Dua tewas dalam Penembakan di Kampus University of North Carolina

CHARLOTTE - Dua orang tewas dan empat lainnya cedera dalam penembakan di University of North Carolina (UNC) Charlotte.

Pihak kampus menyatakan kampus itu di tutup pada Selasa sore waktu setempat, mengatakan bahwa terjadi aksi penembakan. Malam harinya, kampus dinyatakan aman setelah tersangka berhasil ditahan.

Departemen Kepolisian Charlotte-Mecklenburg mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa satu orang ditahan dan tidak ada orang lain yang diyakini terlibat.

Stasiun televisi WBTV di Charlotte melaporkan bahwa aksi penembakan terjadi sekitar pukul 17:45 waktu setempat di dekat gedung administrasi Universitas Kennedy Hall.

Mecklenburg EMS, sebuah agen independen yang menangani layanan darurat, mengkonfirmasi bahwa dua orang tewas di tempat kejadian dan bahwa empat orang lainnya dibawa ke rumah sakit terdekat, dua di antaranya dengan cedera yang cukup serius.

Foto udara dari outlet berita televisi setempat menunjukkan petugas polisi berlari ke arah gedung, sementara pandangan lain menunjukkan para siswa berlari di trotoar kampus.

Polisi kemudian mengatakan bahwa kampus telah diamankan dan petugas sedang berada di seluruh gedung untuk membiarkan orang-orang yang berlindung di tempat yang diketahui bahwa gedung itu aman.

Sam Rice, seorang senior di tim tenis UNC Charlotte, mengatakan kepada Spectrum News bahwa dia berada di perpustakaan untuk belajar ujian akhir ketika dia mendengar orang-orang berteriak "penembak, penembak".

Ia kemudian mendengar polisi berteriak agar orang-orang tiarap dan tetap di lantai.

"Dia sedang menunggu seseorang untuk memberi tahu kami bahwa semuanya akan baik-baik saja," ujarnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (1/5/2019).

Ketika orang-orang disuruh pergi, dia berlari dengan kaus kakinya, berlari di atas kaca di lantai.

"Kami kaget mengetahui situasi penembak aktif di kampus UNC Charlotte. Pikiranku bersama keluarga mereka yang kehilangan nyawa, mereka yang terluka, seluruh komunitas UNCC dan para responden pertama yang berani yang segera bertindak untuk membantu yang lain," kata Walikota Charlotte Vi Lyles di Twitter.