Iran: Penyitaan Kapal Tanker Tidak Akan Dibiarkan Begitu Saja
A
A
A
TEHERAN - Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami mengatakan, penyitaan tanker Iran oleh Inggris pekan lalu adalah pembajakan, yang tidak akan dibiarkan oleh Iran tanpa adanya tanggapan serius.
Marinir Kerajaan Inggris, polisi dan agen bea cukai pada pekan lalu menghentikan dan menyita kapal Grace 1 karena dicurigai membawa minyak mentah Iran ke Suriah di Gibraltar.
Hatami menyatakan, bahwa keputusan Inggris untuk menyita kapal tanker Iran adalah tindakan yang mengancam dan tidak benar. "Tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap peraturan internasional dan merupakan jenis pembajakan laut," ucap Hatami.
"Kami tentu tidak akan mentolerir pembajakan laut jenis ini dan itu tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (8/7).
Sementara itu, terkait dengan perampasan kapal ini, pemerintah Spanyol mengatakan berencana untuk mengajukan protes resmi kepada Inggris.
Protes diajukan berangkat dari fakta bahwa kapal, Grace 1, ditangkap di laut terbuka dan bukan di pelabuhan Gibraltar. Spanyol menganggap laut di sekitar Gibraltar sebagai bagian dari perairan internasionalnya, sementara Inggris menganggapnya sebagai milik mereka.
Marinir Kerajaan Inggris, polisi dan agen bea cukai pada pekan lalu menghentikan dan menyita kapal Grace 1 karena dicurigai membawa minyak mentah Iran ke Suriah di Gibraltar.
Hatami menyatakan, bahwa keputusan Inggris untuk menyita kapal tanker Iran adalah tindakan yang mengancam dan tidak benar. "Tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap peraturan internasional dan merupakan jenis pembajakan laut," ucap Hatami.
"Kami tentu tidak akan mentolerir pembajakan laut jenis ini dan itu tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (8/7).
Sementara itu, terkait dengan perampasan kapal ini, pemerintah Spanyol mengatakan berencana untuk mengajukan protes resmi kepada Inggris.
Protes diajukan berangkat dari fakta bahwa kapal, Grace 1, ditangkap di laut terbuka dan bukan di pelabuhan Gibraltar. Spanyol menganggap laut di sekitar Gibraltar sebagai bagian dari perairan internasionalnya, sementara Inggris menganggapnya sebagai milik mereka.
(esn)