RI-Filipina Selesaikan Ratifikasi Perjanjian Batas ZEE
A
A
A
JAKARTA - Kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Filipina terus mengalami perkembangan yang sangat baik. Salah satunya adalah dengan selesainya proses ratifikasi batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kedua negara.
Presiden Indonesia, Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menuturkan, RI sangat menyambut baik selesainya proses ratifikasi batas ZEE tersebut.
Pertukaran instrumen ratifikasi akan dilakukan oleh kedua Menteri Luar Negeri di Jakarta pada Agustus 2019. Ratifikasi ini akan memberikan kepastian hukum bagi penegakan hukum dan peningkatan kerja sama di bidang maritim.
"Saya mengusulkan kiranya kita dapat menugaskan tim kita untuk segera memulai negosiasi Landas Kontinen,” ucap Jokowi, seperti dikutip Sindonews dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Minggu (23/6).
Masih terkait isu bilateral, Jokowi menyampaikan rencana kalangan swasta Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di Filipina. Di mana, Jokowi mengharapkan bantuan Duterte untuk dapat memberikan pengecualian terhadap produk instan kopi dan keramik Indonesia dari price-based special safeguard.
Jokowi, dalam pertemuan itu kemudian menyinggung mengenai kerja sama Indo-Pasifik. “Saya sangat menghargai dukungan dan kontribusi Filipina terhadap pengembangan ‘ASEAN Outlook on Indo-Pacific Cooperation’,” ungkapnya.
Di kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina dalam pembebasan sandera Indonesia. "Saya yakin Yang Mulia sepakat, kita terus akan meningkatkan kerja sama keamanan termasuk di Laut Sulu dan sekitarnya," tukasnya.
Presiden Indonesia, Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menuturkan, RI sangat menyambut baik selesainya proses ratifikasi batas ZEE tersebut.
Pertukaran instrumen ratifikasi akan dilakukan oleh kedua Menteri Luar Negeri di Jakarta pada Agustus 2019. Ratifikasi ini akan memberikan kepastian hukum bagi penegakan hukum dan peningkatan kerja sama di bidang maritim.
"Saya mengusulkan kiranya kita dapat menugaskan tim kita untuk segera memulai negosiasi Landas Kontinen,” ucap Jokowi, seperti dikutip Sindonews dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Minggu (23/6).
Masih terkait isu bilateral, Jokowi menyampaikan rencana kalangan swasta Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di Filipina. Di mana, Jokowi mengharapkan bantuan Duterte untuk dapat memberikan pengecualian terhadap produk instan kopi dan keramik Indonesia dari price-based special safeguard.
Jokowi, dalam pertemuan itu kemudian menyinggung mengenai kerja sama Indo-Pasifik. “Saya sangat menghargai dukungan dan kontribusi Filipina terhadap pengembangan ‘ASEAN Outlook on Indo-Pacific Cooperation’,” ungkapnya.
Di kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina dalam pembebasan sandera Indonesia. "Saya yakin Yang Mulia sepakat, kita terus akan meningkatkan kerja sama keamanan termasuk di Laut Sulu dan sekitarnya," tukasnya.
(esn)