Video Seks 'Pijat VIP Thailand' di Chiang Mai Picu Kemarahan
A
A
A
CHIANG MAI - Video adegan seks berjudul "Thai VIP Massage" atau "Pijat VIP Thailand" dengan latar belakang kota Chiang Mai memicu kemarahan publik di negara tersebut. Musababnya, video itu dianggap menodai reputasi pariwisata kota tersebut.
Polisi setempat kini memburu wanita Thailand dan pria Barat yang muncul dalam video asusila tersebut sebagai bagian dari penyelidikan.
Inspektur Polisi Chiang Mai, Mayor Polisi Natthawit Jaichomchen, mengatakan petugas sedang berkoordinasi dengan Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat untuk memblokir situs web tempat video itu dirilis.
Video "Pijat VIP Thailand" menunjukkan wanita lokal berperan sebagai pekerja panti pijat memberikan pijatan yang dilanjutkan dengan layanan seks kepada pria Barat yang digambarkan sebagai turis asing.
Publik Thailand melalui media sosial meluapkan kemarahan. Mereka menyatakan video itu
sudah merendahkan budaya lokal serta memberikan kesan yang salah tentang pijat ala Thailand. Mereka mendesak polisi melakukan penyelidikan.
Selama akhir pekan lalu, polisi mengunjungi lokasi panti pijat di Kham Phaeng Din yang muncul dalam video itu. Wanita lokal dalam video tersebut mengenakan pakaian tradisional bergaya Lanna dan berbincang dengan seorang turis Barat di luar panti pijat. Video kemudian dipotong menjadi adegan asusila.
Natthawit mengatakan pemilik panti pijat dan karyawan bersikeras bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan video tersebut. Mereka mengklaim belum pernah melihat dua pemeran di video itu.
Mereka juga mengatakan kepada polisi bahwa video dipastikan telah dibuat sejak lama karena ada gambar dekoratif di dekat bagian depan panti pijat yang rusak akibat kecelakaan mobil pada November 2018.
Menurut mereka wanita di video itu bukan tukang pijat yang sesungguhnya karena dia tidak melakukan pijatan tubuh dengan benar. Investigasi polisi, seperti dikutip The Nation, Selasa (18/6/2019), masih berlanjut.
Polisi setempat kini memburu wanita Thailand dan pria Barat yang muncul dalam video asusila tersebut sebagai bagian dari penyelidikan.
Inspektur Polisi Chiang Mai, Mayor Polisi Natthawit Jaichomchen, mengatakan petugas sedang berkoordinasi dengan Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat untuk memblokir situs web tempat video itu dirilis.
Video "Pijat VIP Thailand" menunjukkan wanita lokal berperan sebagai pekerja panti pijat memberikan pijatan yang dilanjutkan dengan layanan seks kepada pria Barat yang digambarkan sebagai turis asing.
Publik Thailand melalui media sosial meluapkan kemarahan. Mereka menyatakan video itu
sudah merendahkan budaya lokal serta memberikan kesan yang salah tentang pijat ala Thailand. Mereka mendesak polisi melakukan penyelidikan.
Selama akhir pekan lalu, polisi mengunjungi lokasi panti pijat di Kham Phaeng Din yang muncul dalam video itu. Wanita lokal dalam video tersebut mengenakan pakaian tradisional bergaya Lanna dan berbincang dengan seorang turis Barat di luar panti pijat. Video kemudian dipotong menjadi adegan asusila.
Natthawit mengatakan pemilik panti pijat dan karyawan bersikeras bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan video tersebut. Mereka mengklaim belum pernah melihat dua pemeran di video itu.
Mereka juga mengatakan kepada polisi bahwa video dipastikan telah dibuat sejak lama karena ada gambar dekoratif di dekat bagian depan panti pijat yang rusak akibat kecelakaan mobil pada November 2018.
Menurut mereka wanita di video itu bukan tukang pijat yang sesungguhnya karena dia tidak melakukan pijatan tubuh dengan benar. Investigasi polisi, seperti dikutip The Nation, Selasa (18/6/2019), masih berlanjut.
(mas)