Iran Dilaporkan Akan Pindahkan Rudal Balistiknya dengan Kapal
A
A
A
WASHINGTON - Laporan intelijen menunjukkan Iran kemungkinan akan memindahkan rudal balistik jarak pendek di atas kapal di Teluk Persia. Inilah salah satu alasan penting Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memindahkan kelompok tempur kapal induknya dan pembom B-53 ke wilayah tersebut. Hal itu diungkapkan sejumlah pejabat AS yang langsung mengetahui tentang situasi di Teluk Persia.
Kekhawatiran atas pergerakan rudal adalah salah satu dari beberapa untaian laporan intelijen dari berbagai sumber yang membuat AS percaya bahwa Iran memiliki kemampuan dan niat untuk melancarkan serangan terhadap sasaran AS.
Pada hari Selasa juru bicara Komando Sentral AS Kapten Bill Urban mengatakan mereka telah melihat indikasi bahwa pasukan proksi Teheran dan Iran sedang membuat persiapan untuk kemungkinan menyerang pasukan AS di wilayah tersebut.
Tidak jelas apakah Iran dapat meluncurkan rudal dari kapal atau jika mereka mengangkutnya untuk digunakan oleh pasukan Iran di darat.
"Pentagon sedang mempertimbangkan untuk mengirim senjata tambahan ke wilayah itu termasuk sistem pertahanan anti-rudal," kata para pejabat seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/5/2019).
AS dapat mengirim peluncur rudal Patriot kembali ke wilayah itu setelah sempat di bawa pulang beberapa bulan lalu. Tidak ada keputusan akhir tentang penempatan tambahan yang telah dibuat tetapi para pejabat menjelaskan jika Iran menarik kembali, peluncur mungkin tidak diperlukan.
Pentagon saat ini percaya tindakan Iran bisa menempatkan AS dan pasukan koalisi di Arab Saudi, Bahrain dan Qatar dalam bahaya. Para pejabat militer dan intelijen AS memantau pergerakan rudal Iran sepanjang waktu tetapi belum melihat kemunduran.
Ancaman maritim baru juga menyebabkan kekhawatiran bahwa pasukan yang didukung Iran di Yaman juga bisa bergerak untuk mengancam transit di Laut Merah. AS tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Iran akan menyerang lokasi pasukan AS di Irak dan Suriah, meskipun Iran telah menjadi ancaman berkelanjutan di sana untuk beberapa waktu.
Strategi AS adalah membuat pengumuman publik tentang kapal induk dan pembom dengan harapan menghalangi Iran dari tindakan apa pun.
Kekhawatiran atas pergerakan rudal adalah salah satu dari beberapa untaian laporan intelijen dari berbagai sumber yang membuat AS percaya bahwa Iran memiliki kemampuan dan niat untuk melancarkan serangan terhadap sasaran AS.
Pada hari Selasa juru bicara Komando Sentral AS Kapten Bill Urban mengatakan mereka telah melihat indikasi bahwa pasukan proksi Teheran dan Iran sedang membuat persiapan untuk kemungkinan menyerang pasukan AS di wilayah tersebut.
Tidak jelas apakah Iran dapat meluncurkan rudal dari kapal atau jika mereka mengangkutnya untuk digunakan oleh pasukan Iran di darat.
"Pentagon sedang mempertimbangkan untuk mengirim senjata tambahan ke wilayah itu termasuk sistem pertahanan anti-rudal," kata para pejabat seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/5/2019).
AS dapat mengirim peluncur rudal Patriot kembali ke wilayah itu setelah sempat di bawa pulang beberapa bulan lalu. Tidak ada keputusan akhir tentang penempatan tambahan yang telah dibuat tetapi para pejabat menjelaskan jika Iran menarik kembali, peluncur mungkin tidak diperlukan.
Pentagon saat ini percaya tindakan Iran bisa menempatkan AS dan pasukan koalisi di Arab Saudi, Bahrain dan Qatar dalam bahaya. Para pejabat militer dan intelijen AS memantau pergerakan rudal Iran sepanjang waktu tetapi belum melihat kemunduran.
Ancaman maritim baru juga menyebabkan kekhawatiran bahwa pasukan yang didukung Iran di Yaman juga bisa bergerak untuk mengancam transit di Laut Merah. AS tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Iran akan menyerang lokasi pasukan AS di Irak dan Suriah, meskipun Iran telah menjadi ancaman berkelanjutan di sana untuk beberapa waktu.
Strategi AS adalah membuat pengumuman publik tentang kapal induk dan pembom dengan harapan menghalangi Iran dari tindakan apa pun.
(ian)