Harga Sepatu hingga iPhone Akan Naik di Amerika Serikat

Jum'at, 10 Mei 2019 - 07:29 WIB
Harga Sepatu hingga...
Harga Sepatu hingga iPhone Akan Naik di Amerika Serikat
A A A
NEW YORK - Kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China runtuh. Kedua raksasa ekonomi dunia itu kembali saling mengancam akan menaikkan tarif perdagangan. Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He pun pergi ke Washington untuk melakukan diskusi terakhir dengan pejabat tinggi AS Robert Lighthizer dan Steven Mnuchin.

Ini setelah Presiden AS Donald Trump menuduh China melanggar kesepakatan dengan mengulur-ulur waktu. Dia berharap dapat memaksa China membuka diri terhadap ekspor AS, menghentikan pembagian kekayaan intelektual dengan China, dan menulis ulang kesepakatan perdagangan yang hanya menguntungkan China.

Dengan rencana penetapan tarif terhadap barang-barang China, sejumlah barang diperkirakan akan memiliki banderol tinggi di AS, baik barang berteknologi tinggi ataupun mainan. Kebijakan Trump menuai kritikan keras. Saat ini Apple Inc juga mengalami penurunan penjualan dan direbut perusahaan lain.

Pemerintah AS berharap dapat menaikkan tarif dari 10% menjadi 25%. Namun, China juga tidak tinggal diam. Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) versi Dana Moneter Internasional (IMF) pada 2019, China balik menaikkan tarif terhadap barang industri dari AS.

Saat ini, sebagian besar barang elektronik, mainan anak-anak, dan perlengkapan busana masih tersamarkan kebijakan strategis sehingga dampak perang dagang tidak terlihat oleh konsumen AS. Namun, Trump terpaksa perlu menaikkan pajak hingga 25% karena barang itu semuanya berasal dari China.

Institut Ekonomi Internasional Peterson memperhitungkan, harga mainan anak-anak dan perlengkapan olahraga yang diimpor dari China akan naik 100%, sedangkan sepatu naik 93% dan pakaian 91%. Phil Levy dari Dewan Chicago untuk Urusan Global mengatakan, kenaikan ini akan sangat melukai ekonomi Negeri Paman Sam.

Keprihatinan ini tidak hanya akan melanda konsumen, tapi juga produsen. Sejumlah perusahaan mainan, baik besar ataupun kecil, dikhawatirkan mengalami penurunan penjualan karena mereka harus menaikkan harga. Faktanya, sekitar tiga perempat mainan yang dijual di pasar AS dibuat di China, termasuk boneka L.O.L.

“Kami menjalankan bisnis dengan harga yang sensitif dengan keuntungan recehan per item. Jika harganya naik 25%, konsumen tidak akan mau membelinya,” kata Presiden Asosiasi Mainan, Stephen Pasierb.

Harga barang elektronik seperti smartphone, komputer, televisi, headset, dan drone juga akan terdampak. Sebelumnya Apple mengatakan perang dagang antara AS dan China akan melumpuhkan penawaran terhadap iPhone. Kekhawatiran itu menjadi kenyataan. Apple disalip Huawei Technologies Co Ltd pada kuartal pertama tahun ini akibat mengalami penurunan penjualan 30,2% atau menjadi 36,4 juta unit.

Moody’s Analytic memprediksi penetapan tarif baru tidak hanya memperlambat pertumbuhan PDB China dan AS, tapi juga menaikkan angka pengangguran. Berdasarkan hasil riset, dampak terbesar akan dipikul konsumen dan produser AS. Kelompok industri juga mendesak Trump membatalkan rencana tersebut.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7106 seconds (0.1#10.140)