Bawa Malware 'Jahat', Wanita China Masuk Resor Mar-a-Lago Trump
A
A
A
WASHINGTON - Seorang wanita China menerobos pos pemeriksaan keamanan dan memasuki resor Mar-a-Lago milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Florida. Wanita itu membawa membawa thumb drive yang dikodekan dengan malware "jahat".
Menurut dokumen dakwaan pengadilan, dia ditangkap pada hari Sabtu karena memasuki properti Presiden Trump. Wanita itu juga membuat pernyataan palsu kepada para pejabat.
Dokumen yang diajukan oleh Secret Service pada hari Senin di Pengadilan Distrik South Florida mengatakan bahwa tak lama setelah tengah hari pada hari Sabtu, wanita bernama Yujing Zhang mendekati agen Secret Service yang menyaring pengunjung Mar-a-Lago yang ingin masuk ke kelab.
Zhang memiliki dua paspor China. Dia mengaku ingin pergi ke kolam renang. Petugas Secret Service tidak menemukan namanya di daftar akses untuk properti.
Seorang manajer kelab mengatakan bahwa seorang pria bernama Zhang adalah anggota kelab. Yujing Zhang tidak memberikan jawaban yang jelas apakah pria itu adalah ayahnya, dan pejabat resor mengizinkannya ke properti dengan asumsi dia terkait dengan anggota kelab.
Petugas resor menjadi curiga setelah Zhang terlihat kesulitan menjelaskan mengapa dia mengunjungi Mar-a-Lago.
Zhang awalnya mengatakan dia ada di sana untuk acara yang dipentaskan oleh sebuah kelompok yang disebut United Nations Chinese American Association. Tetapi, staf resor tidak menemukan jadwal acara seperti itu.
Seorang resepsionis kemudian menghubungi personel Secret Service untuk menginterogasi Zhang dan menyimpulkan bahwa dia tidak memiliki dokumentasi yang sah, yang mengizinkan masuk ke Mar-a-Lago.
Menuru dokumen dakwaan pengadilan, setelah Zhang ditahan, para penyelidik menemukan wanita China itu membawa empat ponsel, laptop, perangkat hard drive eksternal dan thumb drive. Pemeriksaan awal pada thumb drive menemukan bahwa perangkat itu mengandung malware "jahat".
Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/4/2019), telah mengonfirmasi insiden penyusupan wanita China itu. Sedangkan Secret Service menolak berkomentar dengan alasan penyelidikan masih berlangsung.
Seorang pengacara yang mewakili Zhang mengatakan wanita itu memohon haknya untuk tetap diam. Sedangkan Departemen Kehakiman AS menolak berkomentar tentang penangkapan tersebut.
Menurut dokumen dakwaan pengadilan, dia ditangkap pada hari Sabtu karena memasuki properti Presiden Trump. Wanita itu juga membuat pernyataan palsu kepada para pejabat.
Dokumen yang diajukan oleh Secret Service pada hari Senin di Pengadilan Distrik South Florida mengatakan bahwa tak lama setelah tengah hari pada hari Sabtu, wanita bernama Yujing Zhang mendekati agen Secret Service yang menyaring pengunjung Mar-a-Lago yang ingin masuk ke kelab.
Zhang memiliki dua paspor China. Dia mengaku ingin pergi ke kolam renang. Petugas Secret Service tidak menemukan namanya di daftar akses untuk properti.
Seorang manajer kelab mengatakan bahwa seorang pria bernama Zhang adalah anggota kelab. Yujing Zhang tidak memberikan jawaban yang jelas apakah pria itu adalah ayahnya, dan pejabat resor mengizinkannya ke properti dengan asumsi dia terkait dengan anggota kelab.
Petugas resor menjadi curiga setelah Zhang terlihat kesulitan menjelaskan mengapa dia mengunjungi Mar-a-Lago.
Zhang awalnya mengatakan dia ada di sana untuk acara yang dipentaskan oleh sebuah kelompok yang disebut United Nations Chinese American Association. Tetapi, staf resor tidak menemukan jadwal acara seperti itu.
Seorang resepsionis kemudian menghubungi personel Secret Service untuk menginterogasi Zhang dan menyimpulkan bahwa dia tidak memiliki dokumentasi yang sah, yang mengizinkan masuk ke Mar-a-Lago.
Menuru dokumen dakwaan pengadilan, setelah Zhang ditahan, para penyelidik menemukan wanita China itu membawa empat ponsel, laptop, perangkat hard drive eksternal dan thumb drive. Pemeriksaan awal pada thumb drive menemukan bahwa perangkat itu mengandung malware "jahat".
Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/4/2019), telah mengonfirmasi insiden penyusupan wanita China itu. Sedangkan Secret Service menolak berkomentar dengan alasan penyelidikan masih berlangsung.
Seorang pengacara yang mewakili Zhang mengatakan wanita itu memohon haknya untuk tetap diam. Sedangkan Departemen Kehakiman AS menolak berkomentar tentang penangkapan tersebut.
(mas)