Topan Siap Menerjang, Ratusan Ribu Warga Dievakuasi
A
A
A
NEW DELHI - Lebih dari 200 juta warga India terkena dampak Topan Tropis Fani dengan kecepatan angin 190 km per jam. Itu akan menjadi topan terkuat yang melanda India dalam lima tahun terakhir.
200.000 warga India yang tinggal di wilayah yang dilanda Topan Fani diminta mengungsi. Para pejabat India sudah memberlakukan status darurat untuk menyiapkan respons tercepat dalam penanganan bencana tersebut. Dalam skala Saffir-Simpson, topan tersebut masuk kategori 3.
Dikarenakan Fani masuk dalam badai siklon berbahaya di India, Pasukan Penjaga Pantai dan Angkatan Laut India telah menempatkan kapal dan helikopter untuk melaksanakan operasi penyelamatan dan bantuan kemanusiaan. Unit Angkatan Darat dan Angkatan Udara telah disiagakan di Odisha, Bengal Barat, dan Andhra Pradesh.
Pemerintah India telah membangun 900 tempat penampunga di Odisha. Sekolah dan kantor juga diliburkan pada kemarin dan hari ini. Petugas keamanan telah mengetuk pintu rumah warga untuk memperingatkan mereka agar mengungsi.
“Warga telah diberitahu apa yang harus dibawa ketika mereka mengungsi dan peringatan jika mereka ingin tetap tinggal di rumah,”ujar Ameya Patnaik, asisten komandan Pasukan Respons Bencana Nasional (NDRF) di Odisha, dilansir CNN.
Jumlah total warga yang diperkirakan mengungsi mencapai 800.000 orang. Umumnya mereka adalah warga yang tinggal di wilayah dataran rendah di Odisha.
“Kita memaksimalkan segala upaya untuk proses evakuasi,” ujar Komisioner Badan Penanganan Bencana Odisha, Bishnupada Sethi kepada Reuters.
Otoritas India juga telah menutup dua pelabuhan besar yakni Paradip dan Visakhapatnamon. Kapal-kapal yang berlayar juga diminta untuk kembali ke pelabuhan untuk menghindari badai.
Di Paradip, laporan media mengungkapkan penduduk memindahkan peralatan rumah tangga dengan mobil truk menuju tempat penampungan. Mereka juga mempersiapkan diri dengan makanan, obat-obatan, dan air bersih.
Pemerintah negara bagian Odisha menempatkan ratusan petugas manajemen bencana untuk menangani tempat penampungan darurat. Mereka juga meminta dokter dan petugas medis untuk tetap bekerja hingga 15 Mei mendatang.
Evakuasi juga telah dimulai di negara bagian Andhra Pradesh. Sedangkan di Bengal Barat, penduduk telah diminta untuk mengungsi. Para nelayan juga telah diberitahu agar tidak melaut karena ancaman topan yang membahayakan jiwa.
Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) mengungkapkan, kondisi laut sangat “fenomenal” di Teluk Bengal. “Para nelayan diminta untuk tidak mendekati wilayah yang berbahaya,” demikian peringatan NDMA melalui Twitter.
Badai Fani kemarin berada pada kisaran 270 km perairan India. Itu akan menjadi badai paling kuat yang melalui Teluk Bengal pada tahun ini sejak Badai Nargis pada 2008.
Badai Nargis yang melanda Myanmar dengan kecepatan mencapai 200 km per jam mengakibatkan kerusakan parah dan banjir bandang. Sebanyak lebih dari 100.000 orang meninggal dunia di Myanmar.
Fani diprediksi akan mengakibatkan badai besar dan menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Banjir bandang diprediksi akan menjadi ancaman paling nyata. Wilayah India timur diperkirakan akan mengalami banjir. (Andika Hendra M)
200.000 warga India yang tinggal di wilayah yang dilanda Topan Fani diminta mengungsi. Para pejabat India sudah memberlakukan status darurat untuk menyiapkan respons tercepat dalam penanganan bencana tersebut. Dalam skala Saffir-Simpson, topan tersebut masuk kategori 3.
Dikarenakan Fani masuk dalam badai siklon berbahaya di India, Pasukan Penjaga Pantai dan Angkatan Laut India telah menempatkan kapal dan helikopter untuk melaksanakan operasi penyelamatan dan bantuan kemanusiaan. Unit Angkatan Darat dan Angkatan Udara telah disiagakan di Odisha, Bengal Barat, dan Andhra Pradesh.
Pemerintah India telah membangun 900 tempat penampunga di Odisha. Sekolah dan kantor juga diliburkan pada kemarin dan hari ini. Petugas keamanan telah mengetuk pintu rumah warga untuk memperingatkan mereka agar mengungsi.
“Warga telah diberitahu apa yang harus dibawa ketika mereka mengungsi dan peringatan jika mereka ingin tetap tinggal di rumah,”ujar Ameya Patnaik, asisten komandan Pasukan Respons Bencana Nasional (NDRF) di Odisha, dilansir CNN.
Jumlah total warga yang diperkirakan mengungsi mencapai 800.000 orang. Umumnya mereka adalah warga yang tinggal di wilayah dataran rendah di Odisha.
“Kita memaksimalkan segala upaya untuk proses evakuasi,” ujar Komisioner Badan Penanganan Bencana Odisha, Bishnupada Sethi kepada Reuters.
Otoritas India juga telah menutup dua pelabuhan besar yakni Paradip dan Visakhapatnamon. Kapal-kapal yang berlayar juga diminta untuk kembali ke pelabuhan untuk menghindari badai.
Di Paradip, laporan media mengungkapkan penduduk memindahkan peralatan rumah tangga dengan mobil truk menuju tempat penampungan. Mereka juga mempersiapkan diri dengan makanan, obat-obatan, dan air bersih.
Pemerintah negara bagian Odisha menempatkan ratusan petugas manajemen bencana untuk menangani tempat penampungan darurat. Mereka juga meminta dokter dan petugas medis untuk tetap bekerja hingga 15 Mei mendatang.
Evakuasi juga telah dimulai di negara bagian Andhra Pradesh. Sedangkan di Bengal Barat, penduduk telah diminta untuk mengungsi. Para nelayan juga telah diberitahu agar tidak melaut karena ancaman topan yang membahayakan jiwa.
Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) mengungkapkan, kondisi laut sangat “fenomenal” di Teluk Bengal. “Para nelayan diminta untuk tidak mendekati wilayah yang berbahaya,” demikian peringatan NDMA melalui Twitter.
Badai Fani kemarin berada pada kisaran 270 km perairan India. Itu akan menjadi badai paling kuat yang melalui Teluk Bengal pada tahun ini sejak Badai Nargis pada 2008.
Badai Nargis yang melanda Myanmar dengan kecepatan mencapai 200 km per jam mengakibatkan kerusakan parah dan banjir bandang. Sebanyak lebih dari 100.000 orang meninggal dunia di Myanmar.
Fani diprediksi akan mengakibatkan badai besar dan menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Banjir bandang diprediksi akan menjadi ancaman paling nyata. Wilayah India timur diperkirakan akan mengalami banjir. (Andika Hendra M)
(nfl)