Spesies Gajah, Badak dan Elang Dikhawatirkan Punah

Sabtu, 25 Mei 2019 - 06:08 WIB
Spesies Gajah, Badak...
Spesies Gajah, Badak dan Elang Dikhawatirkan Punah
A A A
OTTAWA - Sejumlah spesies dikhawatirkan akan punah dalam 100 tahun yang akan datang. Gajah, badak, dan elang yang memiliki angka kelahiran dan sistem adaptasi yang rendah kemungkinan akan hilang dari muka bumi akibat kerusakan alam yang diakibatkan tangan manusia dan adanya penebangan hutan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kepunahan adalah dengan melakukan upaya konservasi. Adapun hewan kecil seperti tikus yang dapat beradaptasi dengan berbagai macam lingkungan diperkirakan lebih bisa burung disebut bakal punah dalam satu abad ke depan.

Dan hal ini bisa meruntuhkan ekosistem yang sudah ada. Jenis hewan yang mungkin dapat bertahan hidup ialah hewan yang memiliki angka kelahiran sangat tinggi dan pemakan serangga, tak terkecuali burung sparrow-weaver.

Tim peneliti yang dipimpin Universitas Southampton Inggris telah melakukan observasi terhadap 15.484 hewan mamalia dan burung di seluruh dunia. Mereka memprediksi massa jenis rata-rata hewan mamalia juga akan turun sebesar 25%. Perubahan ini drastis bila dibandingkan dengan penelitian setahun sebelumnya yang menyebut angka 14%.

“Sejauh ini ancaman terbesar kelangsungan hidup mamalia dan burung ialah manusia. Habitat hewan banyak yang rusak akibat ulah manusia,” kata kepala tim peneliti Rob Cooke. “Kepunahan substansial spesies tertentu ini akan memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan makhluk hidup,” tambahnya.

Seluruh spesies memiliki fungsi unik di dalam ekosistem global. Artinya kepunahan spesies tertentu akan menyebabkan perubahan besar. Cooke mengatakan keanekaragaman makhluk hidup sangat penting untuk menjaga fungsi ekosistem. Namun keanekaragaman itu secara berangsur-angsur mulai terkikis.

Hasil studi menunjukkan mamalia dan burung merupakan bagian penting dari ekologi, mulai dari distribusi nutrisi, penyebaran benih hingga penghubung antara spesies dan habitat. Bagaimanapun mamalia dan burung mendapat tekanan yang keras dari manusia yang senang membangun bangunan beton.

“Secara umum, spesies yang memiliki ukuran tubuh besar kemungkinan besar akan lebih rentan punah daripada spesies kecil,” kata Cooke. Tim peneliti menggunakan data Daftar Merah Spesies Terancam Punah versi Syarikat Konservasi Alam Internasional (IUCN) untuk menentukan spesies yang akan segera punah.

“Kami menunjukkan proyeksi proses kepunahan mamalia dan burung tidak terjadi secara acak, tapi selektif. Beberapa hewan ada yang mampu bertahan lebih lama daripada hewan lain, tapi akhirnya punah juga. Hal itu bergantung kepada seberapa parah perubahan yang terjadi,” kata Profesor Felix Eigenbrod.

Senada dengan Eigenbrod, Dr Amanda Bates dari Universitas Memorial Kanada mengatakan kepunahan dapat dicegah melalui upaya konservasi. Salah satunya dengan memulihkan habitat dan pengelolaan populasi yang lebih baik. Hutan Amazon juga lambat laut kembali seperti sedia kala saat tidak dijamah manusia.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)