Sokong NATO, Prancis Akan Kerahkan 300 Tentara ke Dekat Rusia

Sabtu, 20 April 2019 - 06:26 WIB
Sokong NATO, Prancis Akan Kerahkan 300 Tentara ke Dekat Rusia
Sokong NATO, Prancis Akan Kerahkan 300 Tentara ke Dekat Rusia
A A A
PARIS - Prancis akan mengirim tank dan ratusan tentara ke wilayah Estonia yang dekat dengan perbatasan Rusia. Misinya untuk memperkuat kehadiran pasukan NATO.

Langkah Prancis itu diambil seiring dengan meningkatnya ketegangan antara aliansi yang dipimpin Amerika Serikat tersebut dengan Moskow.

Menurut situs kedutaan Prancis di Estonia, sekitar 300 tentara, empat tank, dan 25 kendaraan infantri akan dikirim pada 23 April 2019 ke Tapa, 90 mil dari perbatasan Rusia. Pasukan Prancis itu akan ditempatkan sampai Agustus.

Kontingen, yang akan bertugas di kelompok pertempuran yang dipimpin AS di bawah doktrin "Forward Presence" terdiri dari brigade kedua tentara Prancis serta prajurit karier dari Legiun Asing.

"Kami sangat senang bahwa kami dapat bekerja sama dengan sekutu kami dan meningkatkan interoperabilitas kami," kata anggota kontingen Mayor Marc Antoine, yang dilansir media Estonia, ERR News.

Sementara itu, kementerian pertahanan Rusia mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan meningkatkan pasukan Laut Hitam untuk melawan apa yang dianggapnya sebagai agresi NATO.

Moskow telah lama berdebat menentang penumpukan pasukan NATO di perbatasannya. Hubungan kedua pihak telah hancur setelah Rusia menganeksasi Crimea dan melakukan intervensi militer di Donbass, Ukraina. Moskow membantah tuduhan itu dan menegaskan bergabungnya Crimea ke Rusia merupakan kehendak rakyat wilayah itu melalui referendum setelah melepaskan diri dari Ukraina tahun 2014.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko pada awal bulan ini mengeluhkan keengganan NATO untuk memperbaiki hubungan dengan Moskow. "NATO sendiri telah meninggalkan agenda positif dalam hubungannya dengan Rusia. Dan sejauh ini tidak ada tanda-tanda bahwa NATO tahu bagaimana keluar dari kebuntuan ini," katanya.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg dalam pidatonya di Kongres AS baru-baru ini menyerukan agar aliansi tetap bersatu melawan apa yang dia sebut sebagai agresi Rusia.

"Kami melakukan semua ini bukan untuk memprovokasi konflik tetapi untuk mencegah konflik dan untuk menjaga perdamaian. Bukan untuk berkelahi tetapi untuk menghalangi. Bukan untuk menyerang tetapi untuk bertahan," kata Stoltenberg, dikutip Politico.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4098 seconds (0.1#10.140)