Pengamat: Kesepakatan Abad Ini AS Adalah Tipuan Semata

Minggu, 28 April 2019 - 17:51 WIB
Pengamat: Kesepakatan...
Pengamat: Kesepakatan Abad Ini AS Adalah Tipuan Semata
A A A
WASHINGTON - Pengamat dari Universitas Negeri San Francisco, Rabab Abdulhadi mengatakan kesepakatan abad ini Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebuah rencana jalur belakang untuk mencapai perdamaian antara Palestina dan Israel, tidak lain hanyalah tipuan."Kesepakatan abad ini tidak lain adalah rencana kolonial pro-Israel," kata Abdulhadi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (28/4)."Perdamaian berarti menghormati hak-hak Palestina yang tidak dapat dicabut dan penentuan nasib sendiri, memungkinkan Palestina untuk menentukan masa depan mereka sendiri, memberi para pengungsi hak untuk kembali ke tanah mereka, menghilangkan rasisme dan diskriminasi, dan menghentikan semua praktik kasar terhadap Palestina. Jika AS tidak menyediakan ini, tidak akan pernah ada perdamaian," sambungnya.Dia berpendapat bahwa Trump, penasihat Gedung Putih Jared Kushner dan utusan khusus Timur Tengah AS Jason Greenblat semuanya pro-Israel, pro-rasisme, dan pro-Islamofobia."Ini adalah upaya baru untuk mengalihkan, menggagalkan dan melikuidasi tujuan Palestina. Untuk menghadapi skema ini, Palestina harus melanjutkan apa yang mereka lakukan, perlawanan," tukasnya.Sebelumnya, Kushner, mengatakan bahwa ia akan mempresentasikan rencana perdamaian Timur Tengah, atau yang disebut juga kesepakatan abad ini setelah bulan Ramadhan.Kushner mengatakan, dia berencana untuk mengajukan proposal perdamaian itu pada akhir tahun lalu, tetapi Israel mengumumkan akan menggelar pemilihan umum. Karena adanya pemilihan, lanjut Kushner, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu masih membutuhkan waktu untuk membentuk koalisi pemerintahan yang baru."Setelah koalisi itu selesai dibentuk, kita mungkin akan berada di tengah Ramadhan. Jadi, kita akan menunggu sampai setelah Ramadhan dan kemudian kita akan mengeluarkan rencana kita," kata Kushner.Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Rusia, Abdel Hafiz Nofal menyatakan, Rusia saat ini tengah merumuskan sebuah rencana perdamaian dengan Israel, sebagai alternatif dari rencana yang dibuat oleh AS. Menurut Palestina, dalam proses perumusannya, Rusia bekerjasama dengan Uni Eropa (UE).
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8888 seconds (0.1#10.140)