Trump Ingin Putrinya Jadi Bos Bank Dunia
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mempertimbangkan untuk mencalonkan putrinya Ivanka Trump untuk memimpin Bank Dunia. Menurut Trump, putri tertuanya itu sangat baik dalam hal yang berkaitan dengan angka.
Dalam sebuah wawancara dengan Atlantik, Trump menyebut putrinya yang berusia 37 tahun dan penasihat seniornya sebagai diplomat alami. Ia pun yakin putrunya bisa menjadi diplomat hebat jika ditempatkan di PBB.
Ditanya mengapa dia tidak mencalonkannya sebagai duta besar PBB, Trump menjawab: "Jika saya melakukannya, mereka akan mengatakan nepotisme, padahal itu tidak ada hubungannya dengan nepotisme. Tapi dia akan luar biasa," seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (13/4/2019).
Presiden menegaskan bahwa ia serius mempertimbangkan mencalonkan Ivanka untuk lowongan memimpin Bank Dunia, sebuah rumor yang memicu reaksi dari lawan-lawannya.
Dia akhirnya menominasikan David Malpass, Wakil Menteri Keuangan untuk urusan internasional, yang dengan suara bulat disetujui oleh dewan eksekutif minggu lalu.
Trump juga memuji putrinya dalam wawancara karena memiliki ketenangan dan mengatakan dia berpotensi mengikuti jejaknya serta mencalonkan diri untuk duduk di kursi Gedung Putih.
"Jika dia ingin mencalonkan diri sebagai presiden, saya pikir dia akan sangat, sangat sulit dikalahkan," katanya.
“Dia mendapatkan ketenangan yang luar biasa. Saya telah melihatnya di bawah tekanan dan tekanan yang luar biasa," imbuhnya.
"Dia bereaksi sangat baik - itu biasanya hal genetis, tetapi itu salah satu dari hal-hal itu. Dia mendapat kehadiran yang luar biasa ketika dia masuk ke sebuah ruangan," tukasnya.
Ivanka, seorang mantan pengusaha dan model fesyen, telah muncul di panggung dunia sebelumnya. Ia pernah duduk bersama ayahnya pada KTT G-20 di Hamburg, mendorong klaim nepotisme dan sarkasme tentang bonafiditas diplomatiknya.
"Saya mencoba untuk tidak keluar dari politik," kata Ivanka kepada Fox & Friends pada Juni 2017 ketika ditanya tentang penggunaan Twitter ayahnya untuk membuat pernyataan resmi.
“Naluri politiknya sangat fenomenal. Dia melakukan sesuatu yang tidak ada yang bisa membayangkan dia bisa capai," katanya.
“Saya merasa diberkati hanya menjadi bagian dari perjalanan dari hari pertama dan sebelumnya. Tapi dia melakukan sesuatu yang sangat luar biasa. Tapi saya tidak mengaku sebagai ahli politik," kata Ivanka saat itu.
Dalam sebuah wawancara dengan Atlantik, Trump menyebut putrinya yang berusia 37 tahun dan penasihat seniornya sebagai diplomat alami. Ia pun yakin putrunya bisa menjadi diplomat hebat jika ditempatkan di PBB.
Ditanya mengapa dia tidak mencalonkannya sebagai duta besar PBB, Trump menjawab: "Jika saya melakukannya, mereka akan mengatakan nepotisme, padahal itu tidak ada hubungannya dengan nepotisme. Tapi dia akan luar biasa," seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (13/4/2019).
Presiden menegaskan bahwa ia serius mempertimbangkan mencalonkan Ivanka untuk lowongan memimpin Bank Dunia, sebuah rumor yang memicu reaksi dari lawan-lawannya.
Dia akhirnya menominasikan David Malpass, Wakil Menteri Keuangan untuk urusan internasional, yang dengan suara bulat disetujui oleh dewan eksekutif minggu lalu.
Trump juga memuji putrinya dalam wawancara karena memiliki ketenangan dan mengatakan dia berpotensi mengikuti jejaknya serta mencalonkan diri untuk duduk di kursi Gedung Putih.
"Jika dia ingin mencalonkan diri sebagai presiden, saya pikir dia akan sangat, sangat sulit dikalahkan," katanya.
“Dia mendapatkan ketenangan yang luar biasa. Saya telah melihatnya di bawah tekanan dan tekanan yang luar biasa," imbuhnya.
"Dia bereaksi sangat baik - itu biasanya hal genetis, tetapi itu salah satu dari hal-hal itu. Dia mendapat kehadiran yang luar biasa ketika dia masuk ke sebuah ruangan," tukasnya.
Ivanka, seorang mantan pengusaha dan model fesyen, telah muncul di panggung dunia sebelumnya. Ia pernah duduk bersama ayahnya pada KTT G-20 di Hamburg, mendorong klaim nepotisme dan sarkasme tentang bonafiditas diplomatiknya.
"Saya mencoba untuk tidak keluar dari politik," kata Ivanka kepada Fox & Friends pada Juni 2017 ketika ditanya tentang penggunaan Twitter ayahnya untuk membuat pernyataan resmi.
“Naluri politiknya sangat fenomenal. Dia melakukan sesuatu yang tidak ada yang bisa membayangkan dia bisa capai," katanya.
“Saya merasa diberkati hanya menjadi bagian dari perjalanan dari hari pertama dan sebelumnya. Tapi dia melakukan sesuatu yang sangat luar biasa. Tapi saya tidak mengaku sebagai ahli politik," kata Ivanka saat itu.
(ian)