Ketua Mahkamah Agung India Dituduh Melakukan Pelecehan Seks

Minggu, 21 April 2019 - 02:36 WIB
Ketua Mahkamah Agung India Dituduh Melakukan Pelecehan Seks
Ketua Mahkamah Agung India Dituduh Melakukan Pelecehan Seks
A A A
NEW DELHI - Ketua Mahkamah Agung (MA) India, Ranjan Gogoi, dituduh melakukan pelecehan seksual oleh mantan pegawai perempuan di lembaga peradilan tersebut. Tuduhan perempuan itu telah ditulis dalam surat yang dikirim kepada 22 hakim MA.
Gogoi mengatakan tuduhan yang dibuat oleh asisten pengadilan junior berusia 35 tahun itu tidak bisa dipercaya. Menurutnya tuduhan pelecehan seks merupakan upaya agar dirinya berhenti mendengarkan kasus-kasus penting.

Dalam surat yang dikirim hari Jumat, mantan pegawai MA tersebut mengklaim mengalami pelecehan seksual sebanyak dua kali pada Oktober tahun lalu.

"Dia memeluk saya di pinggang, dan menyentuh saya di seluruh tubuh dengan lengannya dan dengan menekan tubuhnya ke tubuh saya, dan tidak melepaskannya," tulis perempuan itu dalam suratnya yang dilihat oleh AFP. Identitas perempuan itu tidak diungkap.

"Dia mengatakan kepada saya 'pegang saya', dia tidak melepaskan saya terlepas dari kenyataan bahwa saya tidak berdaya dan mencoba untuk membebaskan diri dari pelukannya dengan bertindak keras dan menjauhkan tubuh saya," lanjut surat tersebut, yang dilansir Minggu (21/4/2019).

Wanita itu mengklaim dia dipecat dari pekerjaannya dan keluarganya telah dilecehkan setelah dia menolak rayuan Gogoi.

Dia juga mengaku telah dipanggil oleh istri Gogoi yang memintanya untuk bersujud dan mencium kakinya dengan hidung untuk meminta maaf.

Tuduhan pelecehan seksual itu membuat Gogoi menggelar sidang khusus karena independensi Mahkamah Agung dipertaruhkan.

"Saya telah mengambil langkah yang tidak biasa dan luar biasa ini di pengadilan hari ini karena semuanya sudah terlalu jauh," kata Gogoi.

"Ini tidak bisa dipercaya. Saya tidak berpikir saya harus membungkuk rendah bahkan untuk menyangkal tuduhan ini...harus ada kekuatan yang lebih besar di balik ini," ujar hakim tertinggi India tersebut.

Gogoi, yang akan pensiun pada November 2019, dijadwalkan untuk mendengarkan banyak kasus sensitif dalam beberapa hari mendatang. Dia menegaskan bahwa dirinya akan melanjutkan pekerjaannya "tanpa rasa takut".

"Menurut Anda mengapa seseorang memutuskan untuk menjadi hakim? Reputasi adalah yang terpenting bagi seorang hakim. Jika itu juga sedang diserang, apa yang tersisa?," katanya.

Gogoi mengatakan perempuan yang membuat tuduhan itu memiliki latar belakang kriminal. Menurutnya, media harus bertindak secara bertanggung jawab dalam melaporkan tuduhan yang dia buat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5394 seconds (0.1#10.140)