Agen Travel Hong Kong Bangkrut, 460 TKI Marah karena Bisa Gagal Mudik
A
A
A
HONG KONG - Sebanyak 460 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hong Kong terancam gagal mudik lebaran. Musababnya, agen travel yang melayani penjualan tiket mereka untuk perjalanan Hong Kong-Indonesia mengumumkan bangkrut.
Tiket pesawat yang mereka pesan dilaporkan tidak berlaku. Agen travel Free Spirit Travel Co Ltd di Causeway Bay, Hong Kong, tiba-tiba tutup dan membuat ratusan TKI yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga tersebut marah.
Mengutip Apple Daily, agen travel itu telah menyampaikan kepada Dewan Perjalanan Hong Kong pada hari Rabu bahwa mereka telah bangkrut. Ke-460 TKI terlanjur membeli tiket yang tak berlaku dengan total seharga HK$ 1,2 juta.
Tidak ada seorang pun yang bekerja di kantor agen travel yang berlokasi di Progress Commercial Building di 9 Irving Street, Causeway Bay. Di kantor itu hanya terdapat pemberitahuan yang dipasang di pintu yang mengatakan perusahaan telah tutup pada hari Kamis (30/5/2019).
Seorang majikan bermarga Lam mengatakan pekerja rumah tangganya asal Indonesia menerima pesan WhatsApp dari seorang staf Free Spirit pada pukul 22.00 malam hari Rabu. Staf itu mengatakan bahwa bosnya telah melarikan diri. Staf itu juga memberitahu agar TKI tersebut tidak perlu pergi ke bandara karena tidak ada tiket pesawat untuk pelanggan agen travel tersebut.
Pekerja rumah tangga Lam seharusnya mendapatkan penerbangan pukul 09.00 pagi pada hari Kamis dengan tujuan Jakarta. TKI itu kini sangat khawatir, terlebih upaya Lam untuk mengurus nasib perjalanan pekerjanya itu tidak mendapatkan jawaban dari agen travel.
Lam juga menelepon maskapai, di mana pihak maskapai mengatakan bahwa tiket dari agen travel itu tidak valid.
Lam mengatakan dia akan membelikan tiket baru bagi pekerjanya. Dia berharap pekerjanya itu bisa meninggalkan Hong Kong pada Kamis malam ini.
Sementara itu, polisi mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan tentang agen travel yang tiba-tiba tutup.
Menurut undang-undang yang ada, pelancong yang hanya membeli tiket pesawat dari agen perjalanan tidak dilindungi oleh Dana Kompensasi Industri Perjalanan.
Salah seorang TKI, Ira, mengaku sudah menelepon maskapai Garuda Indonesia. Dia mendapatkan jawaban bahwa namanya tidak ada dalam sistem dan tiketnya tak berlaku.
Ira yang telah bekerja di Hong Kong selama tujuh tahun merencanakan akan terbang pada Jumat (31/5/2019) untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya.
"Saya sangat sedih. Saya belum pulang dalam tiga tahun. Saya punya anak perempuan dan laki-laki. Saya sudah beli hadiah untuk mereka," kesal Ira kepada South China Morning Post sambil menangis.
Ira mengatakan mungkin dia harus meminjam uang dari majikannya untuk membeli tiket baru agar bisa mudik.
TKI lainnya, Annie Suparni, membeli tiga tiket melalui agen itu untuk dirinya dan dua temannya. Dia berencana pulang tanggal 8 Juni untuk pernikahan putranya.
"Penerbangan saya ke Solo tanggal 8 Juni, karena putra saya menikah tanggal 18 Juni," kata Annie yang telah bekerja di Hong Kong selama 20 tahun.
"Saya belum beri tahu teman saya tentang kejadian ini. Saya tak tahu harus bilang apa," ujarnya. Annie mengaku membeli tiket di Free Spirit berdasarkan rekomendasi teman-temannya.
Pemberitahuan di depan kantor agen perjalanan itu tertulis dalam bahasa Indonesia; "Mulai 30 Mei, kantor sudah tidak buka".
Tiket pesawat yang mereka pesan dilaporkan tidak berlaku. Agen travel Free Spirit Travel Co Ltd di Causeway Bay, Hong Kong, tiba-tiba tutup dan membuat ratusan TKI yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga tersebut marah.
Mengutip Apple Daily, agen travel itu telah menyampaikan kepada Dewan Perjalanan Hong Kong pada hari Rabu bahwa mereka telah bangkrut. Ke-460 TKI terlanjur membeli tiket yang tak berlaku dengan total seharga HK$ 1,2 juta.
Tidak ada seorang pun yang bekerja di kantor agen travel yang berlokasi di Progress Commercial Building di 9 Irving Street, Causeway Bay. Di kantor itu hanya terdapat pemberitahuan yang dipasang di pintu yang mengatakan perusahaan telah tutup pada hari Kamis (30/5/2019).
Seorang majikan bermarga Lam mengatakan pekerja rumah tangganya asal Indonesia menerima pesan WhatsApp dari seorang staf Free Spirit pada pukul 22.00 malam hari Rabu. Staf itu mengatakan bahwa bosnya telah melarikan diri. Staf itu juga memberitahu agar TKI tersebut tidak perlu pergi ke bandara karena tidak ada tiket pesawat untuk pelanggan agen travel tersebut.
Pekerja rumah tangga Lam seharusnya mendapatkan penerbangan pukul 09.00 pagi pada hari Kamis dengan tujuan Jakarta. TKI itu kini sangat khawatir, terlebih upaya Lam untuk mengurus nasib perjalanan pekerjanya itu tidak mendapatkan jawaban dari agen travel.
Lam juga menelepon maskapai, di mana pihak maskapai mengatakan bahwa tiket dari agen travel itu tidak valid.
Lam mengatakan dia akan membelikan tiket baru bagi pekerjanya. Dia berharap pekerjanya itu bisa meninggalkan Hong Kong pada Kamis malam ini.
Sementara itu, polisi mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan tentang agen travel yang tiba-tiba tutup.
Menurut undang-undang yang ada, pelancong yang hanya membeli tiket pesawat dari agen perjalanan tidak dilindungi oleh Dana Kompensasi Industri Perjalanan.
Salah seorang TKI, Ira, mengaku sudah menelepon maskapai Garuda Indonesia. Dia mendapatkan jawaban bahwa namanya tidak ada dalam sistem dan tiketnya tak berlaku.
Ira yang telah bekerja di Hong Kong selama tujuh tahun merencanakan akan terbang pada Jumat (31/5/2019) untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya.
"Saya sangat sedih. Saya belum pulang dalam tiga tahun. Saya punya anak perempuan dan laki-laki. Saya sudah beli hadiah untuk mereka," kesal Ira kepada South China Morning Post sambil menangis.
Ira mengatakan mungkin dia harus meminjam uang dari majikannya untuk membeli tiket baru agar bisa mudik.
TKI lainnya, Annie Suparni, membeli tiga tiket melalui agen itu untuk dirinya dan dua temannya. Dia berencana pulang tanggal 8 Juni untuk pernikahan putranya.
"Penerbangan saya ke Solo tanggal 8 Juni, karena putra saya menikah tanggal 18 Juni," kata Annie yang telah bekerja di Hong Kong selama 20 tahun.
"Saya belum beri tahu teman saya tentang kejadian ini. Saya tak tahu harus bilang apa," ujarnya. Annie mengaku membeli tiket di Free Spirit berdasarkan rekomendasi teman-temannya.
Pemberitahuan di depan kantor agen perjalanan itu tertulis dalam bahasa Indonesia; "Mulai 30 Mei, kantor sudah tidak buka".
(mas)