Turun Takhta, Pemimpin Asia: Terima Kasih Kaisar Akihito
Turun Takhta, Pemimpin Asia: Terima Kasih Kaisar Akihito
A
A
A
TOKYO - Sejumlah pemimpin Asia mengucapkan terima kasih kepada Kaisar Jepang Akihito pada kesempatan ritual turun takhta pada hari ini, Selasa (30/4/2019). Kaisar Jepang Akhito sendiri telah memulai ritual turun takhta.
Salah satu pemimpin Asia yang mengucapkan terima kasih adalah Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in. Ia menyampaikan penghargaan kepada pria berusia 85 tahun itu karena telah membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara.
"Dalam sepucuk surat yang dikirim ke kaisar yang turun takhta itu, Moon mengatakan kaisar Akihito menekankan perlunya menjamin perdamaian selama tiga dasawarsa pemerintahannya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel seperti dikutip dari Kyodo News.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dalam sepucuk surat, memberi selamat kepada kaisar atas "pemerintahannya yang bijak" dan menyampaikan harapan terbaiknya kepada pria yang sudah sepuh tersebut.
"Memperhatikan bahwa Jepang berurusan dengan situasi ekonomi baru dan beradaptasi dengan lingkungan strategis dan keamanan yang berubah, belas kasih Yang Mulia, pengabdian kepada rakyat Anda dan komitmen yang tak tergoyahkan untuk perdamaian yang mengilhami dan membimbing bangsa Jepang dalam menanggapi tantangan-tantangan ini," kata Lee Hsien Loong.
"Era Heisei akan dikenang sebagai era perdamaian dan stabilitas bagi Jepang," imbuhnya merujuk pada periode pemerintahan kaisar Akihito yang akan berakhir, mulai dari 1989 hingga 2019.
Pemimpin Singapura itu mengatakan dia dengan hangat mengingat interaksinya dengan kaisar dan Permaisuri Michiko selama kunjungan mereka ke negara kota itu pada 2006 dan kunjungannya ke Tokyo pada 2007 dan 2016.
"Kami berharap Yang Mulia terus mendapatkan kesehatan, kebahagiaan, dan istirahat yang layak," tambahnya dalam surat yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Singapura.
Putra tertua kaisar, Putra Mahkota Naruhito, akan naik takhta pada hari Rabu. Mulai hari itu, kaisar Akihito tidak akan lagi terlibat dalam tugas resmi.
Salah satu pemimpin Asia yang mengucapkan terima kasih adalah Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in. Ia menyampaikan penghargaan kepada pria berusia 85 tahun itu karena telah membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara.
"Dalam sepucuk surat yang dikirim ke kaisar yang turun takhta itu, Moon mengatakan kaisar Akihito menekankan perlunya menjamin perdamaian selama tiga dasawarsa pemerintahannya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel seperti dikutip dari Kyodo News.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dalam sepucuk surat, memberi selamat kepada kaisar atas "pemerintahannya yang bijak" dan menyampaikan harapan terbaiknya kepada pria yang sudah sepuh tersebut.
"Memperhatikan bahwa Jepang berurusan dengan situasi ekonomi baru dan beradaptasi dengan lingkungan strategis dan keamanan yang berubah, belas kasih Yang Mulia, pengabdian kepada rakyat Anda dan komitmen yang tak tergoyahkan untuk perdamaian yang mengilhami dan membimbing bangsa Jepang dalam menanggapi tantangan-tantangan ini," kata Lee Hsien Loong.
"Era Heisei akan dikenang sebagai era perdamaian dan stabilitas bagi Jepang," imbuhnya merujuk pada periode pemerintahan kaisar Akihito yang akan berakhir, mulai dari 1989 hingga 2019.
Pemimpin Singapura itu mengatakan dia dengan hangat mengingat interaksinya dengan kaisar dan Permaisuri Michiko selama kunjungan mereka ke negara kota itu pada 2006 dan kunjungannya ke Tokyo pada 2007 dan 2016.
"Kami berharap Yang Mulia terus mendapatkan kesehatan, kebahagiaan, dan istirahat yang layak," tambahnya dalam surat yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Singapura.
Putra tertua kaisar, Putra Mahkota Naruhito, akan naik takhta pada hari Rabu. Mulai hari itu, kaisar Akihito tidak akan lagi terlibat dalam tugas resmi.
(ian)
Explore More