Kerabat Korban Pesawat MH17: Putin yang Bertanggung Jawab!
A
A
A
AMSTERDAM - Kerabat salah satu dari 298 korban tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 menyalahkan Presiden Vladimir Putin setelah tiga warga Rusia dinyatakan sebagai tersangka penembakan pesawat tersebut. Kerabat korban kesal dengan sikap pemerintah Rusia yang merespons penetapan para tersangka itu dengan marah.
Selain tiga warga Rusia, tim investigasi global juga menetapkan satu warga Ukraina sebagai tersangka. Keempatnya akan menghadapi dakwaan pengadilan.
Tiga tersangka asal Rusia adalah Igor Girkin; mantan kolonel dengan Biro Keamanan Federal (FSB) negara itu; Sergey Dubinskiy, mantan perwira badan intelijen militer (GRU) Rusia; dan Oleg Pulatov, seorang mantan prajurit spetsnaz atau pasukan khusus GRU.
Tersangka keempat adalah Leonid Kharchenko asal Ukraina. Dia adalah seorang mantan komandan unit tempur di kota Donetsk, di Ukraina timur. Keempatnya akan didakwa dengan tuduhan pembunuhan atas tragedi 17 Juli 2014 yang menewaskan 298 orang.
Silene Fredriksz-Hoogzand, yang putra dan menantunya terbunuh dalam penerbangan MH17, menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas tragedi yang menghancurkan itu.
"Dia membuat ini mungkin," kata perempuan yang kehilangan putranya; Bryce, dan menantunya; Daisy Oehlers. "Dia (Putin) menciptakan situasi ini. Dia adalah orang utama yang bertanggung jawab!"
Mereka yang terbunuh termasuk 38 warga negara dan penduduk Australia, 193 warga Belanda, 43 warga Malaysia, 12 warga Indonesia, 10 warga Inggris dan satu warga Selandia Baru.
Fredriksz-Hoogzand mengaku lega bahwa dia akhirnya melihat keadilan untuk putranya, lima tahun setelah jatuhnya pesawat tipe Boeing 777 itu.
"Saya senang bahwa persidangan akhirnya akan dimulai dan bahwa nama-nama telah diumumkan," katanya, mengacu pada nama para tersangka. "Ini awal. Saya puas."
Sementara itu, Moskow mengecam tim investigasi global yang dianggap membuat tuduhan tidak berdasar. Moskow, yang tak dilibatkan dalam investigasi, tak terima tiga warganya dijadikan tersangka dalam penembakan rudal terhadap pesawat Malaysia Airlines tahun 2014 di atas wilayah Ukraina timur yang dikuasai pemberontak.
"Sekali lagi, tuduhan yang sama sekali tidak berdasar dilakukan terhadap pihak Rusia, yang bertujuan mendiskreditkan Rusia di mata masyarakat internasional," kata kementerian luar negeri setempat dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Moskow menegaskan sudah siap untuk memberikan bantuan menyeluruh guna penyelidikan sejak hari pertama, tetapi diabaikan.
"Rusia tidak memiliki kesempatan untuk mengambil bagian di dalamnya meskipun telah menunjukkan inisiatifnya dari hari-hari pertama tragedi ini," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.
Rusia telah lama membantah semua keterlibatan dalam penembakan pesawat MH17.
Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda, telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para tersangka selama konferensi pers di Belanda hari Rabu. JIT mengatakan bahwa mereka akan mengadakan persidangan pada bulan Maret dengan atau tanpa para tersangka.
Para tersangka kemungkinan akan diadili secara in absentia, karena Rusia maupun Ukraina dipastikan tidak akan mengekstradisi warganya.
Kepala jaksa penuntut Belanda Fred Westerbeke mengatakan pemerintah Rusia telah gagal untuk bekerja sama dengan menyembunyikan informasi tentang transportasi rudal Buk Telar yang menembak jatuh MH17 di Ukraina timur.
"Mereka bisa memberi tahu kami apa yang terjadi," katanya. "Mereka tidak. Saya tidak akan menyebut ini kerja sama."
Wasterbke menyebut sikap Rusia sebagai "tamparan di wajah" keluarga para korban. "Kami sekarang memiliki bukti bahwa Rusia terlibat dalam tragedi ini, kejahatan ini," katanya.
“Suatu hari setelah 17 Juli (2014) mereka berada dalam posisi untuk memberi tahu kami apa yang terjadi. Mereka tahu. Buk digunakan di Ukraina timur dan mereka tahu ini. Mereka tidak memberi kami informasi ini."
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia menyambut baik pengumuman bahwa empat tersangka akan dituntut karena menyebabkan kecelakaan dan membunuh mereka semua yang berada di pesawat MH17.
"Ini adalah tonggak penting dalam upaya mengungkap kebenaran penuh dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan atas pembunuhan 298 orang dari 17 negara," katanya.
“Saya memiliki kepercayaan penuh pada independensi dan profesionalisme investigasi dan sistem hukum Belanda. Sebagaimana Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa telah memperjelas, semua negara harus bekerja sama dengan upaya untuk membangun kebenaran, keadilan dan akuntabilitas," katanya,
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt meminta Rusia bekerjasama. "Federasi Rusia sekarang harus bekerjasama sepenuhnya dengan penuntutan dan memberikan bantuan yang diminta," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Kamis (20/6/2019).
Selain tiga warga Rusia, tim investigasi global juga menetapkan satu warga Ukraina sebagai tersangka. Keempatnya akan menghadapi dakwaan pengadilan.
Tiga tersangka asal Rusia adalah Igor Girkin; mantan kolonel dengan Biro Keamanan Federal (FSB) negara itu; Sergey Dubinskiy, mantan perwira badan intelijen militer (GRU) Rusia; dan Oleg Pulatov, seorang mantan prajurit spetsnaz atau pasukan khusus GRU.
Tersangka keempat adalah Leonid Kharchenko asal Ukraina. Dia adalah seorang mantan komandan unit tempur di kota Donetsk, di Ukraina timur. Keempatnya akan didakwa dengan tuduhan pembunuhan atas tragedi 17 Juli 2014 yang menewaskan 298 orang.
Silene Fredriksz-Hoogzand, yang putra dan menantunya terbunuh dalam penerbangan MH17, menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas tragedi yang menghancurkan itu.
"Dia membuat ini mungkin," kata perempuan yang kehilangan putranya; Bryce, dan menantunya; Daisy Oehlers. "Dia (Putin) menciptakan situasi ini. Dia adalah orang utama yang bertanggung jawab!"
Mereka yang terbunuh termasuk 38 warga negara dan penduduk Australia, 193 warga Belanda, 43 warga Malaysia, 12 warga Indonesia, 10 warga Inggris dan satu warga Selandia Baru.
Fredriksz-Hoogzand mengaku lega bahwa dia akhirnya melihat keadilan untuk putranya, lima tahun setelah jatuhnya pesawat tipe Boeing 777 itu.
"Saya senang bahwa persidangan akhirnya akan dimulai dan bahwa nama-nama telah diumumkan," katanya, mengacu pada nama para tersangka. "Ini awal. Saya puas."
Sementara itu, Moskow mengecam tim investigasi global yang dianggap membuat tuduhan tidak berdasar. Moskow, yang tak dilibatkan dalam investigasi, tak terima tiga warganya dijadikan tersangka dalam penembakan rudal terhadap pesawat Malaysia Airlines tahun 2014 di atas wilayah Ukraina timur yang dikuasai pemberontak.
"Sekali lagi, tuduhan yang sama sekali tidak berdasar dilakukan terhadap pihak Rusia, yang bertujuan mendiskreditkan Rusia di mata masyarakat internasional," kata kementerian luar negeri setempat dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Moskow menegaskan sudah siap untuk memberikan bantuan menyeluruh guna penyelidikan sejak hari pertama, tetapi diabaikan.
"Rusia tidak memiliki kesempatan untuk mengambil bagian di dalamnya meskipun telah menunjukkan inisiatifnya dari hari-hari pertama tragedi ini," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.
Rusia telah lama membantah semua keterlibatan dalam penembakan pesawat MH17.
Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda, telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para tersangka selama konferensi pers di Belanda hari Rabu. JIT mengatakan bahwa mereka akan mengadakan persidangan pada bulan Maret dengan atau tanpa para tersangka.
Para tersangka kemungkinan akan diadili secara in absentia, karena Rusia maupun Ukraina dipastikan tidak akan mengekstradisi warganya.
Kepala jaksa penuntut Belanda Fred Westerbeke mengatakan pemerintah Rusia telah gagal untuk bekerja sama dengan menyembunyikan informasi tentang transportasi rudal Buk Telar yang menembak jatuh MH17 di Ukraina timur.
"Mereka bisa memberi tahu kami apa yang terjadi," katanya. "Mereka tidak. Saya tidak akan menyebut ini kerja sama."
Wasterbke menyebut sikap Rusia sebagai "tamparan di wajah" keluarga para korban. "Kami sekarang memiliki bukti bahwa Rusia terlibat dalam tragedi ini, kejahatan ini," katanya.
“Suatu hari setelah 17 Juli (2014) mereka berada dalam posisi untuk memberi tahu kami apa yang terjadi. Mereka tahu. Buk digunakan di Ukraina timur dan mereka tahu ini. Mereka tidak memberi kami informasi ini."
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia menyambut baik pengumuman bahwa empat tersangka akan dituntut karena menyebabkan kecelakaan dan membunuh mereka semua yang berada di pesawat MH17.
"Ini adalah tonggak penting dalam upaya mengungkap kebenaran penuh dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan atas pembunuhan 298 orang dari 17 negara," katanya.
“Saya memiliki kepercayaan penuh pada independensi dan profesionalisme investigasi dan sistem hukum Belanda. Sebagaimana Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa telah memperjelas, semua negara harus bekerja sama dengan upaya untuk membangun kebenaran, keadilan dan akuntabilitas," katanya,
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt meminta Rusia bekerjasama. "Federasi Rusia sekarang harus bekerjasama sepenuhnya dengan penuntutan dan memberikan bantuan yang diminta," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Kamis (20/6/2019).
(mas)