Aljazair Tunjuk Ketua Parlemen sebagai Presiden Sementara
A
A
A
ALJIR - Parlemen Aljazair telah menunjuk pemimpin parlemen negara itu, Abdelkader Bensalah, untuk menggantikan mantan Presiden Abdelaziz Bouteflika sebagai pemimpin sementara negara itu.
Bouteflika, yang berkuasa selama 20 tahun, mengundurkan diri pekan lalu setelah serangkaian protes anti-pemerintah.
Baca Juga: Terus Didemo, Presiden Aljazair Akhirnya Mengundurkan Diri
Bensalah akan memimpin negara itu selama masa transisi menjelang pemilihan presiden.
"Saya ingin bekerja untuk memenuhi kepentingan rakyat," ujar Bensalah seperti dikutip dari BBC, Rabu (10/4/2019).
"Ini adalah tanggung jawab besar yang dituntut oleh konstitusi saya," imbuhnya.
Bensalah dijadwalkan berada di kantor selama 90 hari.
Begitu pengangkatan Bensalah diumumkan, pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut "Bensalah pergi".
Menurut analis Aljazair, James McDougall, dari awal protes pada Februari, para demonstran tidak hanya berfokus pada Bouteflika yang sakit.
Spanduk dan postingan di dunia maya menuntut diakhirinya "sistem", atau "Le Pouvoir", yang berarti bahwa semua orang di sekitar mantan presiden juga harus pergi.
Tuduhan itu menilai Bouteflika digunakan sebagai front untuk sekelompok pengusaha, politisi dan pejabat militer, yang dikatakan benar-benar menjalankan negara.
Bouteflika, yang berkuasa selama 20 tahun, mengundurkan diri pekan lalu setelah serangkaian protes anti-pemerintah.
Baca Juga: Terus Didemo, Presiden Aljazair Akhirnya Mengundurkan Diri
Bensalah akan memimpin negara itu selama masa transisi menjelang pemilihan presiden.
"Saya ingin bekerja untuk memenuhi kepentingan rakyat," ujar Bensalah seperti dikutip dari BBC, Rabu (10/4/2019).
"Ini adalah tanggung jawab besar yang dituntut oleh konstitusi saya," imbuhnya.
Bensalah dijadwalkan berada di kantor selama 90 hari.
Begitu pengangkatan Bensalah diumumkan, pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut "Bensalah pergi".
Menurut analis Aljazair, James McDougall, dari awal protes pada Februari, para demonstran tidak hanya berfokus pada Bouteflika yang sakit.
Spanduk dan postingan di dunia maya menuntut diakhirinya "sistem", atau "Le Pouvoir", yang berarti bahwa semua orang di sekitar mantan presiden juga harus pergi.
Tuduhan itu menilai Bouteflika digunakan sebagai front untuk sekelompok pengusaha, politisi dan pejabat militer, yang dikatakan benar-benar menjalankan negara.
(ian)