Pentagon Tuding Garda Revolusi Iran Dalang Aksi Sabotase Kapal

Minggu, 26 Mei 2019 - 07:05 WIB
Pentagon Tuding Garda...
Pentagon Tuding Garda Revolusi Iran Dalang Aksi Sabotase Kapal
A A A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) menuding pasukan elit Iran, Garda Revolusi (IRGC), atas kerusakan empat kapal komersil di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA). Namun mereka tidak memberikan bukti atas tuduhan tersebut sementara sifat insiden itu tetap tidak diketahui.

"Serangan terhadap kapal kargo di Fujairah kami menghubungkannya dengan IRGC," ujar Laksamana Muda Michael Gilday, Direktur Staf Gabungan AS, kepada wartawan seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (26/5/2019).

Dua minggu lalu empat kapal rusak di perairan Fujairah dekat UEA. Tidak ada rincian yang diberikan tentang korban dan pemerintah setempat membantah laporan tentang ledakan di terminal minyak di pelabuhan setempat.

Kementerian Luar Negeri UEA menggambarkannya sebagai sabotase tanpa memberikan informasi lebih lanjut tentang sifatnya atau kerusakan pada kapal yang berlayar di bawah bendera UEA, Arab Saudi, serta Norwegia dan tetap membisu sejak itu.

Gilday mengatakan bahwa ranjau limpet digunakan selama serangan yang diduga diluncurkan oleh IRGC itu. Dia menolak untuk mengomentari kemungkinan "sarana pengiriman" ranjau itu, dan dia juga tidak menjelaskan mengapa dia meyakini jika ranjaut itu telah digunakan.

Kementerian luar negeri UEA tidak pernah menyebut Iran dalam pernyataannya yang terkait dengan insiden itu. Sebaliknya, negara ini menyerukan persatuan di antara negara-negara Arab dalam menghadapi "keadaan sulit" ini dan menyambut bantuan internasional dalam penyelidikan dugaan sabotase tersebut. Negara-negara Arab diharapkan untuk membahas insiden tersebut pada pertemuan puncak darurat yang akan diselenggarakan di Mekkah pada 30 Mei mendatang.

Namun, para pejabat AS dengan cepat mencatat bahwa serangan seperti ini, yang diduga merupakan bagian dari semacam "kampanye" yang dilakukan oleh Teheran, semakin membenarkan penyebaran pasukan tambahan AS ke Timur Tengah. Pada hari Jumat, Presiden Donald Trump mengumumkan Washington akan mengirim 1.500 tentara ke wilayah itu untuk tujuan "perlindungan".

Baca Juga: Seteru dengan Iran Memanas, AS Kerahkan 1.500 Tentara Tambahan

Sebelumnya, AS mengirim kelompok serangan kapal induk dan pembom berkemampuan nuklir di depan pintu Iran untuk "mengirim pesan" di tengah lonjakan ketegangan yang luar biasa antara Washington dan Teheran. Perkembangan baru-baru ini disertai dengan perang kata-kata antara pejabat AS dan Iran bahkan memicu beberapa kekhawatiran akan kemungkinan perang antara kedua negara di AS dan di Timur Tengah, serta di antara beberapa sekutu Amerika.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)