AS Bantah Pesawat Nirawaknya Ditembak Jatuh Iran
A
A
A
WASHINGTON - Komando Pusat militer Amerika Serikat (AS) atau CENTCOM membantah klaim yang dibuat oleh Garda Revolusi Iran (IRGC). Sebelumnya, IRGC mengatakan, mereka telah menembak jatuh sebuah pesawat nirawak mata-mata AS.
Juru bicara CENTCOM, Kapten Angkatan Laut Bill Urban mengatakan bahwa klaim IRGC itu salah, karena tidak ada pesawat nirawak mereka yang beroperasi di wilayah atau di dekat wilayah Iran.
"Tidak ada pesawat AS yang beroperasi di wilayah udara Iran hari ini," kata Urban dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (20/6).
Sebelumnya diwartakan, IRGC mengatakan pesawat tersebut ditembak jatuh di di provinsi Hormozgan selatan. "Itu ditembak jatuh ketika memasuki wilayah udara Iran di dekat distrik Kouhmobarak di selatan," ungkapnya.
Laporan ini sendiri muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington. Ketegangan memanas sejak tahun lalu, ketika Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia. Sejak "mengkhianati" kesepakatan multinasional itu, AS menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran yang sempat dicabut.
Ketegangan kian memanas dalam beberapa hari terakhir setelah dua kapal tanker minyak asing diserang di dekat Selat Hormuz.AS dan sekutu regionalnya; Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), telah menyalahkan Teheran dalam serangan kapal tanker minyak tersebut. Namun, rezim para Mullah membantahnya.
Pada awal pekan ini AS memutuskan untuk mengerahkan 1.000 tentara tambahan ke Timur Tengah dengan tujuan "defensif".
Juru bicara CENTCOM, Kapten Angkatan Laut Bill Urban mengatakan bahwa klaim IRGC itu salah, karena tidak ada pesawat nirawak mereka yang beroperasi di wilayah atau di dekat wilayah Iran.
"Tidak ada pesawat AS yang beroperasi di wilayah udara Iran hari ini," kata Urban dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (20/6).
Sebelumnya diwartakan, IRGC mengatakan pesawat tersebut ditembak jatuh di di provinsi Hormozgan selatan. "Itu ditembak jatuh ketika memasuki wilayah udara Iran di dekat distrik Kouhmobarak di selatan," ungkapnya.
Laporan ini sendiri muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington. Ketegangan memanas sejak tahun lalu, ketika Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia. Sejak "mengkhianati" kesepakatan multinasional itu, AS menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran yang sempat dicabut.
Ketegangan kian memanas dalam beberapa hari terakhir setelah dua kapal tanker minyak asing diserang di dekat Selat Hormuz.AS dan sekutu regionalnya; Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), telah menyalahkan Teheran dalam serangan kapal tanker minyak tersebut. Namun, rezim para Mullah membantahnya.
Pada awal pekan ini AS memutuskan untuk mengerahkan 1.000 tentara tambahan ke Timur Tengah dengan tujuan "defensif".
(esn)