Kebakaran di Gangwon Korsel, 4.000 Warga Mengungsi
A
A
A
SEOUL - Ribuan pemadam kebakaran dan tentara dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran di Korea Selatan (Korsel) yang menewaskan satu orang dan memaksa lebih dari 4.000 warga mengungsi.
Kebakaran terjadi di bagian timur Provinsi Gangwon sejak Kamis (4/4) malam dan menyebar ke sejumlah Kota Sokcho dan Gangneung, membakar lahan seluas 525 hektare dan sekitar 198 rumah, gudang dan bangunan lain hangus terbakar, kemarin.
”Sebanyak 2.263 warga diungsikan ke gedung olahraga dan sekolah pada Jumat (5/4), berkurang dari sekitar 4.230 orang sebelumnya. Sebanyak 52 sekolah diliburkan,” ungkap pernyataan pemerintah Korsel, dilansir Reuters .
Kebakaran di wilayah Sokcho itu telah terkendali dan sekitar 50% kebakaran di kawasan Gangneung telah teratasi. ”Presiden Korsel Moon Jae-in memerintahkan pengerahan seluruh sumber daya untuk memadamkan kebakaran hutan itu,” papar pernyataan kantor kepresidenan Korsel.
Presiden Moon mengunjungi wilayah di Provinsi Gangwon yang terkena dampak terburuk kebakaran itu. Dia bertemu warga yang terpaksa mengungsi dari rumahnya. Moon dan stafnya memakai jaket kuning sebagai simbol keadaan darurat nasional di negara itu.
Moon mengunjungi sekolah dasar di Goseong, tempat para pengungsi tinggal dan desa Jangcheon tempat banyak rumah warga terbakar. ”Saya harap Anda memberi perhatian lebih kepada para pengungsi yang sekarang mencari waktu untuk menenangkan nafas mereka,” tutur Moon kepada para pengungsi yang kehilangan rumahnya akibat kebakaran itu.
Dia menyatakan telah meminta para pejabat untuk menginformasikan kepada otoritas Korut jika kebakaran mendekati perbatasan. Saat ini tingkat popularitas presiden mencapai rekor terendah 41%, kemarin, karena kekhawatiran publik pada kondisi ekonomi.
”Sebanyak 872 truk pemadam kebakaran dan 3.251 personil pemadam dari seluruh penjuru negeri dikerahkan untuk mengatasi kebakaran tersebut,” papar Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korsel. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel menyatakan, sebanyak 16.500 tentara, 32 helikopter militer, dan 26 truk pemadam kebakaran militer, telah dikerahkan.
Militer juga menyediakan bantuan makanan untuk 6.800 orang. Dana subsidi khusus sebesar USD3,52 juta akan dikucurkan untuk menangani kebakaran dan membersihkan dampak kebakaran. ”Dana pemulihan bencana sebesar 250 juta won diberikan untuk akomodasi sementara dan kebutuhan harian para pengungsi,” ungkap pernyataan Kementerian Keamanan Dalam Negeri Korsel.
Otoritas Korsel telah mendeklarasikan bencana nasional akibat kebakaran itu. Gambar-gambar yang dirilis di media sosial dan ditayangkan televisi menunjukkan dinding api yang menyala pada malam hari, gedung-gedung terbakar, dan asap hitam membubung di sepanjang sisi bukit sepanjang hari.
Kota Goseong yang mengalami kebakaran itu terletak di timur laut Korsel dan sekitar 45 km dari perbatasan dengan Korea Utara (Korut). Angin kencang membuat kebakaran dengan cepat menyebar ke wilayah sekitar di Sokcho, Gangneung, dan Donghai, hanya dalam beberapa jam.
”Beruntung, kebakaran utama telah dikontrol,” ungkap Gubernur Choi Moon-soon saat wawancara radio dengan YTN. Meski demikian, dia menambah kan bahwa beberapa wilayah masih terbakar.
Pemerintah pusat telah mendeklarasikan bencana nasional sehingga wilayah bencana akan mendapat bantuan khusus termasuk untuk peralatan dan bahan bantuan serta melarang warga masuk ke zona berbahaya. Korsel pernah mendeklarasikan bencana nasional pada 2007 saat kapal minyak mentah bocor hingga menumpahkan ribuan ton minyak ke laut di pantai barat. (Syarifudin)
Kebakaran terjadi di bagian timur Provinsi Gangwon sejak Kamis (4/4) malam dan menyebar ke sejumlah Kota Sokcho dan Gangneung, membakar lahan seluas 525 hektare dan sekitar 198 rumah, gudang dan bangunan lain hangus terbakar, kemarin.
”Sebanyak 2.263 warga diungsikan ke gedung olahraga dan sekolah pada Jumat (5/4), berkurang dari sekitar 4.230 orang sebelumnya. Sebanyak 52 sekolah diliburkan,” ungkap pernyataan pemerintah Korsel, dilansir Reuters .
Kebakaran di wilayah Sokcho itu telah terkendali dan sekitar 50% kebakaran di kawasan Gangneung telah teratasi. ”Presiden Korsel Moon Jae-in memerintahkan pengerahan seluruh sumber daya untuk memadamkan kebakaran hutan itu,” papar pernyataan kantor kepresidenan Korsel.
Presiden Moon mengunjungi wilayah di Provinsi Gangwon yang terkena dampak terburuk kebakaran itu. Dia bertemu warga yang terpaksa mengungsi dari rumahnya. Moon dan stafnya memakai jaket kuning sebagai simbol keadaan darurat nasional di negara itu.
Moon mengunjungi sekolah dasar di Goseong, tempat para pengungsi tinggal dan desa Jangcheon tempat banyak rumah warga terbakar. ”Saya harap Anda memberi perhatian lebih kepada para pengungsi yang sekarang mencari waktu untuk menenangkan nafas mereka,” tutur Moon kepada para pengungsi yang kehilangan rumahnya akibat kebakaran itu.
Dia menyatakan telah meminta para pejabat untuk menginformasikan kepada otoritas Korut jika kebakaran mendekati perbatasan. Saat ini tingkat popularitas presiden mencapai rekor terendah 41%, kemarin, karena kekhawatiran publik pada kondisi ekonomi.
”Sebanyak 872 truk pemadam kebakaran dan 3.251 personil pemadam dari seluruh penjuru negeri dikerahkan untuk mengatasi kebakaran tersebut,” papar Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korsel. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel menyatakan, sebanyak 16.500 tentara, 32 helikopter militer, dan 26 truk pemadam kebakaran militer, telah dikerahkan.
Militer juga menyediakan bantuan makanan untuk 6.800 orang. Dana subsidi khusus sebesar USD3,52 juta akan dikucurkan untuk menangani kebakaran dan membersihkan dampak kebakaran. ”Dana pemulihan bencana sebesar 250 juta won diberikan untuk akomodasi sementara dan kebutuhan harian para pengungsi,” ungkap pernyataan Kementerian Keamanan Dalam Negeri Korsel.
Otoritas Korsel telah mendeklarasikan bencana nasional akibat kebakaran itu. Gambar-gambar yang dirilis di media sosial dan ditayangkan televisi menunjukkan dinding api yang menyala pada malam hari, gedung-gedung terbakar, dan asap hitam membubung di sepanjang sisi bukit sepanjang hari.
Kota Goseong yang mengalami kebakaran itu terletak di timur laut Korsel dan sekitar 45 km dari perbatasan dengan Korea Utara (Korut). Angin kencang membuat kebakaran dengan cepat menyebar ke wilayah sekitar di Sokcho, Gangneung, dan Donghai, hanya dalam beberapa jam.
”Beruntung, kebakaran utama telah dikontrol,” ungkap Gubernur Choi Moon-soon saat wawancara radio dengan YTN. Meski demikian, dia menambah kan bahwa beberapa wilayah masih terbakar.
Pemerintah pusat telah mendeklarasikan bencana nasional sehingga wilayah bencana akan mendapat bantuan khusus termasuk untuk peralatan dan bahan bantuan serta melarang warga masuk ke zona berbahaya. Korsel pernah mendeklarasikan bencana nasional pada 2007 saat kapal minyak mentah bocor hingga menumpahkan ribuan ton minyak ke laut di pantai barat. (Syarifudin)
(nfl)