PBB Tuntut Perlucutan Senjata Hizbullah

Sabtu, 27 April 2019 - 15:44 WIB
PBB Tuntut Perlucutan...
PBB Tuntut Perlucutan Senjata Hizbullah
A A A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memperingatkan pemeliharaan kapasitas militer Hizbullah yang cukup besar dan canggih. Ia juga meminta pemerintah dan tentara Lebanon untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah kelompok yang didukung Iran itu memiliki senjata dan upaya untuk membuatnya menjadi partai politik sipil.

Tuntutan Guterres muncul dalam laporan tengah tahunan tentang implementasi resolusi Dewan Keamanan 1559, yang pertama kali diadopsi pada 2 September 2004 seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Sabtu (27/4/2019).

Laporan itu juga muncul di tengah laporan yang mengatakan Pengadilan Khusus untuk Lebanon, yang sedang mempertimbangkan kasus pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri pada 2005, harus segera mengeluarkan putusan dalam kasus tersebut yang mencakup dakwaan terhadap pejabat dan aktivis Hizbullah.

Para diplomat di Dewan Keamanan mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak puas dengan laporan Sekjen PBB terakhir tentang implementasi Resolusi Dewan Keamanan 1701 dan kepatuhan Hizbullah terhadap embargo senjata, disiapkan oleh Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jan Kubis.

Seorang diplomat yang akhir-akhir ini menghadiri pertemuan Dewan Keamanan tempat Kubis berbicara tentang laporannya, mengatakan bahwa penjabat Duta Besar AS untuk PBB, Jonathan Cohen, berulang kali mengkritik cara laporan PBB menangani penerapan embargo senjata dan informasi tentang aliran senjata yang terus-menerus ke tangan Hizbullah.

Diplomat percaya bahwa Washington tidak berusaha untuk mengubah atau mengamandemen mandat Pasukan Sementara PBB di Libanon (UNIFIL), mirip dengan klaim yang diluncurkan oleh beberapa pihak Lebanon.

Alih-alih, kata diplomat itu, AS menuntut implementasi Resolusi 1701 yang efektif, yang menetapkan penetapan antara Garis Biru dan Sungai Litani di wilayah yang bebas dari personil, aset, dan senjata apa pun kecuali Pemerintah Lebanon dan UNIFIL.

Dalam laporan semi-tahunan baru tentang Resolusi 1559 yang diterima oleh Asharq Al-Awsat, Gueterres menekankan pada komitmen Lebanon terhadap kebijakan disasosiasi.

Ia mencatat bahwa keterlibatan Hizbullah dalam konflik di Suriah melanggar kebijakan ini.

Dalam laporannya, Guterres menyambut baik pembentukan kabinet baru dan ia meminta Presiden Michel Aoun untuk mengembangkan strategi pertahanan nasional yang mampu mengatasi kebutuhan untuk mencapai monopoli Negara atas kepemilikan dan penggunaan senjata.
(ian)
Berita Terkait
Pasukan PBB Boleh Gelar...
Pasukan PBB Boleh Gelar Operasi Independen, Hizbullah: Itu Pelanggaran Kedaulatan
Sekjen PBB Antonio Guterres:...
Sekjen PBB Antonio Guterres: Neraka Sedang Terjadi di Lebanon
Sekjen PBB Serukan Hizbullah...
Sekjen PBB Serukan Hizbullah Berubah Jadi Partai Politik
UNIFIL Desak Hizbullah...
UNIFIL Desak Hizbullah dan Israel Setop Saling Serang
Pasukan Penjaga Perdamaian...
Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Terluka dalam Serangan Roket di Lebanon Selatan
Israel Invasi Lebanon,...
Israel Invasi Lebanon, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Hanya Menonton
Berita Terkini
Menanti Serangan Balasan...
Menanti Serangan Balasan Pakistan ke India, Akankah Perang Nuklir Pecah?
21 menit yang lalu
Kedubes India Ungkap...
Kedubes India Ungkap Serangan di Jammu dan Kashmir
37 menit yang lalu
Apa Itu Operasi Sindoor?
Apa Itu Operasi Sindoor?
1 jam yang lalu
Spesifikasi Jet Israel...
Spesifikasi Jet Israel yang Bombardir Houthi Yaman
1 jam yang lalu
Serangan India Salah...
Serangan India Salah Sasaran! Masjid Bilal Dibom, Sekolah dan Klinik Juga Hancur
1 jam yang lalu
Pertempuran Sengit Pecah...
Pertempuran Sengit Pecah di Perbatasan, Pasukan India Kibarkan Bendera Putih
2 jam yang lalu
Infografis
Paket Senjata Rp1.684...
Paket Senjata Rp1.684 Triliun Ditawarkan Trump ke Arab Saudi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved