Korut Peringatkan AS: Perampasan Kapal Langgar Perjanjian Singapura
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengatakan perampasan salah satu kapal kargonya oleh Amerika Serikat (AS) adalah tindakan ilegal yang melanggar semangat pakta pertemuan puncak antara para pemimpin kedua negara. Korut pun menuntut pengembalian kapal secepatnya, tanpa penundaan.
Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan pihaknya menolak resolusi Dewan Keamanan PBB terhadapnya, yang dikutip AS dalam menyita kapal itu, sebagai pelanggaran kedaulatannya.
“Tindakan ini merupakan perpanjangan dari perhitungan gaya AS yang mencoba menahan kami agar tetap tunduk pada 'tekanan maksimum' dan merupakan penolakan total terhadap semangat mendasar pernyataan bersama DPRK-AS 12 Juni,” kata juru bicara kementerian yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah pernyataan menggunakan akronim nama resmi Korut Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Pernyataan itu dikabar oleh kantor berita resmi Korut, KCNA, yang dikutip Reuters, Selasa (14/5/2019).
"Amerika Serikat salah besar jika meyakini bahwa ia dapat mengendalikan Korea Utara dengan kekuatan," kata pernyataan kementerian itu, seraya menambahkan akan mengawasi dengan cermat perilaku AS di masa depan.
Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 12 Juni tahun lalu di Singapura dan berjanji untuk membangun hubungan baru serta rezim perdamaian di semenanjung Korea. Mereka mengadakan pertemuan puncak kedua di Vietnam pada bulan Februari yang berakhir tanpa kesepakatan.
Departemen Kehakiman AS pekan lalu mengatakan telah menyita kapal kargo Korut yang dituduh melakukan pengiriman batubara ilegal yang melanggar sanksi setelah pertama kali ditahan oleh Indonesia pada April 2018.
Baca Juga: AS Sita Kapal Kargo Korut yang Ditangkap Indonesia
Para pejabat Departemen Kehakiman AS mengatakan kapal Korut, yang dikenal sebagai "Wise Honest," sedang disita ke Samoa Amerika. Pengumuman itu dikeluarkan beberapa jam setelah Korut menembakkan dua rudal jarak pendek pada hari Kamis.
Baca Juga: Kapal Korut yang Ditangkap Indonesia Dibawa AS ke Samoa Amerika
Setelah AS menyita kapal kargo tersebut Pemimpin Korut Kim Jong-un menyerukan "postur tempur lengkap."
Baca Juga: Jong-un Perintahkan Militer Korut Pertahankan Postur Tempur Penuh
Uji coba dua rudal jarak pendek pada hari Kamis dan penembakan serangkaian proyektil pada hari Sabtu adalah peluncuran rudal pertama oleh Korut sejak rudal balistik antarbenua (ICBM) pada November 2017.
Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan pihaknya menolak resolusi Dewan Keamanan PBB terhadapnya, yang dikutip AS dalam menyita kapal itu, sebagai pelanggaran kedaulatannya.
“Tindakan ini merupakan perpanjangan dari perhitungan gaya AS yang mencoba menahan kami agar tetap tunduk pada 'tekanan maksimum' dan merupakan penolakan total terhadap semangat mendasar pernyataan bersama DPRK-AS 12 Juni,” kata juru bicara kementerian yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah pernyataan menggunakan akronim nama resmi Korut Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Pernyataan itu dikabar oleh kantor berita resmi Korut, KCNA, yang dikutip Reuters, Selasa (14/5/2019).
"Amerika Serikat salah besar jika meyakini bahwa ia dapat mengendalikan Korea Utara dengan kekuatan," kata pernyataan kementerian itu, seraya menambahkan akan mengawasi dengan cermat perilaku AS di masa depan.
Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 12 Juni tahun lalu di Singapura dan berjanji untuk membangun hubungan baru serta rezim perdamaian di semenanjung Korea. Mereka mengadakan pertemuan puncak kedua di Vietnam pada bulan Februari yang berakhir tanpa kesepakatan.
Departemen Kehakiman AS pekan lalu mengatakan telah menyita kapal kargo Korut yang dituduh melakukan pengiriman batubara ilegal yang melanggar sanksi setelah pertama kali ditahan oleh Indonesia pada April 2018.
Baca Juga: AS Sita Kapal Kargo Korut yang Ditangkap Indonesia
Para pejabat Departemen Kehakiman AS mengatakan kapal Korut, yang dikenal sebagai "Wise Honest," sedang disita ke Samoa Amerika. Pengumuman itu dikeluarkan beberapa jam setelah Korut menembakkan dua rudal jarak pendek pada hari Kamis.
Baca Juga: Kapal Korut yang Ditangkap Indonesia Dibawa AS ke Samoa Amerika
Setelah AS menyita kapal kargo tersebut Pemimpin Korut Kim Jong-un menyerukan "postur tempur lengkap."
Baca Juga: Jong-un Perintahkan Militer Korut Pertahankan Postur Tempur Penuh
Uji coba dua rudal jarak pendek pada hari Kamis dan penembakan serangkaian proyektil pada hari Sabtu adalah peluncuran rudal pertama oleh Korut sejak rudal balistik antarbenua (ICBM) pada November 2017.
(ian)