Arab Saudi Ingin Hindari Perang dengan Iran dengan Segala Cara

Jum'at, 21 Juni 2019 - 11:14 WIB
Arab Saudi Ingin Hindari...
Arab Saudi Ingin Hindari Perang dengan Iran dengan Segala Cara
A A A
RIYADH - Menteri Negara Arab Saudi untuk Urusan Luar Negeri Adel al-Jubeir mengatakan bahwa negaranya ingin menghindari perang dengan Iran dengan segala cara. Diplomat ini menyangkal tuduhan Teheran bahwa Riyadh berusaha memprovokasi perang.

"Itu konyol. Kami telah memperjelas dan begitu juga Amerika Serikat. Eskalasi datang dari pihak Iran dengan perilaku agresif mereka," kata al-Jubeir kepada Sky News, yang dilansir Jumat (21/6/2019).

"Kami berusaha menghindari perang dengan segala cara. Kami berkonsultasi dengan teman dan sekutu kami untuk melihat opsi dan langkah apa yang bisa diambil," ujarnya. "Iran harus memahami bahwa perilaku agresifnya tidak dapat dipertahankan."

Dia mengatakan bahwa sanksi yang lebih keras terhadap Iran dapat diterapkan."Beban pada Iran untuk mengurangi agresi dan bertindak seperti negara normal," katanya.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menembak jatuh pesawat nirawak mata-mata Angkatan Laut AS, RQ-4 Global Hawk, dengan rudal di atas Selat Hormuz pada hari Kamis (20/6/2019). Washington sedang mempertimbangkan respons atas penembakan drone militernya tersebut.

Iran sendiri telah lama mengancam akan menutup Selat Hormuz setelah AS berusaha memangkas ekspor minyak Iran hingga pada nilai nol dengan cara menjatuhkan sanksi pada negara manapun yang membeli minyak dari negara para Mullah tersebut.

"Menutup Selat Hormuz akan menghasilkan reaksi yang sangat, sangat kuat," kata al-Jubeir. "Ketika Anda mengganggu pelayaran internasional, hal itu berdampak pada pasokan energi, itu berdampak pada harga minyak yang berdampak pada ekonomi dunia."

Donald Trump telah memperingatkan bahwa Iran telah membuat "kesalahan yang sangat besar" setelah militernya menembak jatuh pesawat nirawak mata-mata Washington.

Jatuhnya pesawat nirawak RQ-4 Global Hawk terjadi sehari setelah Washington mengumumkan akan mengirim 1.000 tentara tambahan ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya sebagai "perilaku bermusuhan" oleh pasukan Iran.

Sebelumnya AS menyalahkan Iran atas serangan terhadap kapal tanker minyak dan kapal kargo di Teluk Oman dan Selat Hormuz. Pada hari Rabu, Angkatan Laut AS merilis gambar-gambar bahan peledak setelah serangan yang dikatakannya "sangat mirip" dengan bahan peledak milik Iran.

Teheran telah membantah tuduhan Washington dan curiga serangan terhadap kapal tanker itu hasil operasi "bendera palsu" Washington.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1556 seconds (0.1#10.140)