Inggris: Venezuela Butuh Pemilihan Presiden Baru, Bukan Tentara Rusia
A
A
A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mengkritik kehadiran tentara Rusia di Venezuela. Hunt mengatakan, apa yang dibutuhkan Venezuela saat ini adalah demokrasi dan bukan tentara dari negara lain.
"Venezuela membutuhkan pemilihan presiden yang bebas dan adil, alih-alih pengerahan personel militer Rusia," kata Hunt dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (3/4).
Dia juga menyatakan ketidakpuasannya dengan keputusan pemerintah Venezuela untuk memberikan lampu hijau bagi kelanjutan penyelidikan pengadilan terhadap pemimpin oposisi Juan Guaido dan mencabut hak imunitasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Majelis Konstituante mencabut hak imunitas pemimpin oposisi Juan Guaido, membuka jalan bagi kemungkinan penangkapannya. Majelis Konstituante, badan pembuat undang-undang, dibentuk oleh Presiden Nicolas Maduro untuk menandingi Majelis Nasional yang dipimpin Juan Guaido.
Langkah yang dilakukan Majelis Konstituante merupakan upaya terbaru pemerintah untuk meningkatkan tekanan terhadap Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada Januari lalu.
Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah telah melarang Guaido bepergian, membekukan rekening banknya, mulai menyelidiki dia dengan tuduhan terorisme, dan melarang dia mencalonkan diri untuk jabatan publik.
"Venezuela membutuhkan pemilihan presiden yang bebas dan adil, alih-alih pengerahan personel militer Rusia," kata Hunt dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (3/4).
Dia juga menyatakan ketidakpuasannya dengan keputusan pemerintah Venezuela untuk memberikan lampu hijau bagi kelanjutan penyelidikan pengadilan terhadap pemimpin oposisi Juan Guaido dan mencabut hak imunitasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Majelis Konstituante mencabut hak imunitas pemimpin oposisi Juan Guaido, membuka jalan bagi kemungkinan penangkapannya. Majelis Konstituante, badan pembuat undang-undang, dibentuk oleh Presiden Nicolas Maduro untuk menandingi Majelis Nasional yang dipimpin Juan Guaido.
Langkah yang dilakukan Majelis Konstituante merupakan upaya terbaru pemerintah untuk meningkatkan tekanan terhadap Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada Januari lalu.
Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah telah melarang Guaido bepergian, membekukan rekening banknya, mulai menyelidiki dia dengan tuduhan terorisme, dan melarang dia mencalonkan diri untuk jabatan publik.
(esn)