Thailand Bongkar Rumah Apung Warga AS

Selasa, 23 April 2019 - 12:13 WIB
Thailand Bongkar Rumah...
Thailand Bongkar Rumah Apung Warga AS
A A A
BANGKOK - Angkatan Laut (AL) Thailand mulai menarik rumah apung milik warga Amerika Serikat (AS) Chad Elwartowski, 46, dan teman wanitanya Supranee Thepdet, menuju pantai.

Kedua orang yang menyatakan sebagai anggota gerakan “seasteading” itu dapat menghadapi ancaman hukuman mati karena membangun rumah mereka di lepas pantai. Rumah itu terletak 14 mil laut dari pulau Phuket, Thailand, dan disebut sebagai tonggak sejarah gerakan membangun komunitas apung di perairan internasional untuk mencoba masyarakat dan pemerintahan alternatif.

Otoritas Thailand telah mencabut visa Elwartowski yang merupakan pedagang bitcon. Otoritas juga mendakwa dia dan Thepdet karena dianggap melanggar kedaulatan Thailand. Dakwaan itu dapat berujung pada vonis hukuman mati atau penjara seumur hidup.

AL Thailand telah mengerahkan tiga kapal, kemarin, untuk membongkar struktur dan membawa rumah apung itu ke pantai sebagai bukti kasus terhadap pasangan itu.“Pasangan itu mengumumkan di media sosial yang menyatakan bahwa otonomi mereka melebihi yurisdiksi pengadilan atau hukum mana pun di negara mana pun, termasuk Thailand. Mereka juga mengundang orang lain untuk bergabung bersama mereka,” papar Laksamana Muda Vithanarat Kochaseni.

“Kami melihat tindakan itu merusak independensi Thailand,” ujar Kochaseni, dilansir Reuters.

Kapal HTMS Mannai diperkirakan kembali ke Phuket dengan membawa rumah apung berbentuk kabin segienam selebar enam meter.

Elwartowski dan Supranee tinggal di kabin itu selama dua bulan dan pergi dari sana sebelum AL Thailand menggerebek struktur itu pada 13 April. Kini keberadaan kedua orang itu belum diketahui meski pemerintah menduga pasangan itu masih berada di Thailand.

Elwartowski merujuk berbagai permintaan untuk komentar ke Ocean Builders yang mendanai dan membangun kabin itu. Dia juga menyebut Seasteading Institute yang mendukung pembangungan kota-kota apung lepas pantai dan awalnya menerima dukungan dari co-founder PayPal Peter Thiel.

Ocean Builders menyatakan di websitenya bahwa kabin itu berada di perairan internasional dan melampaui yurisdiksi Thailand. Otoritas Thailand menyatakan struktur itu berada dalam radius 200 mil zona ekonomi eksklusif dan karena itu melanggar kedaulatan negara itu.

Presiden Seasteading Institute Joe Quirk menyatakan pasangan itu telah menciptakan tonggak sejarah bagi gerakan itu. “Mereka membuktikan keluarga tunggal transmigran laut dapat mengapung stabul di perairan internasional dengan biaya lebih sedikit dibandingkan rata-rata rumah warga AS,” ujar Quirk. (Muh Shamil)

(nfl)
Berita Terkait
Negara-negara Asia Tenggara...
Negara-negara Asia Tenggara Sekutu Amerika Serikat
Hasil Thailand Masters...
Hasil Thailand Masters 2023: Amri/Winny Sikat Pasangan Amerika Serikat
Perbandingan Harga Rolls-Royce...
Perbandingan Harga Rolls-Royce Nagita Slavina dengan di Thailand, dan Amerika Serikat
Populasi Dunia Akan...
Populasi Dunia Akan Berkurang Jadi 8,8 Miliar Jiwa pada Akhir Abad Ini
Thailand Borong 8 Pesawat...
Thailand Borong 8 Pesawat Serang Ringan AT-6 Wolverine
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
52 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved