AS Sebut Israel Berhak Aneksasi Wilayah Tepi Barat
A
A
A
WASHINGTON - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, David Friedman menyebut Israel berhak untuk mencaplok wilayah Tepi Barat, Palestina. Hal itu disampaikan Friedman saat melakukan wawancara dengan New York Times.
Dalam wawancara tersebut, Friedman mengatakan, secara prinsip Israel berhak atas sebagian wilayah Tepi Barat. Sejumlah titik di Tepi Barat saat ini sejatinya sudah berada di bawah pendudukan Israel.
"Dalam keadaan tertentu, Israel memiliki hak untuk mempertahankan beberapa, tetapi tidak mungkin semua, dari Tepi Barat," kata Friedman dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (9/6).
Pernyataan Friedman ini mendapat kecaman keras dari Palestina. Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat mencatat bahwa kata-kata Friedman menekankan bias Administrasi Presiden AS yang mendukung Israel.
Erekat kemudian mengatakan bahwa keputusan Palestina untuk mengabaikan konferensi ekonomi yang digelar oleh AS di Bahrain pada akhir Juni mendatang sudah tepat.
Kecaman juga datang dari Otoritas Palestina, yang dipimpin oleh Presien Mahmod Abbas. "Kepemimpinan Palestina berkomitmen untuk perdamaian, tetapi tidak dengan harga berapa pun, untuk perdamaian yang adil, komprehensif dan abadi berdasarkan hukum internasional, resolusi PBB, dan prinsip solusi dua negara yang dihindari oleh Friedman," ungkapnya.
Dalam wawancara tersebut, Friedman mengatakan, secara prinsip Israel berhak atas sebagian wilayah Tepi Barat. Sejumlah titik di Tepi Barat saat ini sejatinya sudah berada di bawah pendudukan Israel.
"Dalam keadaan tertentu, Israel memiliki hak untuk mempertahankan beberapa, tetapi tidak mungkin semua, dari Tepi Barat," kata Friedman dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (9/6).
Pernyataan Friedman ini mendapat kecaman keras dari Palestina. Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat mencatat bahwa kata-kata Friedman menekankan bias Administrasi Presiden AS yang mendukung Israel.
Erekat kemudian mengatakan bahwa keputusan Palestina untuk mengabaikan konferensi ekonomi yang digelar oleh AS di Bahrain pada akhir Juni mendatang sudah tepat.
Kecaman juga datang dari Otoritas Palestina, yang dipimpin oleh Presien Mahmod Abbas. "Kepemimpinan Palestina berkomitmen untuk perdamaian, tetapi tidak dengan harga berapa pun, untuk perdamaian yang adil, komprehensif dan abadi berdasarkan hukum internasional, resolusi PBB, dan prinsip solusi dua negara yang dihindari oleh Friedman," ungkapnya.
(esn)