AS Ungkap Sebagian Kesepakatan Abad Ini Israel-Palestina
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengungkap sebagian dari kesepakatan abad ini, yang merupakan upaya AS untuk membantu menyelesaikan konflik Israel-Palestina. AS mengungkap sisi ekonomi dari kesepakatan tersebut.
Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, menyebut kesepakatan yang memiliki nama resmi "Peace to Prosperity" melibatkan dana sebesar USD 25 miliar investasi baru untuk membantu Palestina dalam 10 tahun ke depan.
"Ini akan menjadi peluang abad ini jika mereka (Palestina) memiliki keberanian untuk mengejarnya," kata penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Minggu (23/6).
Sebelumnya, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt mengatakan, kesepakatan damai Israel-Palestina itu akan diumumkan sepenuhnya pada November mendatang.
Greenblatt mengatakan, pemerintahan Presiden Donald Trump akan merilis rencana itu pada musim panas ini, seperti yang dijadwalkan sebelumnya, seandainya Israel tidak menyerukan pemilihan pada bulan September.
"Kami belum membuat keputusan apakah akan menundanya sekarang, hingga 6 November. Saya pikir logika akan menentukan bahwa jika kami ingin menunggu sampai pemerintah baru Israel terbentuk, kami benar-benar harus menunggu, sampai paling lambat 6 November," kata Greenbalt.
"Tapi kami akan memutuskan hal itu setelah Bahrain," sambungnya, merujuk pada konferensi ekonomi internasional mengenai Palestina yang digagas dan dipimpin AS di Manama pada akhir bulan Juni.
Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, menyebut kesepakatan yang memiliki nama resmi "Peace to Prosperity" melibatkan dana sebesar USD 25 miliar investasi baru untuk membantu Palestina dalam 10 tahun ke depan.
"Ini akan menjadi peluang abad ini jika mereka (Palestina) memiliki keberanian untuk mengejarnya," kata penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Minggu (23/6).
Sebelumnya, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt mengatakan, kesepakatan damai Israel-Palestina itu akan diumumkan sepenuhnya pada November mendatang.
Greenblatt mengatakan, pemerintahan Presiden Donald Trump akan merilis rencana itu pada musim panas ini, seperti yang dijadwalkan sebelumnya, seandainya Israel tidak menyerukan pemilihan pada bulan September.
"Kami belum membuat keputusan apakah akan menundanya sekarang, hingga 6 November. Saya pikir logika akan menentukan bahwa jika kami ingin menunggu sampai pemerintah baru Israel terbentuk, kami benar-benar harus menunggu, sampai paling lambat 6 November," kata Greenbalt.
"Tapi kami akan memutuskan hal itu setelah Bahrain," sambungnya, merujuk pada konferensi ekonomi internasional mengenai Palestina yang digagas dan dipimpin AS di Manama pada akhir bulan Juni.
(esn)