Rusia Bantah Temukan Jasad Legenda Mossad Eli Cohen di Suriah
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia membantah keras laporan media Israel yang mengklaim bahwa para pejabat Moskow telah menemukan kuburan dan mengambil sisa-sisa jasad mata-mata legenderis Mossad, Eli Cohen, di Suriah. Mata-mata Israel itu dieksekusi gantung lima dekade silam oleh rezim Damaskus dan sampai sekarang tak diketahui jasadnya.
Cohen menyusup ke eselon teratas kepemimpinan Suriah pada awal 1960-an. Dia memperoleh informasi rahasia yang membuat Israel memenangkan Perang Enam Hari 1967.
Namun, aksi intelijennya terendus dan dia ditangkap. Legenda Mossad itu akhirnya dieksekusi gantung secara terbuka pada 1965.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dilansir AP, Kamis (18/4/2019), dengan tegas menolak klaim media Israel. Laporan media yang sejatinya bersumber dari oposisi Suriah itu digambarkan sebagai provokasi.
"(Kementerian) mendesak media Israel untuk menunjukkan pendekatan yang lebih akurat, profesional dan jujur untuk meliput masalah sensitif seperti itu," kata kementerian tersebut.
Times of Israel pada hari Senin lalu melaporkan jasad Cohen bisa dipulangkan 54 tahun setelah dia dieksekusi rezim Suriah. Laporan itu muncul hanya dua minggu setelah Rusia membantu mengembalikan jasad Sersan Kelas Satu Israel Zachary Baumel yang hilang dalam Perang Lebanon Pertama 1982.
Namun, para menteri kabinet Israel yang dihubungi oleh Channel 12 mengaku tidak memiliki informasi tentang operasi untuk memulangkan jasad Cohen.
Jasad Cohen belum dipulangkan dari Suriah meskipun telah beberapa dekade dimohonkan oleh keluarganya. Israel baru-baru ini meminta bantuan Rusia dalam upaya itu, namun sejauh ini belum berhasil.
Tahun lalu agen mata-mata Mossad menemukan arloji milik Cohen dan membawanya kembali ke Israel dalam operasi khusus. Kantor Perdana Menteri tidak menjelaskan bagaimana cara mengambil arloji yang berada di "tangan musuh" tersebut.
Kepala Mossad Yossi Cohen memberikan arloji itu kepada keluarga Eli Cohen pada sebuah upacara yang menandai peringatan kematiannya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat itu memuji dinas intelijen untuk operasi tersebut. "Saya memuji para pejuang Mossad atas operasi yang penuh tekad dan berani, satu-satunya tujuan adalah mengembalikan kenang-kenangan dari pejuang hebat Israel yang berkontribusi besar pada keamanan negara," katanya.
Nadia Cohen, janda Eli Cohen mengatakan sangat emosional baginya untuk menerima arloji suaminya. "Sangat emosional untuk diberitahu tentang ini. Itu adalah sesuatu yang diletakkan di kulit Eli," katanya. "Jika Tuhan mengizinkan, mungkin tubuhnya juga akan dikembalikan ke Israel."
Selama bertahun-tahun, Nadia Cohen tidak berhasil membuat beberapa permohonan kepada pemerintah Suriah untuk membebaskan jasad mendiang suaminya. Pada 2008, Monjer Motsley, mantan kepala biro dari mendiang pemimpin Suriah Hafez Assad, mengklaim bahwa tidak ada yang tahu di mana Cohen dimakamkan.
"Kuburan dipindahkan setelah satu atau dua hari," kata Motsley dalam sebuah wawancara. “Kami takut bahwa Israel akan mengirim pasukan untuk mengambil mayat itu," ujarnya.
"Sulit menemukan tulang Cohen," imbuh dia. "Assad berjanji untuk mengembalikan tulang-tulang Cohen, tetapi ketika dia bertanya tentang hal itu, petugas keamanan mengatakan kepadanya: 'Pak, kami tidak tahu di mana kuburan itu', jadi dia tidak bisa berjanji."
Maret lalu, Nadia Cohen mengatakan kepada Radio Israel bahwa mendiang mantan kepala Mossad Meir Dagan telah meminta bantuan Amerika Serikat pada 2011, setelah perang saudara Suriah, untuk membantu membawa jasad Cohen ke Israel untuk dimakamkan.
Cohen menyusup ke eselon teratas kepemimpinan Suriah pada awal 1960-an. Dia memperoleh informasi rahasia yang membuat Israel memenangkan Perang Enam Hari 1967.
Namun, aksi intelijennya terendus dan dia ditangkap. Legenda Mossad itu akhirnya dieksekusi gantung secara terbuka pada 1965.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dilansir AP, Kamis (18/4/2019), dengan tegas menolak klaim media Israel. Laporan media yang sejatinya bersumber dari oposisi Suriah itu digambarkan sebagai provokasi.
"(Kementerian) mendesak media Israel untuk menunjukkan pendekatan yang lebih akurat, profesional dan jujur untuk meliput masalah sensitif seperti itu," kata kementerian tersebut.
Times of Israel pada hari Senin lalu melaporkan jasad Cohen bisa dipulangkan 54 tahun setelah dia dieksekusi rezim Suriah. Laporan itu muncul hanya dua minggu setelah Rusia membantu mengembalikan jasad Sersan Kelas Satu Israel Zachary Baumel yang hilang dalam Perang Lebanon Pertama 1982.
Namun, para menteri kabinet Israel yang dihubungi oleh Channel 12 mengaku tidak memiliki informasi tentang operasi untuk memulangkan jasad Cohen.
Jasad Cohen belum dipulangkan dari Suriah meskipun telah beberapa dekade dimohonkan oleh keluarganya. Israel baru-baru ini meminta bantuan Rusia dalam upaya itu, namun sejauh ini belum berhasil.
Tahun lalu agen mata-mata Mossad menemukan arloji milik Cohen dan membawanya kembali ke Israel dalam operasi khusus. Kantor Perdana Menteri tidak menjelaskan bagaimana cara mengambil arloji yang berada di "tangan musuh" tersebut.
Kepala Mossad Yossi Cohen memberikan arloji itu kepada keluarga Eli Cohen pada sebuah upacara yang menandai peringatan kematiannya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat itu memuji dinas intelijen untuk operasi tersebut. "Saya memuji para pejuang Mossad atas operasi yang penuh tekad dan berani, satu-satunya tujuan adalah mengembalikan kenang-kenangan dari pejuang hebat Israel yang berkontribusi besar pada keamanan negara," katanya.
Nadia Cohen, janda Eli Cohen mengatakan sangat emosional baginya untuk menerima arloji suaminya. "Sangat emosional untuk diberitahu tentang ini. Itu adalah sesuatu yang diletakkan di kulit Eli," katanya. "Jika Tuhan mengizinkan, mungkin tubuhnya juga akan dikembalikan ke Israel."
Selama bertahun-tahun, Nadia Cohen tidak berhasil membuat beberapa permohonan kepada pemerintah Suriah untuk membebaskan jasad mendiang suaminya. Pada 2008, Monjer Motsley, mantan kepala biro dari mendiang pemimpin Suriah Hafez Assad, mengklaim bahwa tidak ada yang tahu di mana Cohen dimakamkan.
"Kuburan dipindahkan setelah satu atau dua hari," kata Motsley dalam sebuah wawancara. “Kami takut bahwa Israel akan mengirim pasukan untuk mengambil mayat itu," ujarnya.
"Sulit menemukan tulang Cohen," imbuh dia. "Assad berjanji untuk mengembalikan tulang-tulang Cohen, tetapi ketika dia bertanya tentang hal itu, petugas keamanan mengatakan kepadanya: 'Pak, kami tidak tahu di mana kuburan itu', jadi dia tidak bisa berjanji."
Maret lalu, Nadia Cohen mengatakan kepada Radio Israel bahwa mendiang mantan kepala Mossad Meir Dagan telah meminta bantuan Amerika Serikat pada 2011, setelah perang saudara Suriah, untuk membantu membawa jasad Cohen ke Israel untuk dimakamkan.
(mas)