Prancis Yakin Situasi di Kawasan Teluk Tetap Terkendali
A
A
A
PARIS - Kepala Angkatan Bersenjata Prancis, Francois Lecointre meyakini bahwa situasi di kawasan Teluk tetap terkendali meski adanya ketegangan baru antara Iran, Inggris dan Amerika Serikat (AS). Pernyataan Lecointre datang setelah Inggris mengklaim bahwa kapal Iran mencoba mencegat kapal tanker mereka.
"Ada bentrokan keinginan yang sedang berlangsung antara AS dan Iran dengan sikap, reaksi, sinyal dan yang dari hari ke hari dapat lepas kendali," kata Lecointre dalam sebuah pernyataan.
"Saya pikir itu sudah terkendali sekarang. Saya tidak berpikir itu bisa lepas kendali, tetapi tetap ada kemungkinan eskalasi," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (11/7).
Sebelumnya diwartakan, Inggris mengatakan pasukan Iran mencoba untuk menghentikan dan mengalihkan sebuah kapal tanker minyak negara itu ketika menyebrang ke Selat Hormuz pada Rabu. Namun, pasukan Iran kemudian diperingatkan oleh kapal angkatan laut Inggris.
Dalam sebuah pernyataan, Inggris mengatakan tiga kapal Iran memerintahkan kapal tanker itu untuk mengubah arah pelayaran. "Bertolak belakang dengan hukum internasional, tiga kapal Iran berusaha menghalangi perjalanan kapal komersial, British Heritage, melalui Selat Hormuz," bunyi pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif kemudian membantah klaim Inggris tersebut. Zarif justru menyebut, klaim ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan di kawasan.
“Rupanya kapal tanker Inggris telah lewat. Apa yang mereka katakan sendiri dan klaim yang telah dibuat adalah untuk menciptakan ketegangan dan klaim ini tidak memiliki nilai, " kata Zarif.
"Ada bentrokan keinginan yang sedang berlangsung antara AS dan Iran dengan sikap, reaksi, sinyal dan yang dari hari ke hari dapat lepas kendali," kata Lecointre dalam sebuah pernyataan.
"Saya pikir itu sudah terkendali sekarang. Saya tidak berpikir itu bisa lepas kendali, tetapi tetap ada kemungkinan eskalasi," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (11/7).
Sebelumnya diwartakan, Inggris mengatakan pasukan Iran mencoba untuk menghentikan dan mengalihkan sebuah kapal tanker minyak negara itu ketika menyebrang ke Selat Hormuz pada Rabu. Namun, pasukan Iran kemudian diperingatkan oleh kapal angkatan laut Inggris.
Dalam sebuah pernyataan, Inggris mengatakan tiga kapal Iran memerintahkan kapal tanker itu untuk mengubah arah pelayaran. "Bertolak belakang dengan hukum internasional, tiga kapal Iran berusaha menghalangi perjalanan kapal komersial, British Heritage, melalui Selat Hormuz," bunyi pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif kemudian membantah klaim Inggris tersebut. Zarif justru menyebut, klaim ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan di kawasan.
“Rupanya kapal tanker Inggris telah lewat. Apa yang mereka katakan sendiri dan klaim yang telah dibuat adalah untuk menciptakan ketegangan dan klaim ini tidak memiliki nilai, " kata Zarif.
(esn)