Mengejutkan, Presiden Duterte Mengaku Dulunya Gay
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuat pengakuan mengejutkan saat mengunjungi Jepang. Dia mengaku dulunya menjadi gay atau pria penyuka sesama jenis. Namun, dia "menyembuhkan" diri setelah bertemu Elizabeth Zimmerman, wanita kini bertatus sebagai mantan istrinya.
Pengakuan pemimpin Filipina ini tak terduga, terlebih selama ini dia mencemooh para pastor di gereja Katolik yang dia tuduh menjadi gay atau pria homoseksual.
Duterte mengungkap masa lalunya ketika meledek lawan politiknya, Senator Antonio Trillanes IV. Menurutnya, dari bahasa tubuhnya, senator tersebut adalah seorang gay.
"Anda bertanyalah kepada setiap gay yang melihat Trillanes bergerak, mereka akan mengatakan dia gay. Jangan heran. Trillanes dan saya mirip, tapi saya menyembuhkan diri saya sendiri," katanya, seperti dikutip Russia Today, Jumat (31/5/2019).
"Ketika saya memulai hubungan dengan Zimmerman. Saya menjadi seorang pria lagi," ujarnya.
"Duterte adalah gay. Jadi saya gay, saya tidak peduli apakah saya gay atau tidak," katanya menceritakan masa lalunya.
Duterte, yang partainya PDP-Laban meraup suara melimpah dalam pemilu bulan Mei, telah membalikkan hak kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender). Sebelum terpilih sebagai presiden pada tahun 2016, Duterte berjanji akan memperkenalkan pernikahan sesama jenis di negara Katolik tersebut.
“Pernikahan sesama jenis itu bagus. Semua orang pantas berbahagia," kata Duterte pada sebuah acara bincang-bincang populer Vice Ganda pada tahun 2015.
Namun dua tahun kemudian, dia berpidato dengan mengkritik transgenderisme di Amerika Serikat. "Tidak ada gender karena Anda bisa menjadi pria atau wanita...Itu budaya mereka. Itu tidak berlaku bagi kami," katanya, seperti diberitakan BBC.
“Kami adalah orang Katolik dan ada Hukum Sipil, yang mengatakan bahwa Anda (pria) hanya bisa menikahi seorang wanita (itu) bagi saya...seorang wanita akan menikahi seorang pria. Itu hukum kami, jadi mengapa Anda mau menerima jenis kelamin itu?," paparnya.
Komentar terakhirnya tentang homoseksualitas ini muncul setelah bulan Januari lalu dia menuduh para uskup Katolik Filipina sebagai gay dan terlibat pelecehan anak.
Duterte telah berseteru dengan Gereja Katolik setelah perang brutalnya terhadap narkoba dikritik.
"Hanya saya yang bisa mengatakannya, para uskup adalah orang-orang brengsek, brengsek. Memang benar, kebanyakan dari mereka adalah gay," kata Duterte pada upacara peletakan batu pertama sekolah menengah pada bulan Januari lalu. "Mereka harus keluar di tempat terbuka, membatalkan selibat dan membiarkan mereka punya pacar."
Pengakuan pemimpin Filipina ini tak terduga, terlebih selama ini dia mencemooh para pastor di gereja Katolik yang dia tuduh menjadi gay atau pria homoseksual.
Duterte mengungkap masa lalunya ketika meledek lawan politiknya, Senator Antonio Trillanes IV. Menurutnya, dari bahasa tubuhnya, senator tersebut adalah seorang gay.
"Anda bertanyalah kepada setiap gay yang melihat Trillanes bergerak, mereka akan mengatakan dia gay. Jangan heran. Trillanes dan saya mirip, tapi saya menyembuhkan diri saya sendiri," katanya, seperti dikutip Russia Today, Jumat (31/5/2019).
"Ketika saya memulai hubungan dengan Zimmerman. Saya menjadi seorang pria lagi," ujarnya.
"Duterte adalah gay. Jadi saya gay, saya tidak peduli apakah saya gay atau tidak," katanya menceritakan masa lalunya.
Duterte, yang partainya PDP-Laban meraup suara melimpah dalam pemilu bulan Mei, telah membalikkan hak kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender). Sebelum terpilih sebagai presiden pada tahun 2016, Duterte berjanji akan memperkenalkan pernikahan sesama jenis di negara Katolik tersebut.
“Pernikahan sesama jenis itu bagus. Semua orang pantas berbahagia," kata Duterte pada sebuah acara bincang-bincang populer Vice Ganda pada tahun 2015.
Namun dua tahun kemudian, dia berpidato dengan mengkritik transgenderisme di Amerika Serikat. "Tidak ada gender karena Anda bisa menjadi pria atau wanita...Itu budaya mereka. Itu tidak berlaku bagi kami," katanya, seperti diberitakan BBC.
“Kami adalah orang Katolik dan ada Hukum Sipil, yang mengatakan bahwa Anda (pria) hanya bisa menikahi seorang wanita (itu) bagi saya...seorang wanita akan menikahi seorang pria. Itu hukum kami, jadi mengapa Anda mau menerima jenis kelamin itu?," paparnya.
Komentar terakhirnya tentang homoseksualitas ini muncul setelah bulan Januari lalu dia menuduh para uskup Katolik Filipina sebagai gay dan terlibat pelecehan anak.
Duterte telah berseteru dengan Gereja Katolik setelah perang brutalnya terhadap narkoba dikritik.
"Hanya saya yang bisa mengatakannya, para uskup adalah orang-orang brengsek, brengsek. Memang benar, kebanyakan dari mereka adalah gay," kata Duterte pada upacara peletakan batu pertama sekolah menengah pada bulan Januari lalu. "Mereka harus keluar di tempat terbuka, membatalkan selibat dan membiarkan mereka punya pacar."
(mas)