Mayoritas Warga AS Tolak Perang dengan Iran
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Amerika Serikat (AS) menentang konflik militer dengan Iran. Mereka juga menyatakan dukungan terhadap keputusan Presiden AS, Donald Trump bulan lalu, untuk tidak melancarkan serangan militer terhadap Teheran.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh CAPS/Harris Harvard, menemukan bahwa 78 persen pemilih mengatakan mereka percaya keputusan Trump untuk membatalkan serangan terhadap Iran adalah langkah yang tepat.
Melansir PressTV pada Rabu (3/7), jajak pendapat itu juga menemukan bahwa 57 persen responden menentang konfrontasi militer dengan Iran, jika AS tidak secara langsung diserang oleh negara tersebut.
Menurut jajak pendapat itu, hanya lima persen orang Amerika menginginkan AS untuk menyatakan perang terhadap Iran. Sementara itu, jajak pendapat itu mengungkap bahwa 50 persen dari pemilih mengatakan mereka tidak menyetujui cara AS menangani hubungan dengan Iran.
Jajak pendapat CAPS/Harris Harvard ini sendiri dilakukan secara online dengan melibatkan 2.182 pemilih terdaftar pada tanggal 26 Juni dan 29 Juni.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Presiden AS, Donald Trump keputusannya untuk membatalkan serangan terhadap Iran beberapa waktu lalu mendapat pujian dari banyak pihak. Atas hal ini, ungkap Trump, dia mendapatkan momentum yang besar dan sekarang dia dalam posisi untuk dapat melakukan jauh lebih buruk, jika sesuatu harus terjadi.
“Saya diberi banyak pujian oleh kebanyakan orang. Banyak orang memberi saya penghargaan. Banyak orang mengatakan itu adalah momen presiden yang hebat, yang Anda tahu agak mengejutkan untuk didengar," kata Trump.
"Saya membuat keputusan akhir untuk tidak melakukannya. Saya membangun banyak momentum besar, dan jika sesuatu harus terjadi, kami berada dalam posisi untuk menjadi jauh lebih buruk dengan tidak melakukannya. Tapi, mudah-mudahan, kita tidak perlu melakukan apa pun," sambungnya.
Dia kembali mengatakan bahwa dia tidak ingin pergi berperang dengan Iran, tetapi menegaskan bahwa Teheran tidak dapat diizinkan memiliki senjata nuklir. Iran telah berulang kali membantah bahwa mereka berencana membuat senjata nuklir sendiri.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh CAPS/Harris Harvard, menemukan bahwa 78 persen pemilih mengatakan mereka percaya keputusan Trump untuk membatalkan serangan terhadap Iran adalah langkah yang tepat.
Melansir PressTV pada Rabu (3/7), jajak pendapat itu juga menemukan bahwa 57 persen responden menentang konfrontasi militer dengan Iran, jika AS tidak secara langsung diserang oleh negara tersebut.
Menurut jajak pendapat itu, hanya lima persen orang Amerika menginginkan AS untuk menyatakan perang terhadap Iran. Sementara itu, jajak pendapat itu mengungkap bahwa 50 persen dari pemilih mengatakan mereka tidak menyetujui cara AS menangani hubungan dengan Iran.
Jajak pendapat CAPS/Harris Harvard ini sendiri dilakukan secara online dengan melibatkan 2.182 pemilih terdaftar pada tanggal 26 Juni dan 29 Juni.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Presiden AS, Donald Trump keputusannya untuk membatalkan serangan terhadap Iran beberapa waktu lalu mendapat pujian dari banyak pihak. Atas hal ini, ungkap Trump, dia mendapatkan momentum yang besar dan sekarang dia dalam posisi untuk dapat melakukan jauh lebih buruk, jika sesuatu harus terjadi.
“Saya diberi banyak pujian oleh kebanyakan orang. Banyak orang memberi saya penghargaan. Banyak orang mengatakan itu adalah momen presiden yang hebat, yang Anda tahu agak mengejutkan untuk didengar," kata Trump.
"Saya membuat keputusan akhir untuk tidak melakukannya. Saya membangun banyak momentum besar, dan jika sesuatu harus terjadi, kami berada dalam posisi untuk menjadi jauh lebih buruk dengan tidak melakukannya. Tapi, mudah-mudahan, kita tidak perlu melakukan apa pun," sambungnya.
Dia kembali mengatakan bahwa dia tidak ingin pergi berperang dengan Iran, tetapi menegaskan bahwa Teheran tidak dapat diizinkan memiliki senjata nuklir. Iran telah berulang kali membantah bahwa mereka berencana membuat senjata nuklir sendiri.
(esn)