Menara Kuno di Afghanistan Runtuh
A
A
A
KABUL - Sebuah menara kuno di kota Ghazni Afghanistan telah runtuh. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan pemerintah Afghanistan melindungi artefak negara.
Rekaman yang diunggah ke media sosial menunjukkan menara di kota tua itu runtuh. Menara itu adalah satu dari belasan yang sudah dihancurkan di kota tersebut. Para pejabat menyalahkan hujan lebat, tetapi beberapa kritik menuduh pemerintah lalai.
Arsitektur Islami dan pra-Islam Ghazni secara luas dikagumi meskipun perang telah mengambil korban.
Juru bicara Kementerian Informasi dan Budaya Afghanistan, Mohammad Saber Mohmand mengatakan kepada Tolo News bahwa menara itu itu rentan terhadap curah hujan dan sebagian besar rusak oleh hujan.
"Jalan raya utama terletak di dekat benteng, yang mempengaruhi menara," tambahnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (14/6/2019).
Ghazni adalah pusat agama Buddha yang berkembang hingga abad ke-7. Tetapi pada 683 M, tentara Arab membawa Islam ke wilayah tersebut. Pada abad ke-13 wilayah itu dihancurkan oleh tentara Mongol Jenghis Khan, yang dipimpin oleh putranya Ogedei Khan.
Kota kuno itu telah ditetapkan sebagai kota Budaya Islam Asia oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Namun, banyak bangunan kuno di kota itu sulit dikunjungi oleh orang luar karena pemberontakan kelompok Taliban.
Rekaman yang diunggah ke media sosial menunjukkan menara di kota tua itu runtuh. Menara itu adalah satu dari belasan yang sudah dihancurkan di kota tersebut. Para pejabat menyalahkan hujan lebat, tetapi beberapa kritik menuduh pemerintah lalai.
Arsitektur Islami dan pra-Islam Ghazni secara luas dikagumi meskipun perang telah mengambil korban.
Juru bicara Kementerian Informasi dan Budaya Afghanistan, Mohammad Saber Mohmand mengatakan kepada Tolo News bahwa menara itu itu rentan terhadap curah hujan dan sebagian besar rusak oleh hujan.
"Jalan raya utama terletak di dekat benteng, yang mempengaruhi menara," tambahnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (14/6/2019).
Ghazni adalah pusat agama Buddha yang berkembang hingga abad ke-7. Tetapi pada 683 M, tentara Arab membawa Islam ke wilayah tersebut. Pada abad ke-13 wilayah itu dihancurkan oleh tentara Mongol Jenghis Khan, yang dipimpin oleh putranya Ogedei Khan.
Kota kuno itu telah ditetapkan sebagai kota Budaya Islam Asia oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Namun, banyak bangunan kuno di kota itu sulit dikunjungi oleh orang luar karena pemberontakan kelompok Taliban.
(ian)