Angkut 300 Orang, Kapal Pesiar Dikarantina karena ABK Kena Campak

Kamis, 02 Mei 2019 - 08:01 WIB
Angkut 300 Orang, Kapal Pesiar Dikarantina karena ABK Kena Campak
Angkut 300 Orang, Kapal Pesiar Dikarantina karena ABK Kena Campak
A A A
CASTRIES - Hampir 300 orang yang berada di sebuah kapal pesiar terpaksa dikarantina di pelabuan St. Lucia, Karibia. Tindakan itu dilakukan setelah seorang awak kapal dipastikan menderita campak.

Kepala petugas medis St Lucia, Merlene Fredericks-James, mengkonfirmasi karantina pada hari Senin lalu dalam sebuah pernyataan tetapi tidak mengungkapkan nama kapal pesiar. Baik anggota awak kapal maupun penumpang tidak diizinkan meninggalkan kapal selama karantina.

NBC News melaporkan awak kapal terinfeksi adalah kru perempuan.

"Satu orang yang terinfeksi dapat dengan mudah menginfeksi orang lain melalui batuk, bersin, tetesan air liur pada permukaan yang berbeda, dll," terang Fredericks-James dalam sebuah pernyataan.

“Karena risiko infeksi potensial, tidak hanya dari kasus campak yang dikonfirmasi tetapi dari orang lain yang mungkin berada di kapal pada saat itu. Kami pikir itu bijaksana untuk tidak membiarkan siapa pun di atas kapal turun,” imbuhnya seperti dikutip dari Huffpost, Kamis (2/5/2019).

Fredericks-James mengatakan bahwa ada kemungkinan orang lain juga tertular campak di kapal.

Lebih jauh, Fredericks-James mencatat wabah campak baru-baru ini telah melanda 22 negara bagian AS.

"Ini sebagian besar karena orang belum divaksinasi karena ada vaksin yang melindungi orang dari terkena campak," katanya.

Jumlah kasus campak di AS telah mencapai titik tertinggi baru-baru ini dengan total 704 kasus pada April ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS melaporkan minggu lalu.

Fredericks-James tidak mengungkapkan nama kapal pesiar dalam pernyataannya, tetapi petugas St. Lucia Coast Guard Victor Theodore mengatakan bahwa sebuah kapal pesiar bernama Freewinds saat ini tengah merapat di pulau itu.

The Church of Scientology diketahui mengoperasikan kapal pesiar dengan nama Freewinds yang berbasis di Karibia, di mana ia mengadakan retret keagamaan melayani konseling spiritual tingkat paling maju dalam agama Scientology, menurut situs nya. HuffPost telah menghubungi gereja untuk memberikan komentar.

Dalam sebuah wawancara dengan St. Lucia News Online, penjabat Epidemiologi Nasional negara itu, Dr. Michelle Francois mengatakan bahwa pulau itu telah bebas dari semua kasus campak yang ditularkan secara lokal sejak 1990.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7070 seconds (0.1#10.140)