Saudi: Perdamaian di Timur Tengah Berada di Tangan Iran
A
A
A
RIYADH - Menteri Negara Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir mengatakan, perdamaian di Timur Tengah bergantung pada Iran. Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS), yang dapat berdampak pada negara-negara di kawasan.
Melansir Arab News pada Minggu (19/5), Jubeir mengatakan, rezim Iran dapat menghindarkan wilayah itu dari bahaya perang dengan mematuhi hukum dan perjanjian internasional.
Jubeir menyebut, Iran harus menghentikan campur tangannya dalam urusan internal negara-negara lain di kawasan itu, dengan menghentikan dukungannya untuk kelompok-kelompok teroris dan milisi, dan segera menghentikannya program rudal dan senjata nuklirnya.
"Saudi menekankan bahwa kami selalu menginginkan perdamaian dan berusaha untuk mencapainya, dan percaya bahwa orang-orang di wilayah ini, termasuk orang-orang Iran, memiliki hak untuk hidup dalam keamanan dan stabilitas dan untuk bergerak menuju pembangunan," kata Jubeir.
"Kami menginginkan perdamaian dan stabilitas dan kami ingin fokus pada Visi Kerajaan 2030 yang akan memperkaya kehidupan rakyat Saudi," sambungnya.
Sebelumnya, Jubeir, menyatakan bahwa mereka tidak ingin perang terjadi di Timur Tengah, tetapi mereka siap untuk menanggapinya dengan kekuatan penuh.
"Saudi tidak menginginkan perang (terjadi) di kawasan Timur Tengah, tidak mencarinya dan akan melakukan segala daya untuk mencegah perang ini. Pada saat yang sama, itu menegaskan bahwa jika pihak lain memilih perang, kerajaan akan merespons dengan kekuatan dan tekad penuh dan akan membela diri dan kepentingannya,” ungkapnya.
Melansir Arab News pada Minggu (19/5), Jubeir mengatakan, rezim Iran dapat menghindarkan wilayah itu dari bahaya perang dengan mematuhi hukum dan perjanjian internasional.
Jubeir menyebut, Iran harus menghentikan campur tangannya dalam urusan internal negara-negara lain di kawasan itu, dengan menghentikan dukungannya untuk kelompok-kelompok teroris dan milisi, dan segera menghentikannya program rudal dan senjata nuklirnya.
"Saudi menekankan bahwa kami selalu menginginkan perdamaian dan berusaha untuk mencapainya, dan percaya bahwa orang-orang di wilayah ini, termasuk orang-orang Iran, memiliki hak untuk hidup dalam keamanan dan stabilitas dan untuk bergerak menuju pembangunan," kata Jubeir.
"Kami menginginkan perdamaian dan stabilitas dan kami ingin fokus pada Visi Kerajaan 2030 yang akan memperkaya kehidupan rakyat Saudi," sambungnya.
Sebelumnya, Jubeir, menyatakan bahwa mereka tidak ingin perang terjadi di Timur Tengah, tetapi mereka siap untuk menanggapinya dengan kekuatan penuh.
"Saudi tidak menginginkan perang (terjadi) di kawasan Timur Tengah, tidak mencarinya dan akan melakukan segala daya untuk mencegah perang ini. Pada saat yang sama, itu menegaskan bahwa jika pihak lain memilih perang, kerajaan akan merespons dengan kekuatan dan tekad penuh dan akan membela diri dan kepentingannya,” ungkapnya.
(esn)