Ikuti Jejak Prancis, Inggris Kirim Helikopter Apache ke Perbatasan Rusia
A
A
A
TALLIN - Inggris mengirimkan lima helikopter tempur AH-64 Apache ke Pangkalan Udara Amari di Estonia sebagai bagian dari penyebaran NATO yang lebih luas di wilayah Baltik. Demikian yang dikatakan layanan pers Pasukan Pertahanan Estonia.
Lima helikopter yang telah tiba itu diharapkan ambil bagian dalam latihan NATO Spring Storm dan kemungkinan melindungi pangkalan militer aliansi di dekat Tapa, Estonia, sebuah kota yang terletak sekitar 140 kilometer dari perbatasan Rusia.
Helikopter yang dipindahtugaskan akan segera melakukan penerbangan pertama mereka di wilayah udara Estonia, sebelum mereka bergabung dengan empat helikopter multi-guna AW159 Wildcat Inggris, yang sebelumnya telah tiba di pangkalan seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (21/4/2019).
Sebelumnya, Kedutaan Besar Prancis di Tallinn mengumumkan kedatangan 300 unit tentara dari Angkatan Darat Prancis dan Legiun Asing di kota Tapa, Estonia. Pasukan akan tetap di Estonia hingga akhir Agustus sebagai bagian dari misi FRA-EFP LYNX, yang bertujuan meningkatkan kehadiran aliansi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Sokong NATO, Prancis Akan Kerahkan 300 Tentara ke Dekat Rusia
Selain itu, Paris juga akan mengerahkan lima tank Leclerc dan 20 kendaraan infantri, termasuk 13 VBCI, yang merupakan versi Multi-Role Armored Vehicle (MRAV) versi Perancis. Mereka akan diangkut ke Estonia dengan kereta api.
Moskow telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran atas kegiatan NATO yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatkan kehadirannya di kawasan itu, menyebutnya sebagai "ancaman Rusia". Kremlin sebelumnya menyatakan bahwa Rusia tidak mengancam siapa pun, tetapi tidak akan meninggalkan kegiatan yang berpotensi berbahaya tanpa perhatian.
NATO telah meningkatkan kehadirannya di dekat Rusia setelah krisis Ukraina pada 2014 lalu, mengerahkan kelompok-kelompok tempur, mengadakan latihan besar, dan mengerahkan pesawat pengintai serta pesawat tanpa awak di sepanjang perbatasan.
Lima helikopter yang telah tiba itu diharapkan ambil bagian dalam latihan NATO Spring Storm dan kemungkinan melindungi pangkalan militer aliansi di dekat Tapa, Estonia, sebuah kota yang terletak sekitar 140 kilometer dari perbatasan Rusia.
Helikopter yang dipindahtugaskan akan segera melakukan penerbangan pertama mereka di wilayah udara Estonia, sebelum mereka bergabung dengan empat helikopter multi-guna AW159 Wildcat Inggris, yang sebelumnya telah tiba di pangkalan seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (21/4/2019).
Sebelumnya, Kedutaan Besar Prancis di Tallinn mengumumkan kedatangan 300 unit tentara dari Angkatan Darat Prancis dan Legiun Asing di kota Tapa, Estonia. Pasukan akan tetap di Estonia hingga akhir Agustus sebagai bagian dari misi FRA-EFP LYNX, yang bertujuan meningkatkan kehadiran aliansi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Sokong NATO, Prancis Akan Kerahkan 300 Tentara ke Dekat Rusia
Selain itu, Paris juga akan mengerahkan lima tank Leclerc dan 20 kendaraan infantri, termasuk 13 VBCI, yang merupakan versi Multi-Role Armored Vehicle (MRAV) versi Perancis. Mereka akan diangkut ke Estonia dengan kereta api.
Moskow telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran atas kegiatan NATO yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatkan kehadirannya di kawasan itu, menyebutnya sebagai "ancaman Rusia". Kremlin sebelumnya menyatakan bahwa Rusia tidak mengancam siapa pun, tetapi tidak akan meninggalkan kegiatan yang berpotensi berbahaya tanpa perhatian.
NATO telah meningkatkan kehadirannya di dekat Rusia setelah krisis Ukraina pada 2014 lalu, mengerahkan kelompok-kelompok tempur, mengadakan latihan besar, dan mengerahkan pesawat pengintai serta pesawat tanpa awak di sepanjang perbatasan.
(ian)