Raja Maha Vajiralongkorn yang Eksentrik dan Penuh Sensasi

Jum'at, 28 Juni 2019 - 08:36 WIB
Raja Maha Vajiralongkorn...
Raja Maha Vajiralongkorn yang Eksentrik dan Penuh Sensasi
A A A
Perilaku dan reputasinya yang tidak dapat diprediksi sempat menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan monarki konstitusional. Namun lelaki yang akan berusia 67 tahun pada 38 Juli mendatang ini seolah ingin membuktikan jika dirinya juga bisa memikul tanggung jawab.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn resmi dinobatkan sebagai raja ke-10 dari dinasti Chakri pada 4 Mei lalu. Pada Mei lalu, dia baru saja dimahkotai Rama X pada upacara penobatan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Mendiang ayahnya Bhumibol Adulyadej memerintah kerajaan Budha selama 70 tahun, salah satu raja terlama di dunia.

Selama masa pemerintahannya, Raja Bhumibol secara luas dihormati sebagai simbol stabilitas dan persatuan di Thailand, yang telah dirusak oleh kekacauan politik selama hampir dua dekade. Dikutip Reuters, selama 18 bulan masa pemerintahannya sejauh ini, Vajiralongkorn, juga dikenal dengan sebutan Raja Rama X, telah bergerak untuk mengkonsolidasikan otoritas monarki, termasuk mengambil kendali lebih langsung atas kekayaan mahkota yang sangat besar dengan bantuan pemerintah militer Thailand.

Dalam salah satu inisiatifnya yang paling terlihat, dia telah mendaftarkan sekitar 5 juta warga Thailand ke korps sukarelawan baru. Mereka harus memberi hormat pada potret raja sebelum pergi bekerja pada proyek layanan masyarakat seperti membersihkan ruang publik. Pengabdian kepada raja adalah bagian dari budaya Thailand yang tertanam dalam diri selama 70 tahun pemerintahan Bhumibol.

Potret Vajiralongkorn telah dipajang di samping foto almarhum ayahnya di banyak jalan, bangunan publik, dan berbagai kantor swasta. Tak hanya itu, sejak naik tahta, Raja Rama X dikenal sebagai sosok yang tegas. Terutama menegaskan otoritasnya dalam beberapa cara.

Pada Juli 2017, majelis legislatif yang ditunjuk militer mengubah undang-undang tahun 1936 untuk memberi raja kendali penuh atas Biro Properti Mahkota, yang mengelola kepemilikan mahkota bernilai miliaran dolar yang sebelumnya berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan. Lembaga terkaya di Thailand ini memiliki aset bernilai antara USD30 miliar – USD40 miliar, yang memasok sebagian besar pendapatan tahunan istana sekitar USD300 juta.

Menurut BBC, dia juga memerintahkan resimen pribadinya dari Pengawal Kerajaan, yang terdiri dari sekitar 5.000 tentara. Raja juga diperkirakan telah membawa kepekaan militernya untuk menjalankan rumah tangga kerajaan. Para punggawa dan penjaga kerajaan diperintahkan untuk melafalkan ‘Ratchasawat’ atau kode perilaku dasar bagi mereka yang memasuki dinas kerajaan yang berakar di pengadilan absolutis lama Raja Rama VI (1881-1925).

Kode, dalam bentuk puisi Thailand ini akan membuat mereka yang dekat dengan raja untuk memiliki ‘kerendahan hati dan tidak pernah sombong tentang kebaikan Raja’ dan ‘tidak bereaksi bahkan ketika menghadapi murka Raja’. Pada tahun yang sama, militer berkekuatan 400.000 orang itu juga menerima penghormatan dan potongan rambut baru, keduanya meniru model yang digunakan oleh pengawal raja sendiri.

Dia juga tak segan memecat anggota staf kerajaan Grand Chamberlain Distorn Vajarodaya pada November 2017 karena dugaan pemalsuan penerimaan amal dan penggelapan pajak. Lebih dari selusin staf kerajaan lainnya dipecat dengan cara yang sama di muka umum karena berbagai tingkat pelanggaran. Mulai dari keterlambatan, perzinaan hingga korupsi.

“Raja sangat tegas dan berani dalam menunjukkan apa yang benar dan salah. Mereka yang berbuat baik dia memuji, mereka yang berbuat salah pasti dihukum,” terang Sulak Sivaraksa, akademisi Thailand yang terkadang menjadi kritikus bagi kerajaan. Salah satu program yang menjadi ‘trade mark’ Vajiralongkorn adalah ‘Volunteer Spirit’ yang dimulai pada tahun 2017.

Melalui program ini, pemerintah Thailand mengatakan korps telah mendaftar sekitar 5,2 juta warga sipil yang dikerahkan untuk melakukan tugas-tugas seperti membersihkan ruang publik hingga membantu polisi mengarahkan lalu lintas. Para relawan ini mengenakan topi biru dan selendang leher kuning saat bertugas.

Kehadiran mereka terlihat menonjol saat bergabung dengan upaya internasional untuk menyelamatkan 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola dari sebuah gua yang banjir di Thailand utara tahun lalu. Begitu mereka mengenakan seragam baru, para sukarelawan melakukan penghormatan gaya militer untuk potret raja sebelum setiap kegiatan komunitas yang mereka ikuti. Korps sukarelawan baru ini telah membantu meningkatkan citra Vajiralongkorn menjelang penobatan Mei lalu. susi susanti

Hidup serba mewah


Nama Vajiralongkorn ini berarti perhiasan atau petir. Kelahiran dirinya adalah momen yang sangat melegakan dan mebahagiakan bagi Bhumibol dan istrinya, Ratu Sirikit, karena pada akhirnya mereka memiliki ahli waris laki-laki untuk tahta Thailand. Sebagai seorang anak Raja, Vajiralongkorn menjalani kehidupan yang istimewa dan serba mewah.

Seperti ayahnya dan sebagian besar anggota keluarga kerajaan Thailand, Vajiralongkorn dikirim ke barat untuk dididik sejak usia dini. Dia sekolah di Sussex, Inggris pada usia 13 tahun dan kemudian ke sekolah asrama Millfield di Somerset hingga berusia 17 tahun. Dikutip BBC, dia menghabiskan empat tahun berikutnya untuk dilatih di Royal Military College, Duntroon, di Canberra. Dia pun lulus sebagai letnan pada tahun 1976.

Dia mengaku merasa sulit mendapatkan nilai di Duntroon. Namun dengan caranya sendiri, dia berjuang untuk tetap di sekolah, melawan kehidupan yang penuh kemanjaan di istana. Setelah itu, dia terus menerima pelatihan militer lanjutan di Thailand, Inggris, AS dan Australia, dan menjadi perwira di angkatan bersenjata Thailand. Dia adalah pilot sipil dan pejuang yang berkualitas. Sebagian besar hidupnya dihabiskan sebagai perwira tentara kerajaan Thailand.

Hidupnya memang penuh kemewahan. Dia juga tercatat sebagai pecinta mobil sport mahal. Menerbangkan Boeing 737 miliknya sendiri saat bepergian ke luar negeri. Dia secara resmi diberi gelar Putra Mahkota oleh ayahnya dalam upacara penobatan pada tahun 1972, menjadikannya pewaris resmi, setelah saudara perempuannya yang tertua melepaskan haknya untuk takhta.

Saat ini, banyak julukan yang disematkan ke dirinya. Mulai dari eksentrik, penuh sensasi, don juan, hingga hedonis. Pada tahun 2016, dia terlihat difoto di sebuah bandara di Jerman mengenakan tank-top putih yang digulung di atas perutnya, celana jins berpinggang rendah yang hampir tidak menutupi bagian atas bokongnya, dan badannya penuh dengan tato palsu di punggung dan lengannya.

Dia juga terkenal mempromosikan pudel peliharaannya Foo Foo menjadi Kepala Udara Marshall. Bahkan saat sang anjing meninggal di awal tahun 2015, sang anjing ini dikremasi dan upacara pemakaman dilakukan empat hari berturut-turut secara Buddhis. Vajiralongkorn diketahui kerap menghabiskan sebagian besar waktunya tinggal di Jerman, di rumah mewahnya seharga USD13 juta di Munich.

Terlepas dari kehidupannya yang penuh sensasi, Vajiralongkorn telah berjanji untuk menegakkan nilai-nilai yang diwujudkan oleh ayahnya selama tujuh dekade sebagai raja.“Saya akan melanjutkan, melestarikan, dan membangun di atas warisan kerajaan dan akan memerintah dengan kebenaran untuk kepentingan dan kebahagiaan rakyat selamanya,” katanya dalam pidato kerajaan pertamanya. susi susanti

Bersepeda Hingga Swiss


Baru-baru ini Raja Vajiralongkorn terlihat bersepeda mengenakan tank top crop top di Swiss. Dia menunjukkan perutnya saat ia bersepeda bersama istrinya, Ratu Suthida, dan rombongan besar di luar sebuah hotel dekat Lucerne. Hal ini terlihat dari foto-foto yang beredar yang diketahui diambil dari dekat hotel. Dikutip Daily Mail, sambil mengenakan legging hitam, helm dan atasan ungu ketat, Raja Thailand ini terkesan menikmati olahraga sepedanya.

Sementara itu, Polisi Swiss mengatakan mereka tidak mengetahui jika itu adalah tamu kerajaan. Sebelumnya, menurut The Guardian, dia sempat ‘menutup’ jalanan di Bangkok saat mengendarai spandex kuning untuk acara bersepeda sepanjang 39 kilometer. Raja Vajiralongkorn yang juga disebut Raja Rama X ini memang diketahui sangat menyukai olahraga. Dia sempat dijuluki sebagai ‘Pangeran Sepak Bola’ karena kesukannya terhadap olahraga ini.

Dia bermain sebagai penyerang dan kemudian menjadi bek tengah di Sekolah Chitralada, Sekolah Milfield di Inggris dan Royal Military College, Duntroon di Australia. Dia juga diketahui belajar menunggang kuda ketika dia berusia sekitar 11 tahun.

Saat belajar di Thailand dan di luar negeri, dia bermain beberapa olahraga dengan teman-teman termasuk sepak bola, rugby, dan mendayung. Vajiralongkorn juga pernah mengikuti lomba berlayar dengan Raja Bhumibol dan saudarinya Putri Ubolratana ketika mereka tinggal di Istana Klai Kangwon di Hua Hin. susi susanti

Menikah Lagi


Baru-baru ini, Raja Vajiralongkorn mengejutkan dunia dengan menikahi mantan pramugari Thai Airways Suthida Tidjai. Pernikahan ini digelar hanya tiga hari sebelum penobatan resminya sebagai Raja. Hubungan romantis keduanya tidak terlalu terendus media. Namun dilaporkan jika jalinan kasih keduanya terjalin selama beberapa waktu sebelum diresmikan melalui pernikahan. Tetapi kisah Suthida agak berbeda.

Raja, yang telah menikah dan bercerai tiga kali, menunjuk Suthida sebagai wakil komandan unit pengawalnya pada tahun 2014 ketika dirinya masih Putra Mahkota. Pada 2016, ia diangkat menjadi jenderal penuh. Pada 2017, ia diangkat menjadi wakil komandan penjaga pribadi Vajiralongkorn. Dikutip CBC, melalui upacara pernikahan yang disiarkan di televisi Thailand, Suthida, 40, terlihat mengenakan pakaian berwarna merah muda dan rberbaring di kaki Vajiralongkorn, yang mengenakan seragam militer putih.

Posisi ini sesuai dengan tradisi kerajaan Thailand yang menyatakan Raja harus duduk lebih tinggi dari rakyatnya selama acara resmi. Tak lama setelah pernikahannya, Raja telah mempromosikan Jenderal Suthida Vajiralongkorn Na Ayudhya, permaisuri kerajaannya, untuk menjadi Ratu Suthida dan dia akan memegang gelar kerajaan dan status sebagai bagian dari keluarga kerajaan.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)