Jepang-AS Sepakat Tingkatkan Pencarian F-35 yang Jatuh

Sabtu, 20 April 2019 - 11:08 WIB
Jepang-AS Sepakat Tingkatkan...
Jepang-AS Sepakat Tingkatkan Pencarian F-35 yang Jatuh
A A A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya dan penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Patrick Shanahan sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pencarian pesawat tempur F-35A yang jatuh di Prefektur Aomori dan penyebab kecelakaan itu masih dalam penyelidikan.

Iwaya dan Shanahan mencapai kesepakatan dalam pertemuan di Pentagon. Kedua negara prihatin dengan implikasi dari pesawat generasi berikutnya dari F-35 jika ditemukan oleh negara pesaing seperti China atau Rusia karena itu bisa menjadi pelanggaran keamanan intelijen militer.

Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan itu, Iwaya mengatakan Shanahan mengatakan kepadanya bahwa AS akan mengirim kapal pencarian laut-dalam ke lokasi kecelakaan dalam upaya bersama dengan Pasukan Bela Diri Jepang untuk menemukan sebagian besar puing-puing pesawat yag dirancang Lockheed Martin itu.

Pesawat itu jatuh pada 9 April di Samudra Pasifik di lepas pantai prefektur Jepang timur laut selama latihan Angkatan Udara Jepang. Pilot pesawat siluman satu kursi itu juga hilang.

Ditanya oleh seorang wartawan tentang kemungkinan China mengambil pesawat yang jatuh itu, Iwaya mengatakan, "Kami sedang melanjutkan kegiatan pencarian di bawah pengawasan ketat. Saya tidak melihat kemungkinan seperti itu."

Meskipun mengalami kecelakaan, Iwaya mengatakan Jepang akan melanjutkan pembelian pesawat tempur F-35A yang direncanakan dari AS.

"Pada titik ini, kami tidak memiliki informasi spesifik yang akan mengarah pada perubahan dalam rencana pengadaan kami," ujarnya.

"Kami tidak memiliki rencana untuk mengubah rencana akuisisi dan penyebaran," imbuhnya seperti dikutip dari Nikkei, Sabtu (20/4/2019).

Menteri Pertahanan Jepang itu juga mengatakan ia menuntut AS mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden seperti kematian seorang prajurit Amerika Serikat baru-baru ini dan seorang wanita Jepang di Prefektur Okinawa.

Iwaya mengatakan sangat disesalkan bahwa insiden seperti itu terjadi ketika kedua pemerintah mempromosikan penyelarasan pasukan Amerika di Jepang, termasuk rencana relokasi Stasiun Udara Korps Marinir AS Futenma dalam prefektur pulau selatan yang menampung sebagian besar militer AS fasilitas di negara ini.

Prajurit dan wanita itu ditemukan tewas 13 April di sebuah apartemen di kota Chatan. Sumber militer AS mengatakan bahwa pria itu mungkin telah membunuh wanita itu dan kemudian bunuh diri.

Shanahan meminta maaf atas kejadian itu, mengatakan itu adalah kasus yang menyakitkan dan patut disesalkan.

Iwaya dan Shanahan menegaskan kembali bahwa memindahkan Futenma dari daerah perumahan padat di Ginowan ke distrik pantai yang kurang berpenduduk dari Henoko di Nago adalah satu-satunya solusi untuk menghindari masalah keamanan dan keributan yang telah mengganggu pangkalan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6433 seconds (0.1#10.140)