Airbus Luncurkan A321XLR, Boeing Perbaiki Reputasi 737 MAX
A
A
A
LE BOURGET - Setelah sukses mengembangkan A321LR tahun lalu, Airbus SE kembali membuka tirai untuk memamerkan pesawat baru A321XLR selama Paris Airshow di Le Bourget, Paris, Prancis, kemarin. A321XLR memiliki kapasitas bahan bakar RCT yang lebih besar dan gear landing MTOW yang lebih kuat.
Kepala Penjualan Airbus Christian Scherer mengatakan, pesawat yang sudah dipesan sebanyak 200 unit itu merupakan tipe pesawat jarak jauh. “Dengan pesawat itu, kita dapat mengudara dari Asia Timur Laut ke Asia Selatan, dari Timur Tengah ke Bali, atau dari Jepang ke wilayah jauh Australia,” kata Scherer, dikutip Reuters.
Perusahaan leasing, Air Lease Corp, menjadi pelanggan pertama yang memesan A321XLR. Mereka berencana membeli 100 unit. Seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan bahwa pesawat yang memiliki daya tempuh 4.700 nautical mile itu juga dipesan maskapai penerbangan JetBlue Airways.Par is Airshow merupakan ajang tahunan kedirgantaraan terbesar di dunia setelah Britain Farnborough. Biasanya, pameran itu menjadi ajang kompetisi antara Airbus dan Boeing.
Namun, para ahli memperkirakan situasinya akan lebih tengah akibat ekonomi yang melambat, perang dagang, dan ketidakpastian geopolitik. Airbus dan Boeing juga sedang menghadapi masalah masing-masing yang rumit. Airbus menghadapi skandal korupsi yang diduga sudah terjadi sejak lama. Sementara itu, Boeing berupaya memulihkan citra 737 MAX, seri pesawat terlaris yang dimiliki Boeing, setelah dikandangkan di seluruh dunia akibat dua tragedi fatal.
Para pejabat eksekutif Boeing menyampaikan permintaan maaf kepada para korban dan berjanji akan menjadikannya sebagai bahan pelajaran dalam mengembangkan pesawat baru. Mereka mengapresiasi setiap kritik yang ditujukan kepada Boeing. Sebanyak 346 orang tewas dalam dua kecelakaan di Etiopia dan Indonesia.
“Ini merupakan masa yang sangat sulit,” kata Kepala Komersial Boeing Kevin McAllister. “Namun, tanpa diragukan lagi, ini juga menjadi masa yang penting bagi kita semua. Kita perlu mengambil pelajaran dan melakukan introspeksi diri serta memastikan kecelakaan seperti ini tidak kembali terulang di masa depan,”
Chairman dan CEO Boeing Dennis Muilenburg pun mengatakan saat ini perusahaannya akan fokus pada aspek keamanan dan keselamatan, meski pesawat berteknologi terbaru juga akan dipamerkan. Menurut para ahli, jumlah pemesanan pesawat melalui Paris Airshow diperkirakan akan mencapai 400–800 unit.
Airbus A321XLR merupakan pesawat dengan desain ramping. Hal ini sesuai dengan tuntutan pasar yang menginginkan fleksibilitas dan mesin yang hemat bahan bakar. Meski kakak-adik, A321XLR 15% lebih tangguh dibanding A321LR. Pesawat itu bahkan diperkirakan akan mampu menggeser dominasi Boeing serie 757.
“A321XLR merupakan pesawat yang sangat efektif untuk berbagai macam rute, termasuk rute yang dapat digarap NMA, konsep pesawat segmen kelas menengah,” ujar CEO Air Leas, John Plueger. Namun, apakah para penumpang akan merasa nyaman terbang jarak jauh di dalam pesawat kecil masih menjadi perdebatan.
Sejauh ini, Airbus tidak mengungkap harga A321XLR. Namun pendahulunya, A321neo, memiliki banderol USD129,5 juta. Boeing menyatakan A321XLR hanya akan menggaruk keuntungan dari segmen pasar yang ditargetkan NMA. Pada awal perdagangan, saham Airbus merangkak naik 0,9% menjadi 123,50 euro.
Boeing saat ini juga sedang berupaya meluncurkan 777X. Jadwal peluncurannya tertunda oleh beberapa faktor. Salah satunya kesalahan dalam mesin turbin terbaru GE9X pabrikan General Electric (GE). GE9X mengalami masalah saat uji coba dan harus menjalani rancangan ulang sehingga membutuhkan waktu lebih lama.
Kepala Penjualan Airbus Christian Scherer mengatakan, pesawat yang sudah dipesan sebanyak 200 unit itu merupakan tipe pesawat jarak jauh. “Dengan pesawat itu, kita dapat mengudara dari Asia Timur Laut ke Asia Selatan, dari Timur Tengah ke Bali, atau dari Jepang ke wilayah jauh Australia,” kata Scherer, dikutip Reuters.
Perusahaan leasing, Air Lease Corp, menjadi pelanggan pertama yang memesan A321XLR. Mereka berencana membeli 100 unit. Seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan bahwa pesawat yang memiliki daya tempuh 4.700 nautical mile itu juga dipesan maskapai penerbangan JetBlue Airways.Par is Airshow merupakan ajang tahunan kedirgantaraan terbesar di dunia setelah Britain Farnborough. Biasanya, pameran itu menjadi ajang kompetisi antara Airbus dan Boeing.
Namun, para ahli memperkirakan situasinya akan lebih tengah akibat ekonomi yang melambat, perang dagang, dan ketidakpastian geopolitik. Airbus dan Boeing juga sedang menghadapi masalah masing-masing yang rumit. Airbus menghadapi skandal korupsi yang diduga sudah terjadi sejak lama. Sementara itu, Boeing berupaya memulihkan citra 737 MAX, seri pesawat terlaris yang dimiliki Boeing, setelah dikandangkan di seluruh dunia akibat dua tragedi fatal.
Para pejabat eksekutif Boeing menyampaikan permintaan maaf kepada para korban dan berjanji akan menjadikannya sebagai bahan pelajaran dalam mengembangkan pesawat baru. Mereka mengapresiasi setiap kritik yang ditujukan kepada Boeing. Sebanyak 346 orang tewas dalam dua kecelakaan di Etiopia dan Indonesia.
“Ini merupakan masa yang sangat sulit,” kata Kepala Komersial Boeing Kevin McAllister. “Namun, tanpa diragukan lagi, ini juga menjadi masa yang penting bagi kita semua. Kita perlu mengambil pelajaran dan melakukan introspeksi diri serta memastikan kecelakaan seperti ini tidak kembali terulang di masa depan,”
Chairman dan CEO Boeing Dennis Muilenburg pun mengatakan saat ini perusahaannya akan fokus pada aspek keamanan dan keselamatan, meski pesawat berteknologi terbaru juga akan dipamerkan. Menurut para ahli, jumlah pemesanan pesawat melalui Paris Airshow diperkirakan akan mencapai 400–800 unit.
Airbus A321XLR merupakan pesawat dengan desain ramping. Hal ini sesuai dengan tuntutan pasar yang menginginkan fleksibilitas dan mesin yang hemat bahan bakar. Meski kakak-adik, A321XLR 15% lebih tangguh dibanding A321LR. Pesawat itu bahkan diperkirakan akan mampu menggeser dominasi Boeing serie 757.
“A321XLR merupakan pesawat yang sangat efektif untuk berbagai macam rute, termasuk rute yang dapat digarap NMA, konsep pesawat segmen kelas menengah,” ujar CEO Air Leas, John Plueger. Namun, apakah para penumpang akan merasa nyaman terbang jarak jauh di dalam pesawat kecil masih menjadi perdebatan.
Sejauh ini, Airbus tidak mengungkap harga A321XLR. Namun pendahulunya, A321neo, memiliki banderol USD129,5 juta. Boeing menyatakan A321XLR hanya akan menggaruk keuntungan dari segmen pasar yang ditargetkan NMA. Pada awal perdagangan, saham Airbus merangkak naik 0,9% menjadi 123,50 euro.
Boeing saat ini juga sedang berupaya meluncurkan 777X. Jadwal peluncurannya tertunda oleh beberapa faktor. Salah satunya kesalahan dalam mesin turbin terbaru GE9X pabrikan General Electric (GE). GE9X mengalami masalah saat uji coba dan harus menjalani rancangan ulang sehingga membutuhkan waktu lebih lama.
(don)