Trump Pastikan Sanksi Terhadap Korut Tetap Berlaku
A
A
A
SEOUL - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, sanksi terhadap Korea Utara (Korut) tetap berlaku. Hal itu disampaikan Trump tidak lama setelah melakukan pertemuan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Berbicara kepada awak media di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Trump berharap bisa mengangkat semua sanksi itu. Tapi, untuk saat ini semua sanksi itu akan tetap dikenakan kepada Pyongyang.
"Sanksi akan tetap berlaku. Saya berharap untuk melepasnya. Saya tidak suka sanksi ada di negara ini. Tetapi sanksi tetap ada," kata Trump, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (30/6).
Trump mengatakan, sanksi akan menjadi agenda ketika kelompok kerja AS dan Korut bertemu untuk pembicaraan dalam beberapa bulan mendatang. "Pada titik tertentu selama negosiasi, hal-hal dapat terjadi dan itulah mengapa kita akan berbicara tentang sanksi," ungkapnya.
Dia menambahkan dalam pertemuan dia dan Jong-un sepakat untuk kembali memulai pembicaraan nuklir. Dalam beberapa pekan ke depan, papar Trump, tim khusus dari kedua negara akan segera melakukan pertemuan mengenai hal ini.
"Kami telah sepakat untuk memiliki tim yang dibentuk. Selama dua atau tiga minggu ke depan, tim akan mulai bekerja untuk melihat apakah mereka dapat melakukan sesuatu. Hal yang sangat besar, sangat rumit," tukasnya.
Berbicara kepada awak media di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Trump berharap bisa mengangkat semua sanksi itu. Tapi, untuk saat ini semua sanksi itu akan tetap dikenakan kepada Pyongyang.
"Sanksi akan tetap berlaku. Saya berharap untuk melepasnya. Saya tidak suka sanksi ada di negara ini. Tetapi sanksi tetap ada," kata Trump, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (30/6).
Trump mengatakan, sanksi akan menjadi agenda ketika kelompok kerja AS dan Korut bertemu untuk pembicaraan dalam beberapa bulan mendatang. "Pada titik tertentu selama negosiasi, hal-hal dapat terjadi dan itulah mengapa kita akan berbicara tentang sanksi," ungkapnya.
Dia menambahkan dalam pertemuan dia dan Jong-un sepakat untuk kembali memulai pembicaraan nuklir. Dalam beberapa pekan ke depan, papar Trump, tim khusus dari kedua negara akan segera melakukan pertemuan mengenai hal ini.
"Kami telah sepakat untuk memiliki tim yang dibentuk. Selama dua atau tiga minggu ke depan, tim akan mulai bekerja untuk melihat apakah mereka dapat melakukan sesuatu. Hal yang sangat besar, sangat rumit," tukasnya.
(esn)