Presiden Iran Bilang Gedung Putih Idiot, Trump Marah-marah
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam keras sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Rouhani mengatakan penjatuhan sanksi itu menggambarkan Gedung Putih "keterlaluan" dan "idiot".
Pernyataan Rouhani itu membuat Presiden AS Donald John Trump marah-marah. Melalui Twitter, pemimpin Gedung Putih mengatakan Rouhani telah membuat pernyataan bodoh dan menghina Amerika.
Dalam pidato yang disiarkan langsung di stasiun televisi negara Iran pada hari Selasa, Rouhani mengatakan sanksi terhadap Khamenei akan gagal karena dia tidak memiliki aset di luar negeri. Menurutnya, sanksi itu menandakan keputusasaan AS.
"Tindakan Gedung Putih berarti itu mengalami keterbelakangan mental," kata Rouhani, yang menambahkan bahwa "kesabaran strategis" Teheran tidak boleh disalahartikan sebagai ketakutan.
Sanksi AS yang menargetkan Khamenei dan pejabat tinggi Iran lainnya merupakan respons Trump atas penembakan pesawat nirawak mata-mata militer AS, RQ-4 Global Hawk, oleh rudal Iran pada 20 Juni lalu.
Sanksi dijatuhkan sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo menegaskan kembali bahwa Washington siap untuk mengadakan pembicaraan dengan Iran tanpa prasyarat.
Rouhani menolak tawaran Pompeo. "Anda (Trump) menyetujui menteri luar negeri secara bersamaan dengan permintaan untuk pembicaraan," katanya, seperti dikutip Al Jazeera. "Sanksi baru AS keterlaluan dan idiot."
Komentar Rouhani itu memantik kemarahan Trump. Pemimpin Amerika itu, melalui Twitter, mengumbar ancaman terhadap Iran. Dia memperingatkan rezim para Mullah untuk tidak meremehkannya karena pemerintahan AS sekarang berbeda dengan kepemimpinan Presiden Barack Obama. (Baca: Trump Ancam Iran dengan Kekuatan Luar Biasa dan Melenyapkan )
"Orang-orang Iran yang luar biasa menderita, dan tanpa alasan sama sekali. Kepemimpinan mereka menghabiskan semua uangnya untuk teror, dan sedikit untuk yang lain. AS tidak melupakan penggunaan (bom) IED dan EFP di Iran, yang menewaskan 2000 orang Amerika, dan melukai banyak lagi," bunyi tweet Trump, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Rabu (26/6/2019).
"Pernyataan Iran yang sangat bodoh dan menghina, dikeluarkan hari ini, hanya menunjukkan bahwa mereka tidak memahami kenyataan. Setiap serangan oleh Iran terhadap apa pun yang dilakukan orang Amerika akan disambut dengan kekuatan besar dan luar biasa. Di beberapa wilayah, kewalahan akan berarti pelenyapan. Tidak ada lagi John Kerry dan Obama!," lanjut Trump.
Penyebutan Kerry dan Obama itu sekaligus sebagai kritik Trump bahwa politisi Demokrat ketika berkuasa bersikap lunak terhadap negara yang bernama resmi Republik Islam tersebut.
Pernyataan Rouhani itu membuat Presiden AS Donald John Trump marah-marah. Melalui Twitter, pemimpin Gedung Putih mengatakan Rouhani telah membuat pernyataan bodoh dan menghina Amerika.
Dalam pidato yang disiarkan langsung di stasiun televisi negara Iran pada hari Selasa, Rouhani mengatakan sanksi terhadap Khamenei akan gagal karena dia tidak memiliki aset di luar negeri. Menurutnya, sanksi itu menandakan keputusasaan AS.
"Tindakan Gedung Putih berarti itu mengalami keterbelakangan mental," kata Rouhani, yang menambahkan bahwa "kesabaran strategis" Teheran tidak boleh disalahartikan sebagai ketakutan.
Sanksi AS yang menargetkan Khamenei dan pejabat tinggi Iran lainnya merupakan respons Trump atas penembakan pesawat nirawak mata-mata militer AS, RQ-4 Global Hawk, oleh rudal Iran pada 20 Juni lalu.
Sanksi dijatuhkan sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo menegaskan kembali bahwa Washington siap untuk mengadakan pembicaraan dengan Iran tanpa prasyarat.
Rouhani menolak tawaran Pompeo. "Anda (Trump) menyetujui menteri luar negeri secara bersamaan dengan permintaan untuk pembicaraan," katanya, seperti dikutip Al Jazeera. "Sanksi baru AS keterlaluan dan idiot."
Komentar Rouhani itu memantik kemarahan Trump. Pemimpin Amerika itu, melalui Twitter, mengumbar ancaman terhadap Iran. Dia memperingatkan rezim para Mullah untuk tidak meremehkannya karena pemerintahan AS sekarang berbeda dengan kepemimpinan Presiden Barack Obama. (Baca: Trump Ancam Iran dengan Kekuatan Luar Biasa dan Melenyapkan )
"Orang-orang Iran yang luar biasa menderita, dan tanpa alasan sama sekali. Kepemimpinan mereka menghabiskan semua uangnya untuk teror, dan sedikit untuk yang lain. AS tidak melupakan penggunaan (bom) IED dan EFP di Iran, yang menewaskan 2000 orang Amerika, dan melukai banyak lagi," bunyi tweet Trump, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Rabu (26/6/2019).
"Pernyataan Iran yang sangat bodoh dan menghina, dikeluarkan hari ini, hanya menunjukkan bahwa mereka tidak memahami kenyataan. Setiap serangan oleh Iran terhadap apa pun yang dilakukan orang Amerika akan disambut dengan kekuatan besar dan luar biasa. Di beberapa wilayah, kewalahan akan berarti pelenyapan. Tidak ada lagi John Kerry dan Obama!," lanjut Trump.
Penyebutan Kerry dan Obama itu sekaligus sebagai kritik Trump bahwa politisi Demokrat ketika berkuasa bersikap lunak terhadap negara yang bernama resmi Republik Islam tersebut.
(mas)