Rusia Sebut Pakistan Berhak Kembangkan Program Rudal
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengatakan Pakistan memiliki hak untuk mengembangkan program misilnya sendiri, asalkan mematuhi kewajiban internasional yang relevan. Pernyataan ini datang tidak lama setelah Pakistan melakukan uji coba rudal terbaru mereka.
"Negara-negara yang mengembangkan program rudal mereka harus bertindak sesuai dengan kewajiban internasional yang relevan. Kami tidak melihat adanya hambatan bagi Pakistan untuk mengembangkan program misilnya," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Ryabkov kemudian mengatakan, ada sebuah perjanjian kontrol ekspor tertentu dan kewajiban lain sebagai bagian dari perjanjian internasional yang harus dipenuhi Pakistan. Jika semua hal itu dipatuhi Pakistan, papar Ryabkov, tidak ada alasan untuk melarang Islamabad mengembangkan program rudalnya.
"Kami menentang langkah-langkah yang dapat menyebabkan eskalasi situasi, termasuk di wilayah sensitif seperti Asia Selatan, tetapi dalam kasus ini kami percaya bahwa setiap negara memiliki hak berdaulat untuk menjaga keamanannya sendiri," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (26/5).
Seperti diketahui, pertengahan pekan lalu militer Pakistan berhasil menguji tembak rudal balistik Shaheen-II. Rudal tersebut diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir.
Menurut militer Pakistan, rudal Shaheen-II dapat membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir hingga jangkauan 1.500 km. "Uji peluncuran ini bertujuan untuk memastikan kesiapan operasional Komando Strategis Angkatan Darat," kata militer Pakistan.
"Negara-negara yang mengembangkan program rudal mereka harus bertindak sesuai dengan kewajiban internasional yang relevan. Kami tidak melihat adanya hambatan bagi Pakistan untuk mengembangkan program misilnya," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.
Ryabkov kemudian mengatakan, ada sebuah perjanjian kontrol ekspor tertentu dan kewajiban lain sebagai bagian dari perjanjian internasional yang harus dipenuhi Pakistan. Jika semua hal itu dipatuhi Pakistan, papar Ryabkov, tidak ada alasan untuk melarang Islamabad mengembangkan program rudalnya.
"Kami menentang langkah-langkah yang dapat menyebabkan eskalasi situasi, termasuk di wilayah sensitif seperti Asia Selatan, tetapi dalam kasus ini kami percaya bahwa setiap negara memiliki hak berdaulat untuk menjaga keamanannya sendiri," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (26/5).
Seperti diketahui, pertengahan pekan lalu militer Pakistan berhasil menguji tembak rudal balistik Shaheen-II. Rudal tersebut diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir.
Menurut militer Pakistan, rudal Shaheen-II dapat membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir hingga jangkauan 1.500 km. "Uji peluncuran ini bertujuan untuk memastikan kesiapan operasional Komando Strategis Angkatan Darat," kata militer Pakistan.
(esn)