Pantau Tindak Kejahatan, Polisi AS Luncurkan Robot Patroli
A
A
A
HUNTINGTON PARK - Polisi Huntington Park, Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS), meluncurkan robot HP RoboCop untuk melakukan patroli di jalan raya dan taman pada pekan ini. Robot tersebut dilengkapi kamera video 360 derajat yang dapat ditayangkan langsung di dalam monitor.
Robot tersebut digunakan untuk mengawasi dan melawan tindak kejahatan di tempat umum. HP RoboCop merupakan mesin yang bergerak tanpa awak dan dapat mengirimkan data menuju kantor kepolisian terdekat sehingga polisi dapat mengambil tindakan secara cepat. HP RoboCop dirancang perusahaan asal Silicon Valley, Mountain View, California, AS: Knightscope.
Seperti dilansir dari situs resmi Knightscope, robot itu memiliki beberapa jenis, yakni K1, K3, dan K5, dan beberapa keunggulan. HP RoboCop atau K5 merupakan salah satu robot yang dapat mengisi baterai sendiri. Robot pabrikan Knightscope telah digunakan di tempat-tempat umum di kota-kota besar AS seperti di pusat perbelanjaan, rumah sakit, stadion, taman, resor, hingga bank.
Mesin itu diciptakan untuk membantu pihak keamanan dalam menjaga keamanan di tengah kurangnya sumber daya manusia (SDM). “HP RoboCop akan menjadi mata ketiga polisi di tempat yang tidak mungkin kami awasi secara konsisten selama 24 jam,” ungkap polisi Huntington Park dikutip Dailymail kemarin.
Robot tersebut dapat melaju di sepanjang jalur bagi pedestrian dan mengucapkan sejumlah kata kepada masyarakat umum, dari ‘permisi’ hingga ‘selamat siang’. Polisi Huntington Park berharap HP RoboCop yang sudah dioperasikan beberapa pekan dapat membantu meminimalisasi tindak kejahatan dan aktivitas meresahkan lainnya. Sebuah video yang dirilis polisi Huntington Park menunjukkan robot tersebut meluncur di taman sembari mengucapkan ‘selamat siang’.
Walikota Huntington Park Karina Macias menyambut baik keberadaan HP RoboCop yang akan membantu petugas keamanan menjaga masyarakatnya. “Ini merupakan capaian besar bagi kota kami karena menunjukkan inovasi dan inkorporasi teknologi baru. Kapabilitasnya sangat mengesankan,” kata Macias.
Robot sejenis juga dioperasikan di Los Angeles. Robot itu dapat mengambil gambar dan mengirimkan informasi menuju kantor polisi sehingga petugas dapat melakukan tindakan secara cepat dan efektif. Robot itu dilengkapi kamera, Wi-Fi, sensor, membaca plat nomor kendaraan, dan mendeteksi wajah manusia.
Meski canggih, mesin itu menuai kontroversi karena dianggap mengganggu privasi dan dikhawatirkan akan disalahgunakan, terutama kemampuannya mengambil gambar. “Dan jika jatuh ke tangan orang tidak bertanggung jawab, robot itu dapat menjadi bumerang bagi kita semua,” kata warga lokal, Far Rockaway.
Robot itu juga pernah tidak diterima baik di LaGuardia, New York. Sebab, selain dianggap menyeramkan dan tidak bekerja efektif, pergerakannya yang monoton disebut menyebalkan dan mengganggu. Seperti dilansir New York Post, robot yang baru beroperasi selama tiga bulan itu pernah mengganggu seorang petugas.
Berdasarkan data Knightscope, tindak kejahatan merugikan ekonomi AS senilai USD1 triliun per tahun. Dengan jumlah petugas keamanan di AS hanya sekitar dua juta orang, wilayah di AS banyak yang tidak terawasi. Atas hal itu, robot ini juga diciptakan untuk mengurangi tingkat kematian di antara petugas keamanan.
“Mesin ini merupakan kombinasi antara teknologi self-driving, robotik, dan kecerdasan buatan,” ungkap Knightscope. “Mesin ini dapat mengumpulkan data di lokasi secara real-time. Data itu hanya dapat diakses melalui Knightscope Security Operations Center (KSOC). Kami ingin AS menjadi negara yang aman,” ujar perusahaan itu.
Robot tersebut digunakan untuk mengawasi dan melawan tindak kejahatan di tempat umum. HP RoboCop merupakan mesin yang bergerak tanpa awak dan dapat mengirimkan data menuju kantor kepolisian terdekat sehingga polisi dapat mengambil tindakan secara cepat. HP RoboCop dirancang perusahaan asal Silicon Valley, Mountain View, California, AS: Knightscope.
Seperti dilansir dari situs resmi Knightscope, robot itu memiliki beberapa jenis, yakni K1, K3, dan K5, dan beberapa keunggulan. HP RoboCop atau K5 merupakan salah satu robot yang dapat mengisi baterai sendiri. Robot pabrikan Knightscope telah digunakan di tempat-tempat umum di kota-kota besar AS seperti di pusat perbelanjaan, rumah sakit, stadion, taman, resor, hingga bank.
Mesin itu diciptakan untuk membantu pihak keamanan dalam menjaga keamanan di tengah kurangnya sumber daya manusia (SDM). “HP RoboCop akan menjadi mata ketiga polisi di tempat yang tidak mungkin kami awasi secara konsisten selama 24 jam,” ungkap polisi Huntington Park dikutip Dailymail kemarin.
Robot tersebut dapat melaju di sepanjang jalur bagi pedestrian dan mengucapkan sejumlah kata kepada masyarakat umum, dari ‘permisi’ hingga ‘selamat siang’. Polisi Huntington Park berharap HP RoboCop yang sudah dioperasikan beberapa pekan dapat membantu meminimalisasi tindak kejahatan dan aktivitas meresahkan lainnya. Sebuah video yang dirilis polisi Huntington Park menunjukkan robot tersebut meluncur di taman sembari mengucapkan ‘selamat siang’.
Walikota Huntington Park Karina Macias menyambut baik keberadaan HP RoboCop yang akan membantu petugas keamanan menjaga masyarakatnya. “Ini merupakan capaian besar bagi kota kami karena menunjukkan inovasi dan inkorporasi teknologi baru. Kapabilitasnya sangat mengesankan,” kata Macias.
Robot sejenis juga dioperasikan di Los Angeles. Robot itu dapat mengambil gambar dan mengirimkan informasi menuju kantor polisi sehingga petugas dapat melakukan tindakan secara cepat dan efektif. Robot itu dilengkapi kamera, Wi-Fi, sensor, membaca plat nomor kendaraan, dan mendeteksi wajah manusia.
Meski canggih, mesin itu menuai kontroversi karena dianggap mengganggu privasi dan dikhawatirkan akan disalahgunakan, terutama kemampuannya mengambil gambar. “Dan jika jatuh ke tangan orang tidak bertanggung jawab, robot itu dapat menjadi bumerang bagi kita semua,” kata warga lokal, Far Rockaway.
Robot itu juga pernah tidak diterima baik di LaGuardia, New York. Sebab, selain dianggap menyeramkan dan tidak bekerja efektif, pergerakannya yang monoton disebut menyebalkan dan mengganggu. Seperti dilansir New York Post, robot yang baru beroperasi selama tiga bulan itu pernah mengganggu seorang petugas.
Berdasarkan data Knightscope, tindak kejahatan merugikan ekonomi AS senilai USD1 triliun per tahun. Dengan jumlah petugas keamanan di AS hanya sekitar dua juta orang, wilayah di AS banyak yang tidak terawasi. Atas hal itu, robot ini juga diciptakan untuk mengurangi tingkat kematian di antara petugas keamanan.
“Mesin ini merupakan kombinasi antara teknologi self-driving, robotik, dan kecerdasan buatan,” ungkap Knightscope. “Mesin ini dapat mengumpulkan data di lokasi secara real-time. Data itu hanya dapat diakses melalui Knightscope Security Operations Center (KSOC). Kami ingin AS menjadi negara yang aman,” ujar perusahaan itu.
(don)