IAEA Sebut Iran Tingkatkan Pengayaan Uranium
A
A
A
WINA - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukia Amano mengatakan, Iran telah menindaklanjuti janjinya untuk mempercepat produksi uranium yang diperkaya. Namun, ia menolak untuk menguraikan lebih lanjut tingkat produksi uranium itu.
Berbicara pada pertemuan Dewan Gubernur IAEA, Amano juga mengatakan dia khawatir tentang ketegangan atas program nuklir Iran dan menyatakan harapan bahwa situasinya dapat diselesaikan melalui dialog.
"Saya berharap beberapa cara dapat ditemukan untuk mengurangi ketegangan saat ini melalui dialog. Sangat penting bahwa Iran sepenuhnya mengimplementasikan komitmen terkait nuklirnya di bawah JCPOA," kata Amano, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (11/6).
Pernyataan ini sendiri datang satu bulan setelah Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengumumkan bahwa Teheran akan menangguhkan sebagian komitmen di bawah JCPOA, yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran.
Keputusan Iran ini datang tepat satu tahun setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memutuskan untuk menarik mundur Washington dari kesepakatan yang diteken tahun 2015 itu, oleh Iran dan enam kekuatan dunia.
Berbicara pada pertemuan Dewan Gubernur IAEA, Amano juga mengatakan dia khawatir tentang ketegangan atas program nuklir Iran dan menyatakan harapan bahwa situasinya dapat diselesaikan melalui dialog.
"Saya berharap beberapa cara dapat ditemukan untuk mengurangi ketegangan saat ini melalui dialog. Sangat penting bahwa Iran sepenuhnya mengimplementasikan komitmen terkait nuklirnya di bawah JCPOA," kata Amano, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (11/6).
Pernyataan ini sendiri datang satu bulan setelah Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengumumkan bahwa Teheran akan menangguhkan sebagian komitmen di bawah JCPOA, yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran.
Keputusan Iran ini datang tepat satu tahun setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memutuskan untuk menarik mundur Washington dari kesepakatan yang diteken tahun 2015 itu, oleh Iran dan enam kekuatan dunia.
(esn)