Seteru Memanas, Maduro Ancam Perang dengan Kolombia
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengancam berperang dengan Kolombia setelah perseteruan kedua negara memanas dengan "perang" pernyataan. Presiden sosialis yang hendak digulingkan kubu oposisi itu tak terima dituduh melindungi gerilyawan sayap kiri Kolombia di wilayah negaranya.
"Ada eskalasi pernyataan yang bisa berakhir pada eskalasi militer di perbatasan," ancam Maduro dalam pidatonya di depan para pendukungnya, hari Rabu waktu Caracas.
"Pasukan kriminal Kolombia melawan Venezuela," lanjut Maduro. "Semuanya adalah bagian dari rencana imperialisme Amerika Serikat."
Pidato yang disiarkan televisi pemerintah Venezuela itu menyusul keluhan Kolombia pada hari Rabu bahwa ada provokasi yang berulang-ulang yang dilakukan pasukan Venezuela. Provokasi terbaru, menurut Kolombia, adalah sekitar 30 personel militer Caracas yang menyeberang ke wilayah Kolombia.
Pemerintah Kolombia mengklaim mengirim helikopter lengkap dengan tentara ke wilayah yang disusupi pasukan Caracas. Pengiriman helikopter itu sebagai respons atas laporan masyarakat setempat. Menurut pihak Bogota, pasukan Caracas menarik diri setelah helikopter militer tiba.
"Militer siap untuk mempertahankan integritas teritorialnya, sambil selalu menjaga kehati-hatian yang diperlukan dalam menghadapi provokasi yang jelas dan berulang ini, yang bertujuan hanya untuk menghasut tanggapan untuk membuat Kolombia terlihat seperti agresor," bunyi pernyataan pemerintah Kolombia, seperti dikutip AFP, Kamis (9/5/2019).
Panjang perbatasan kedua negara adalah 2.200 kilometer dan sulit diakses. Wilayah perbatasan itu kerap menjadi lokasi hukum, di mana kelompok-kelompok bersenjata termasuk pengedar narkoba, gerilyawan sayap kiri dan paramiliter beroperasi di sepanjang perbatasan.
Caracas memutuskan hubungan diplomatik dengan Bogota pada Februari lalu setelah Kolombia menjadi salah satu dari lebih dari 50 negara yang mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
"Ada eskalasi pernyataan yang bisa berakhir pada eskalasi militer di perbatasan," ancam Maduro dalam pidatonya di depan para pendukungnya, hari Rabu waktu Caracas.
"Pasukan kriminal Kolombia melawan Venezuela," lanjut Maduro. "Semuanya adalah bagian dari rencana imperialisme Amerika Serikat."
Pidato yang disiarkan televisi pemerintah Venezuela itu menyusul keluhan Kolombia pada hari Rabu bahwa ada provokasi yang berulang-ulang yang dilakukan pasukan Venezuela. Provokasi terbaru, menurut Kolombia, adalah sekitar 30 personel militer Caracas yang menyeberang ke wilayah Kolombia.
Pemerintah Kolombia mengklaim mengirim helikopter lengkap dengan tentara ke wilayah yang disusupi pasukan Caracas. Pengiriman helikopter itu sebagai respons atas laporan masyarakat setempat. Menurut pihak Bogota, pasukan Caracas menarik diri setelah helikopter militer tiba.
"Militer siap untuk mempertahankan integritas teritorialnya, sambil selalu menjaga kehati-hatian yang diperlukan dalam menghadapi provokasi yang jelas dan berulang ini, yang bertujuan hanya untuk menghasut tanggapan untuk membuat Kolombia terlihat seperti agresor," bunyi pernyataan pemerintah Kolombia, seperti dikutip AFP, Kamis (9/5/2019).
Panjang perbatasan kedua negara adalah 2.200 kilometer dan sulit diakses. Wilayah perbatasan itu kerap menjadi lokasi hukum, di mana kelompok-kelompok bersenjata termasuk pengedar narkoba, gerilyawan sayap kiri dan paramiliter beroperasi di sepanjang perbatasan.
Caracas memutuskan hubungan diplomatik dengan Bogota pada Februari lalu setelah Kolombia menjadi salah satu dari lebih dari 50 negara yang mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
(mas)