Pompeo: Rusia akan Terus Campuri Pemilu AS
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, Rusia telah dan akan terus mencampuri pemilihan AS. Tetapi, ungkap Pompoe, Rusia bukan satu-satunya negara yang bertindak seperti itu.
"Karena sifat kota ini (Washington), ini menjadi berkurang menjadi anggapan kecil bahwa hanya Rusia dan hanya campur tangan pemilu yang menjadi tantangan. Ancamannya lebih luas, bukan hanya sistem pemilihan, itu infrastruktur, ini jaringan telekomunikasi, ini sistem keuangan kami," kata Pompeo saat berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh surat kabar The Hill.
Dia lalu menuturkan, pemerintah AS memiliki kewajiban untuk melindungi hal tersebut dan tidak hanya dari Rusia. Dia menyebut, China dan Iran juga aktif dalam melakukan ini dan ada sejunlah aktor non-negara yang juga aktif.
"Apakah adil untuk mengatakan bahwa Rusia masih merupakan ancaman bagi pemilihan AS? Tentu, tentu saja mereka masih menjadi ancman," ungkapnya, seperti dilansir Tass pada Selasa (30/4).
"Tapi itulah yang saya katakan, mereka telah menjadi ancaman bagi pemilihan di AS sejak 1974 dan mereka ikut campur dalam pemilihan kami di tahun 80-an. Kita harus berharap pada 2050 bahwa Rusia masih akan melakukannya," Pompeo menekankan.
"Karena sifat kota ini (Washington), ini menjadi berkurang menjadi anggapan kecil bahwa hanya Rusia dan hanya campur tangan pemilu yang menjadi tantangan. Ancamannya lebih luas, bukan hanya sistem pemilihan, itu infrastruktur, ini jaringan telekomunikasi, ini sistem keuangan kami," kata Pompeo saat berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh surat kabar The Hill.
Dia lalu menuturkan, pemerintah AS memiliki kewajiban untuk melindungi hal tersebut dan tidak hanya dari Rusia. Dia menyebut, China dan Iran juga aktif dalam melakukan ini dan ada sejunlah aktor non-negara yang juga aktif.
"Apakah adil untuk mengatakan bahwa Rusia masih merupakan ancaman bagi pemilihan AS? Tentu, tentu saja mereka masih menjadi ancman," ungkapnya, seperti dilansir Tass pada Selasa (30/4).
"Tapi itulah yang saya katakan, mereka telah menjadi ancaman bagi pemilihan di AS sejak 1974 dan mereka ikut campur dalam pemilihan kami di tahun 80-an. Kita harus berharap pada 2050 bahwa Rusia masih akan melakukannya," Pompeo menekankan.
(esn)