Rusia Tuding AS Pencipta Krisis di Venezuela

Kamis, 11 April 2019 - 00:59 WIB
Rusia Tuding AS Pencipta Krisis di Venezuela
Rusia Tuding AS Pencipta Krisis di Venezuela
A A A
NEW YORK - Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuduh Amerika Serikat (AS) menyebabkan kerusakan miliaran dolar di Venezuela sejak 2013. Ia juga mengatakan Washington secara artifisial memprovokasi krisis untuk menggulingkan pemerintah yang sah.

Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB di Venezuela, Nebenzia mengatakan pemerintahan Trump mengambil kantong negara sementara pada saat yang sama menyerukan bantuan mendesak kepada rakyat Venezuela.

Dalam kesempatan itu, Nebenzia menyerukan solusi diplomatik untuk krisis Venezuela, daripada perubahan rezim. Mengacu pada operasi perubahan rezim AS lainnya, ia mengatakan hasil dari intervensi Barat adalah penderitaan terjadi di negara-negara seperti Suriah.

Ia juga berbicara kepada perwakilan dari negara-negara Amerika Latin lainnya, beberapa di antaranya telah mendukung upaya perubahan rezim AS.

"Apakah Anda tidak belajar sesuatu dari sejarah?" tanya Nebenzia kepada perwakilan negara-negara Amerika Latin, menambahkan bahwa AS menjadikan Venezuela hanya chip tawar menawar dalam permainan geopolitiknya.

"Jika Anda ingin membuat Amerika hebat lagi, dan kami semua dengan tulus tertarik melihatnya, berhenti mencampuri urusan negara lain," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (11/4/2019).

Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence meminta DK PBB itu untuk mencabut kredensial PBB terhadap pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai kepala negara yang sah.

Menteri komunikasi dan informasi Venezuela mengatakan pada bulan Maret bahwa lebih dari USD30 miliar dialihkan secara ilegal dari Venezuela hanya dalam waktu dua bulan, dengan sekitar USD1 miliar dana curian dipindahkan ke rekening pribadi para pemimpin oposisi. Venezuela juga menuduh Washington mencuri 5 miliar Euro dalam dana yang telah dialokasikan untuk produksi obat-obatan.

Mantan pelapor PBB untuk Venezuela mengatakan kepada Russia Today pada bulan Januari bahwa ada "hubungan langsung" antara sanksi pengetatan AS dan kematian warga biasa.

“Mengapa ada kematian? Ada kekurangan gizi, kekurangan obat-obatan. Jika Anda membutuhkan insulin, dan Anda tidak mendapatkannya? Mati kau. Anda membutuhkan obat anti-retroviral. Anda tidak mendapatkannya? Mati kau. Itu sudah terjadi,” katanya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5533 seconds (0.1#10.140)