AS Tangkap Pria Rusia Pembeli Manual F-16, Kremlin Protes
A
A
A
MOSKOW - Kremlin memprotes penangkapan seorang pria Rusia oleh otoritas keamanan Amerika Serikat (AS) karena membeli manual pesawat jet tempur F-16 di eBay untuk membuat simulator penerbangan. Pria bernama Oleg Tishchenko itu ditangkap setelah diekstradisi oleh Georgia, negara tempat dia ditangkap pertama kali.
Tishchenko dikenai tuduhan pelanggaran undang-undang ekspor senjata AS.
Pria 42 tahun itu adalah seorang pengembang perangkat lunak. Dia pada awal tahun ini diekstradisi dari Georgia ke AS. Georgia—negara pecahan Soviet—menangkapnya dengan surat perintah Amerika Serikat saat menghadiri festival dansa.
Dia sekarang ditahan di penjara Utah sebelum menjalani sidang yang dijadwalkan digelar akhir tahun ini.
Tishchenko mengatakan dia membeli manual jet tempur F-16 di eBay untuk membantu mengembangkan simulator penerbangan ultra-realistis. Dia telah didakwa dengan lima pelanggaran, termasuk penyelundupan, berkonspirasi melawan Amerika Serikat, dan melanggar Undang-Undang Kontrol Ekspor Senjata AS.
Dia juga tertarik untuk mendapatkan manual untuk pesawat militer AS yang lebih canggih lainnya seperti pesawat tempur multi-peran F-35. Pengakuan itu muncul dalam pernyataan tertulis yang dia buat untuk mendukung permintaan ekstradisi Georgia ke AS.
Kasus ini berpotensi memperburuk hubungan AS-Rusia yang sudah rusak terkait perbedaan kebijakan luar negeri masing-masing mulai dari krisis Ukraina, Suriah hingga krisis Venezuela. (Baca: AS Tangkap Pria Rusia karena Beli Manual Jet Tempur F-16 )
Kedutaan Besar Rusia di Washington mengatakan pada hari Rabu (15/5/2019) bahwa ada kemungkinan bahwa Tishchenko telah di-set up oleh otoritas AS.
"Ada tanda-tanda dalam kasus ini tentang provokasi oleh badan intelijen AS," kata kedutaan tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow khawatir tentang praktik AS yang mengharuskan warga Rusia diekstradisi dari negara ketiga seperti Georgia.
Rusia sendiri melarang mengekstradisi warganya sendiri ke negara lain sesuai konstitusi Rusia.
"Dia adalah warga negara Rusia," kata Peskov mengacu pada Tishchenko. “Kami benar-benar khawatir dan tidak senang tentang Amerika melakukan tindakan provokatif lintas batas terhadap warga Rusia. Kami menyampaikan keprihatinan dan ketidakpuasan kami kepada kolega Amerika di berbagai tingkatan."
Peskov menambahkan Rusia akan mengawasi dengan seksama untuk memastikan Amerika Serikat menjamin hak-hak Tishchenko.
Washington sendiri tidak senang dengan sejumlah warga AS ditahan di Rusia. Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mengemukakan masalah ini pada hari Selasa selama pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Kasus Paul Whelan, mantan marinir AS yang dituduh melakukan spionase, dan Michael Calvey, seorang investor AS yang dituduh melakukan penggelapan, merupakan hal yang menarik bagi otoritas AS. Keduanya membantah melakukan kesalahan. Whelan berada dalam penahanan pra-sidang sementara Calvey telah dibebaskan dengan jaminan dan ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Tishchenko dikenai tuduhan pelanggaran undang-undang ekspor senjata AS.
Pria 42 tahun itu adalah seorang pengembang perangkat lunak. Dia pada awal tahun ini diekstradisi dari Georgia ke AS. Georgia—negara pecahan Soviet—menangkapnya dengan surat perintah Amerika Serikat saat menghadiri festival dansa.
Dia sekarang ditahan di penjara Utah sebelum menjalani sidang yang dijadwalkan digelar akhir tahun ini.
Tishchenko mengatakan dia membeli manual jet tempur F-16 di eBay untuk membantu mengembangkan simulator penerbangan ultra-realistis. Dia telah didakwa dengan lima pelanggaran, termasuk penyelundupan, berkonspirasi melawan Amerika Serikat, dan melanggar Undang-Undang Kontrol Ekspor Senjata AS.
Dia juga tertarik untuk mendapatkan manual untuk pesawat militer AS yang lebih canggih lainnya seperti pesawat tempur multi-peran F-35. Pengakuan itu muncul dalam pernyataan tertulis yang dia buat untuk mendukung permintaan ekstradisi Georgia ke AS.
Kasus ini berpotensi memperburuk hubungan AS-Rusia yang sudah rusak terkait perbedaan kebijakan luar negeri masing-masing mulai dari krisis Ukraina, Suriah hingga krisis Venezuela. (Baca: AS Tangkap Pria Rusia karena Beli Manual Jet Tempur F-16 )
Kedutaan Besar Rusia di Washington mengatakan pada hari Rabu (15/5/2019) bahwa ada kemungkinan bahwa Tishchenko telah di-set up oleh otoritas AS.
"Ada tanda-tanda dalam kasus ini tentang provokasi oleh badan intelijen AS," kata kedutaan tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow khawatir tentang praktik AS yang mengharuskan warga Rusia diekstradisi dari negara ketiga seperti Georgia.
Rusia sendiri melarang mengekstradisi warganya sendiri ke negara lain sesuai konstitusi Rusia.
"Dia adalah warga negara Rusia," kata Peskov mengacu pada Tishchenko. “Kami benar-benar khawatir dan tidak senang tentang Amerika melakukan tindakan provokatif lintas batas terhadap warga Rusia. Kami menyampaikan keprihatinan dan ketidakpuasan kami kepada kolega Amerika di berbagai tingkatan."
Peskov menambahkan Rusia akan mengawasi dengan seksama untuk memastikan Amerika Serikat menjamin hak-hak Tishchenko.
Washington sendiri tidak senang dengan sejumlah warga AS ditahan di Rusia. Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mengemukakan masalah ini pada hari Selasa selama pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Kasus Paul Whelan, mantan marinir AS yang dituduh melakukan spionase, dan Michael Calvey, seorang investor AS yang dituduh melakukan penggelapan, merupakan hal yang menarik bagi otoritas AS. Keduanya membantah melakukan kesalahan. Whelan berada dalam penahanan pra-sidang sementara Calvey telah dibebaskan dengan jaminan dan ditempatkan di bawah tahanan rumah.
(mas)