tidak lagi makan angsa-angsa yang dilindungi undang-undang tersebut.
Kini upacara penghitungan angsa itu pun menjadi daya tarik wisatawan yang bertujuan untuk konservasi satwa liar dan pendidikan anak. Barber menjelaskan, ada banyak angsa mati atau sarangnya dirusak anjing. Dia pun meminta pada warga yang membawa anjing mereka jalan-jalan untuk mengontrol peliharaannya agar tidak mengganggu angsa-angsa dan sarangnya.
Ratu Elizabeth II merupakan pemilik angsa-angsa di Sungai Thames bersama asosiasi dagang Vintners dan Dyers yang juga menggelar tradisi penghitungan angsa itu. Kerajaan Inggris juga tetap menjadi pemilik sah untuk angsa-angsa yang belum diberi tanda dan hidup liar di perairan terbuka. Biasanya, angsa-angsa itu hidup di sepanjang Thames.
Para petugas upacara itu pun memulai sensus angsa di Sunbury, barat London, dan akan berakhir di Jembatan Abingdon, Oxfordshire, barat London, pada Jumat (19/7). Angsa-angsa yang tertangkap petugas akan diberi cincin penanda untuk data British Trust for Ornithology (BTO). Angsa yang tertangkap Dyers dan Vintners akan mendapat cincin serupa di kaki lainnya.
Sebelumnya, angsa-angsa itu tidak diberi cincin, tapi ditandai dengan alat dari logam. Ratu Elizabeth II menghadiri upacara itu untuk pertama kali pada 20 Juli 2009. Ini pertama kali kerajaan secara pribadi mengawasi kegiatan yang telah berlangsung ratusan tahun itu. Pada 2012, karena kondisi air sungai tinggi, beberapa kegiatan itu dibatalkan sebagian, yakni antara Sunbury dan Windsor. Ini pertama kali pembatalan dalam 900 sejarah tradisi itu.
(don)