Trump Sebut AS Tak Berencana Kurangi Sanksi untuk Korut
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk meringankan atau memperkuat sanksi terhadap Korea Utara (Korut). Hal itu disampaikan Trump pasca melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in di Washington.
Ditanya oleh wartawan apakah dia siap untuk meringankan sanksi terhadap Korut, Trump mengatakan dia dan Jae-in sedang mendiskusikan hal-hal kemanusiaan tertentu. Korsel, lanjut Trump, kemungkinan akan membantu Korut dengan makanan.
"Untuk sanksi, kami selalu bisa meningkatkannya, tetapi saya tidak ingin melakukan itu saat ini," kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Jumat (12/4).
Trump juga menyatakan kesediaannya untuk kembali mengadakan pertemuan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un guna mencoba mencapai kesepakatan denuklirisasi.
Sementara itu, pada giliranya Jae-in mengatakan, dia tidak melihat pertemuan Hanoi sebagai kegagalan, tetapi bagian dari "proses" yang lebih lama. Jae-in mengatakan, dia setuju dengan Trump tentang tujuan akhir denuklirisasi total oleh Korut.
"Tugas penting yang kita hadapi saat ini adalah menjaga momentum dialog dan juga mengekspresikan pandangan positif mengenai pertemuan AS-Korut ketiga kepada masyarakat internasional, bahwa ini akan diadakan dalam waktu dekat," ucapnya.
Ditanya oleh wartawan apakah dia siap untuk meringankan sanksi terhadap Korut, Trump mengatakan dia dan Jae-in sedang mendiskusikan hal-hal kemanusiaan tertentu. Korsel, lanjut Trump, kemungkinan akan membantu Korut dengan makanan.
"Untuk sanksi, kami selalu bisa meningkatkannya, tetapi saya tidak ingin melakukan itu saat ini," kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Jumat (12/4).
Trump juga menyatakan kesediaannya untuk kembali mengadakan pertemuan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un guna mencoba mencapai kesepakatan denuklirisasi.
Sementara itu, pada giliranya Jae-in mengatakan, dia tidak melihat pertemuan Hanoi sebagai kegagalan, tetapi bagian dari "proses" yang lebih lama. Jae-in mengatakan, dia setuju dengan Trump tentang tujuan akhir denuklirisasi total oleh Korut.
"Tugas penting yang kita hadapi saat ini adalah menjaga momentum dialog dan juga mengekspresikan pandangan positif mengenai pertemuan AS-Korut ketiga kepada masyarakat internasional, bahwa ini akan diadakan dalam waktu dekat," ucapnya.
(esn)